Halaman

Selasa, 03 Juli 2012

Islam Di Singapura (Studi Islam Asia Tenggara)




PENDAHULUAN

A. Latar belakang
          Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang makin hari makin pesat yang tujuannya untuk memudahkan manusia dalam segalaa hal, seiring itu putla ilmu pengetahuan agama dan sejarah agama. Sejarah sangat penting bagi kehidupan manusia, selain sebagai pengalaman masa lalu juga sebagai sebagai pengalaman untuk bertindak di kehidupan selanjutnya. Kita tidak bias baik hari ini jika tidak ada masa lalu atau  sejarah, begitu besar arti sejarah dalam diri manusia. Tidak banyak orang tau tentang perkembangan islam di asia tenggara khususnya  di Negara Singapura, sebetilnya telah banyak pera ahli menuliskan dan  mempelajarinya tapi, itu hany sebagian kecil, jangan sejarah islam di bangsa atau Negara lain, perkembangan islam di Negara sendiripun kadang banyak dari sebagian kita  kirang mengetahuinya, bangi mereka yang penting bukanlah sejarah, tapi ilmu pengetahuan mereka yang sedikit.
            Dengan mengetahui sejarah perkembangan islam di asia tenggara, mendorong munculnya wawasan sejarah yang luas, di mulai sejarah perkembangan islam di kota-kota kecil sampai perkembangan islam ke kota-kota besar yang cukup membawa pengaruh bagi Negara-nagara lain yang menerima islam dengan kehendak mereka sendiri.


iii
Yang semuanya itu prlu di tinjau dan di lihat kembali buku-buku sejarah yang mungkin dapat membantu sumber-sumber data yang di perlukan untuk tercapainya sebuah sejarah yang rinci. Perkembangan dan masuknyaislam di Singapura merupakan tofik yang baik dan hangat untuk di ungkapkan dan di pelajari. 

B. Batasan masalah
          Dengan masuknya islam di simgapura dengan berbagai cara dan perkembangannya, telah membawa perkembangan besar dan berarti bagi singapura dan orang-orang yang ada dan berdiam di sana pada masa itu. Mengingat pembahasan dan kajian ini cukup luas, maka penulis mempunyai batasan dalam pembahasan ini, yaitu:
v  Sejarah Singkat Singapura
v  Proses Masuknya Islam di singapura
v  Perkembangan Islam di Singapura


PEMBAHASAN


A.Sejarah Negara Singapura
          Asal usul nama singapura semula bernama Temasik,Tumasik (Jawa), Tamasek (Cina), sebagai mana di jelaskan dalam kitab Tufat al-Nafis di mana saat itu sultan Singapura di pimpin oleh Sultan Husein Syah (1819). Ada versi lain, nama asal Singapura, ini muncul ketika pangeran dari Sumatra bernama Sang Nila Utama singgah di pulau ini tahun 1299 dan menemukan seekor binatang mirib singa, sehingga pulau ini di sebut Lion City (Kota Singa).[1] Nila Utama dan rombongan menetap dan membangun wilayah baru tersebut seta menamai wilayah itu dengan nama “Singapura”. Ada versi lain bahwa nama Singapura itu  adalah dari kata singgah  dan pura berarti ( Kota), jadi Singapura Kota Singapura, pada akhir abad ke 14 simgapura menjadi bagian wilayah kekuasaan Malaka. Sebab Singapura ini di kuasai oleh Parameswara dan selanjutnya di serahkan ke Majapahit. Akibatnya Parameswara tersingkir ke Malaka dan mendirikan kerajaan Islam Malaka. Dan Singapura menjadi bagian kekuasaan sultan Malaka. Kerajaan Malaka ini banyak bergaul dan berhubungan dengan pedagang muslim, khususnya yang dating dari Bandar-bandar di Sumatra dan akhirnya Pameswara pun memeluk islam dan bergelar Sultan Iskandar Shah. para pedagang dari penjuru manapun suka singgah di sana.[2]

