Halaman

Selasa, 03 Juli 2012

Efek psikologi Dakwah Media Masa




            Sejarah telah mencatat bahwa pada abad ke 21 kehidupan manusia di pengaruhi oleh arus informasi,karma abad ke 21 memang abad informasi. Bangsa mana yang mengusai arus informasi arau jaringan komunikasi maka bangsa itu lah yang akan maju,karma ini adalah kekuasaan yang efektif di masa yang akan dating adalah informasi.[1] Yang jadi persoalan adalah apa yang di lakukan orang terhadap media masa,yakni menggunakan media masa untuk kebutuhan nya. Umumnya kita lebih tertarik bukan kepada  apa yang kita lakukan pada media,tetapi kepada apa yang di lakukan media kepada kita. Kita ingin tahu bukan untuk apa kita membaca surat kabar atau menonton televise,tetapi bagai mana surat kabar atau televise menambah pengetahuan ,merubah sikap,atau menggerakkan prilakukan. Inilah yang di sebut Efek Komunikasi Masa.[2]
            Tidak bias di pungkiri, bahwa kehadiranmedia masa  seperti televise dan radio telah berhasil  menambah pengetahuan tentang berbagai hal. Dengan adanya media masa itu jarak dunia yang tadinya jauh menjadi  semakin dekat, sehingga memudahkan manusia untuk belajar dan mengetahui segala macam hal di dunia ini. Akan tetapi kehadiran media masa itu, juga mengubah sikap manusia  terhadap banyak hal,dan bahkan berhasil menggerakkan prilaku manusia mengikuti pergeseran zaman yang di sebar melalui media masa itu. Epek media masa itu biasa datang dari bendanya dan juga biasa dari isi pesan yang di sampaikan media masa itu. Apa yang di muat di surat kabar itu ,terutama pos kota tentang tindakan kekerasan, kriminalitas serta pelanggaran susila yang kaum remaja dan kanak-kanak, tidak dapat di pisahkan dari pengaruh media masa itu.[3]

           Dalam hal ini di jelaskan masalh efek –efek yang  yang di timbulkan oleh  kehadiran media masa baik tu dari segi kehadiran medianya maupun isi pesan yang di sampaikan oleh media masa.

A. Efek Kehadiran
            Kehadiran media masa pada saat ini sangat beerpengaruh besar terhadap perkembangan individu atau masyarakat ,bahkan bukan itu saja juga pada status socialnya,kehadiran media masa di pedesaan misalnya,menimbulkan efek social tertentu, misalnya gengsi sisialnya menjadi naik pada rumah yang di atasnya terpancang antenna parabola dan antenna alat komunikasi lainnya.
            Efek kehadiran media masa yang lebih serius sebenarnya  pada penjatwalan kegiatan masyarakat. Mengapa tidak dengan tersebarnya televisi di rumah-rumah,di kantor dan di tempat umum lainnya maka kegiatan masyarakat sepertinya diatur olehjadwal acara televisi. Kehadiran ini bahkan pernah tergambar pada siding cabinet yang pernah di tunda karma seluruh mentri ingin menyaksikan  pertandinga tinju Muhammad Ali di lyar televisi.
            Kehadiran media masapun juga mempuyai dua nilai, dapat bernilai baik (positif) dan bernilai tidak baik (negatif). Kehadiran positifnya dapat memudahkan akses manusia dengan cepat dan mudah,bukan itu saja bias memberi mamfaat kepada manusia dan juga memberikan pesan dakwah yang dapat di sampaikan oleh media masa itu, sedangkan  kehadiran negatifnya dapat menimbulakan tingkat sosial yang akhirnaya membawa kesombongan pada yang memiliki media masa itu, selain itu juga dapat menyebapkan manusia malas karna sudah asik menyaksikan acara yang ada di dalam media itu. Medium saja sudah menjadi pesan, ia bahkan menolak isi pesan sama sekali. Yang mempengaruhi kita bukan apa yang di sampaikan  media, tetapi jenis komunikasi yang kita pergunakan,interpersonal,media cetak atu televise. Jadi , kehadiran media masa, terlepas dari isi pesannya sudah membawa efek besar, terutama pada pola kehidupan masyarakat dan juga pada kebiasaan yang terjadi di tengah masyarakat.[4]


B. Efek kognitif
            Kehadiran media masa sangat sangat sedikit berefek  kognitif bila di bandingkan dengan efek lainnya. Bila di lihat dari bendanya, media masa  media masa memberikan petunjuk penting tentang media masa, dan kita bias membedakan media masa yang satu dengan media masa yang lain, yang bermampaat baik dan yang tidak membawa mampaat  baik.bila dilihat dari isi pesan yang di sampaikan, tergantung kepada kita yang sebagai penerima pesan,mau bernilai positif atau negatif.  Pada awalnya sesuatu itu netral atu belum bernilai, kemudian kitalah yang memberi nilai.[5]
            Pesan dakwah yang di sampaikan media masa atau televise lebih besar pengaruh kognitfnya bila di bandingan dengan afektif dan behaviour,. Penerangan tentang zakat, m embuat orang mengerti dan tau (kognitif) tentang perzakatan. Tetapi, membuat mereka menghitung-hitung harta yang wajib di zakaatkan (afektif). Dan tidak mendorong mereka untuk membayar zakat kepada amil (behaviour). Dengan adanya media masa mengajarkan kepada manusia untuk melihat dunia lain yang di jadikan pengetahuan untuk merobah kehidupan kearah yang lebih baik, kehadiran media masa memberikan pelajaran  dan pengalaman terhadap dunia yang jauh bias terlihat dekat, jarak yang jauh bisa teratasi dengan sebentar.[6] Dengan media mnusia juga bias mengakses dengan cepat pesan dakwah yang di sampaikan ustadz-ustadz yang meytampaikan pesan kebenaran.