Pada tahun 1819, SirThomas Stamford Raffles berhasil mendarat di sebuah pulau yang di sana terdapat orang-orang melayu islam dsn sekumpulan orang-orang laut yang berdiam di semenanjung tanah melayu. Sebagai wakil syariat India timur Inggris, Raffles mengadakan perjanjian dengan tokoh masyarakat setempat, Temanggung Daing Abdul Rahman, untuk sebuah pusat perdagangan di Singapura.
            Dalam kurun waktu sekejab, pulau ini di singgahi banyak kapal yang ingin berdagang  di pulau ini, bahkan banyak kapal-kapal dari bagsa lain yag berdatangn seperti pedagang dari tanah Arab, Gujarat, Parsi, Benggali, Pegu, Siam dan China untuk mengadu nasif si Negara ini. Dalam kurun waktu yang cukup lama dan melalui proses dari wakyu kewaktuu sehingga mencapai kegemilangan dan kejayaan.[3]
            Negara Singapura adalah Negara kota, berdiri pada tanggal 9 Agustus 1965 atau keluar dari Negara federasi Malaysia. Negara ini menganut paham “Secular Moderen”  dimana pemerintah bersikap netral terhadap semua agama dam ras. Etnis melayu musliam berlatar belakang dari pesisir Malaiysia, Jawa, Bugis, Bawean. Selain ada juga dari muslim India, Cina, Pakistan dan Arab. Penduduk Mayoritas  Cana 77%, Melayu 15%, (Kurang lebih 376.000 jiwa) dari 4 juta lebih; India 6% dan lain-lain. Melayu muslim kebanyakan hidup dengan standar ekonomi lebih rendah  di bandingkan dengan non- Melayu, termasuk tertingal di bidang pendidikan sosial ekonomi dan politik. Tahun 1980 hanya terdapat 679 orang yang lulus sarjana.
            Singapura adalah sebuah Negara Republik dengan system pemerintahan parlementer. Dalam UUD Negara ini terdiri dari Eksekutuf, Legislatif dan Yudikatif. Presiden adalah sebagai kepala Negara, tetapi tidak memiliki kekuatan politik. Sedangkan perdana Menteri adalah pemimpin cabinet dan adminitrasi pemerintahan sehingga otomatis kekuatan politik di pegang penuh oleh perdana Mentri.[4]
B. Masuknya Ajaran Islam Ke Singapura
          Pada awal abat pertengahan sampai abat ke 19, penduduj islam bertambah banyak, hal ini tidak terlepas dari peran seorang mubaligh sufi Hadramaut di Yaman dan dari bagian-bagian selatan India dan cina yang berdagang ke Singapura. Pada saat itu Singapura  terkenal  sebagai tempat yang maju yang di singgahi banyak kapal dari berbagai bangsa-bangsa lain yang menjadikannya tempat perdagangan. Kemudian pada saat yang bersamaan, islam pun tumbuh dan berkembang yang di tandai dengan bergolaknya pelbagai kegiatan.[5]
            Pusat kegiatan islam lebih kurang 80% di mesjid-mesjid yang ada di sana. 1 Juli 1968 di bentuklah MUIS (Majlis Ulama Islam Simgapura) yang mampunyai tanggung jawab besar atas aktivitas ke agamaan , kesehatan, kesejahteraan, pendidikan, ekonomi, masyakat dan sejarah kebudayaan islam.[6]
            Islam di Singapura disyarkan oleh para ulama dari berbagai bangsa belahan  Asia Tenggara dan benua kecil India yang berdagang ke sana. Seperti Syaikh Ahmad Haminuddun (Minamgkabau), Syaikh Tuanku Mudo (Aceh), syaikh Ahmad Hminudin, Syaikh Syed Usman bin Yahya bin Akil (mufti Betawi), Syaikh HabibAli Habsi (Kwitang, Jakarta), Syaikh Anwar Sribandung (Palembang), syaikh Muhammad Jamil Jaho (Padang Panjang) dan lain-lain.[7]
            Masuknya islam di Singapura boleh di katakana tidak ada hambatan, walaupun ada, itu magkin hany bagian kecilnya, baik dati segi politik dan birokrasi . muslim di Singapura mencapai lebih kurang 15% dari jumlah penduduk yaitu, lebihkurang 476.000 orang islam.[8]
Oramg-oramg yang berdagang kesana mareka menetap dan bahkan menikahi wanita-wanita yang ada di sana, sehingga terjadilah sebuah keluarga yang berkembang makin waktu kewaktu terus berkembang. Ada juga dari para pedagang Arab yang membawa istri dan anak-anaknya tinggal bermukim di sana. Bagi yang belum membawa keluarga setelah dapat ongkos mereka baru membawa keluarganya . mereka terus menjadi orang Arab- Melayu dan “Jawi Peranakan “ yang keturunan India Melayu yang tersendiri. Orang Arab yang berdagang ke sana memamfaatkan keuntungngan mereka dengan berbuat amal kebaikan, membangun mesjid, membantu houspital, serta menganjurkan pertemuan pada tanggal penting islam.
            Sebagai keuntungan yang di peroleh orang Arab melalui bayaran pelaksanaan haji. Ketika bangsa Indonesia di jajah, banya dari masyarakat Indonesia yang pergi haji melalui Singapura. Persinggahan orang islam yang pergi haji ini seringkali agak lama. Banyak sebagian dari mereka bekerja baru pulang ke Indonesia dan ada juga yang menetap di sana. Kehadian orang Arab dan proses pelaksanaan jamah haji meningkatkan  keharuman nergi singapura sebagai sebagai pusat kegiatan islam.
Dalam bukunya, Origins Of Malay Nationalisme, seorang ahli sejarah William Roff mengatakan bahwa:  
               Para penuntut ilmu agama islam dari seluruh kepulauan
               Yang ingin melanjutkan pelajaran dalam bidang hikum dan
               Asas, telah pergi ke Mekah atau negri selat, maka ramailah
               Ramailah para pelajar muda dating ke singapura, berguru
               Dengan sarjana-sarjanislam yang terlatih dari Timur Tengah.
Banyak buku-buku di terbitkan dan karya-karya agama pada akhir abad ke 19, ini juga meningkatkan kedudukan islam sebagai pusat islam dan kesastraan. Masyarakat Jawi Peranakan mengusai pasaran penerbitan dan mereka adalah golongan terdidik.[9]
C. Perkembangan Islam Di Singapura
          Pada tahun 1940-1950 orang islam boleh kawin dan bercerai deengan mudah melalui beberapa kodi yang bergerak dari satu tepat ke tempat yang lain. Ketidak teraturan ini di pergunakan dengan salah guna. Ada kodi yang kurang teliti dalam segi taraf perkawinan dengan hasrat wali mereka yang sah. Perceraian juga diperbolehkan dengan senang.[10]
            Dalam hal ini imam-imam atau guru-guru sangat berpengaruh terutama dalam praktek agama, realitas upacara-upacara sosial ke agamaan dengan berbagai macam Negara yang datang  ke Singapura membawa banyak agama dan keperrcayaan.. [11]
Namun pemerintah dalam hal ini bersifat netral , untuk meyakinkan kaum muslimin bahwa pemerintah memegang prinsip kebebasan dalam beragama dan melindungi keyakinan mereka, maka MUIS (Majelis Ulama Islam Singapura ) didirikan di bawah perundang-undangan dan ketentuan AMLA (Administration Of  Muslim Law Act OF 1966 ). MUIS bertanggung jawab dalam mengatur administrasi hokum islam di Singapura, termasuk mengumpulkan zakat mall, pengaturan perjanjian haji, setipikasi halal, aktifitas dakwah, mengorganisasi sekolah-sekolah agama, mengorganisa pembangunan mesjid dan manajerialnya, pemberian bantuan biayasiswapelajar muslim, bbertugas mengeluarkan patwa agama. Keta dan MUIS di angkat dan di berhentikan oleh Presiden, melalui usulan dari kelompok muslim.[12]
            Dalam bidang pendidikan singapura menganut  sistem pendidikan islam moderen dari awal hingga sekarang merujuk pada system mesir dan barat sepeti madrasah, sekolah arab atau sekolah agama, tetapi tidak mengenal pondok pesantren. Ada 4 madrasah terbesar di singapura yaitu:
1. Madrasah Aljunied, didirikan pada tahun 1927 M, oleh pangeran Syarif         al-Syaid Umar bin Ali Aljuneid dari palembang.
1.      Madrasah Al-Ma’arif, didirikan pada tahun 1940-an gurunya dari  lulusan AL-Azhar Mesir.