C. Efek Afektif
            Sebuah iklan mode dan konsumtif, orang  akan lebih cepat tertari dan ingin membeli, kecenderungan adalah perubahan sikap yang di sebabkan pesan media masa. Seorang peneliti, Joseph Klapper mengungkapkan mengapa para peneliti tidak berhadil menemukan perubahan sikap yang berarti sebagai pengaruh media masa. Di duaga media masa sebenarnya efektif dalam mengubah sikap, tetapi alat ukur kita gagal untuk mendeteksi kegagalan tersebut.[7] Munculnya media masa akan menyebabkan perubahan sikap pada individu terhadap segala hal. Bahkan berhasil menggerakan prilaku manusia mengikuti trend zaman atau arus globalisasi yang disebar luas melalui media masa.

            Apa yang sering di muat di dalam  surat kabar atau televisi tentang tindakan kekerasan , kriminalitas, dan pelanggaran asusila yang melibat kan banyaknya kaum remaja dan anak-anak. Tidak dapat di pisahkan dari media masa itu. Dan ada jga yang dapat menambah sikap manusia kearah yang lebih  baik, yang tadinya orang selalu salah dalam sikap dan tindakan, akan berubah setelah dia membaca, mempelajari dan menyaksiakan pesan baik yang di sampaikan media masa. Tontonan televisi akan lebih cendrung merubah prilaku manusia ,karma 83%sikap manusia di pengaruhi oleh apa yang di lihatnya.[8]

D. Efek Behavior
            Pada waktu kita membicarakan efek kehadiran media masa, secara sepintas kita juga telah menyebutkan efek behavior seperti pengalihan kegiatan dan penjadwalam kerja sehari-hari. Di situ kita lihat efek media masa semata-mata hanya sebagai benda fisik. Di sini, kita juga meneliti efek pesan media masa pada prilaku khalayak.
            Perubahan prilaku manusia 83% di pengaruhi oleh apa yang di lihatnya ,11% di pengaruhi oleh apa yang di dengarnya, dan 6% di sebabkan berbagai stimulus yang dating dan yang di terimanya.dalam persfektif ini dapat di bayangkan  bagai mana peranan televisi dalam perkembangan prilaku individu ataupun masyarakat, terutama para remaja dan anak-anak, jika pemerintah dam orang tua tidak menanamkan nilai dasar filterisasi ke dalam jiwa generasi muda dalam menghadapi siaran televisi asina yang cenderung merusak moral, da etika ,maka dapat di prediksikan beberapa tahun kedepan bagai mana pribadi geneerasi muda sebagai penerus bangsa Indonesia. Di smping itu juga makin maraknya alat elektronik yang berupa HP yang dari waktu kewaktu mengalami perubahan dan pertukaran mode,tak jarang kadang sms membuat kadang terjerumus ke tindakan amoral.[9]


PENUTUP

 
1.  Kesimpulan
            Kehadiran media masa memberi nilai mamfaat kepada manusia, memberi pengetahuan kepada manusia secera langsung dan cepat, memudahka urusan yang tadinya jauh menjadi dekat dan terjangkau. Di samping itu media masa dapat merubah  prilaku, cara pandang hidup, sikap manusia, kebiasaan dan status social yang semuanya itu tergantung pada penerimaan manusia terhadap baik atau tidak baiknya pesan yang di sampaikan  oleh media masa. Kehadiran media bangsa juga memajukan bamgsa yang tadinya butuh informasi,jika pesan yang di sampaikan media masa itu berupa pengetahuan dan yang bersifat mendidik maka pesan psikologi dakwahnyakan berguna untuk merubah generasi muda untuk kedepannya.

2. Saran
            Setiap media masa yang ada dapat memberikan mamfaat baik dan mamfaat yang tidak baik kepada kita, kita sebagai orang penerima pesan , kitalah yang memberi nilai pada pesan itu yang tadinya pesan itu belum bernilai, jika itu baik maka akan memperbaiki kita dan jika itu buruk maka jadikanlah itu pengetahuan tentang hal buruk yang  tidak boleh di ikuti,dan di laksanakan.


           




[1] Ahmad Mubarok,Psikologi Dakwah,(Jakarta,Pustaka Pirdaus,1999) hlm 155
[2] Jaluddin Rkahmat,Psikologi Komunikkasi,(Bandung,PT Remaja Rosdakarya,2003) hlm 217
[3] Ahmad Mubarok, op.cit, hlm 156
[4] Ahmad Mubarok, log.cit, hlm  156-157
[5] Jalaluddin Rahmat, op .cit, hlm 223
[6] Ahmad Mubarok, op . cit, hlm 158
[7] Jalaluddin Rshmat, op .cit, hlm 232
[8] Ahmad M ubarok, op. cit, hlm 156
[9] Ginda dan kawan-kawan,Dinamaika Psikologi Dakwah,(Pekanbaru, Yyasan Pusaka Riau,2008), hlm 69

Tidak ada komentar:

Posting Komentar