2.      Madrasah Wak Tajung AL- Islamiyah , didirikan tahun 1955 M.
3.      Madrasah AL-Sagoff, didirikan pada tahun 1912 di atas tanah wakaf Syed Muhammad bin Syed  al- Sagoff.[13]
Ada juga pengembangan dalam masyarakatnya,di antara badan-badan yang menyediakan berbagai pelayanan  MENDAKI (Majelis Perkembangan Masyaraka Islam Singapura ), muncul sebagai organisasi utama, dengan berbagai kegiatan yang menyeluruh , dan pendidikan kepada ekonomi. MENDAKI menerima dukungan dan  bantuan keuangan dari pemerintah. Badan ini di tumbuhkan pada tahun 1981 atas usaha ahli-ahli parlemen Melayu-islam untuk mengatasi kemerosotan orang Melayu, seperti yang di perliatkan pada tahun 1980. dalam tujuh tahun pertama, mendaki sangat perhatian terhadap soal pendidikan. Ia mengadakan kelas bimbingan setiap menggu dan nasehat kepada pelajar dan kkeluaga mereka. MENDAKI tidak perlu berjaya, kelembapannya kaadang-kadang mejadi kritikan.
            Pada tahun 1989, satu seminar diadakan di dewan persidangan singapura, untuk memutar haluan baru bagi MENDAKI. Perlu ada komitmen sepenuhnya dan usaha. Dengan komitmen sepenuhnya orang melayu yang kaya atau yang punya kekayaan untuk membantu saudaranya yang kurang mampu,komitmen dukungan masyarakat terhadap rancangan MENDAKI, komitmen pemerintah sebagai bukti anda mau bekerja sama mencapai aspirasi masyarakat anda.” Para peserta seminar dari berbagai masyarakat islam setuju dengan beliau. Mereka menyokong MENDAKI agar meluaskan kegiatan serta menyususn semula rancangan-rancangannya dengaan menawarkan lebih banyak program pedidikan. Di sampang mengajukan kegiatan sosial dan ekonomi. “ sebagian keberhasilan orang melayu-islam dalam pendidikan adalah di sebabkan oleh Mendaki. Program terkemuka adalah bimbingan pada akhir minggu. Kelas-kelas utamanya semula pada Februari 1980 degnan 60 orang pelajar kelas “A”, menghadiri kelas setiap hari Ahad di mesjid AL-Anshar di Chai Chee dan mesjid Al-muttaqin di Ang Mo Kio.
            MENDAKI mengendalikan lebih dari 10.000 orang pelajar di 14 pusat. Rata-rata berumaur sekitar sembilan hingga delapan belas tahun. Para pelajar manghabiskan petang sabtu atau pagi ahad mendalami pelajaran yang di peroleh dari sekolah. Ada juga program-program khusus, seperti kelas matematik lanjutan dan kelas bahasa inggrais yang intensif untuk pelajar yang sederhana kebolehannya. Dua lagi projek utama merupakan bagian dari strategi pengayaan untuk semua MENDAKI, yaitu untuk pelajar pandai dan untuk pelajar yang pencapaiannya di bawah standar.
            Kegiatan lain MENDAKI adalahn kelas-kelas computer, ceramah tentang orang tua yang baik, bengkel membaca, kemah-kemah cuti sekolah, anugrah dan beayasiswa. Dia juga memberi pinjaman tampa angsuran. Bagi pihak pemerintah, MENDAKI menguruskan subsidi iyuran pendidikan tinggi bagi orang melayu, satu proyek yang membolehkan orang melayu yang membolehkan pendidikan gratis di peringkat perguruan tinggi.[14]
            Proyek utama MENDAKI dalam bidang sosial dan kebajikan adalah mendirikan pusat pelayanan keluaga dengan kerjasama persatuan pemudi islam singapura (PPIS). Dalam bidang ekonomi, MENDAKI mencatat perkembangan besar mmelalui amanah salam mendaki (ASM), sebuah tabung bagi masayarakat islam. MENDAKI juga telah memasuki bidang memberi latihan kepada pekerja islam dan kepada pekerja sama denga Lembaagi Penghasil Negara (NPB) Untuk tujuan ini. Para penyokong mendaki sadar bahwa banyak banyak keberhasilan yang telah di capai. Yang lain juga merasa banyak lagi yang bileh di lakukan. berawal perdebatan ini, lahir sebuah badan yang hampirsama tujuannya yaitu angkatan kariawan islam (AMP). Parapenggerak uatamanya iyalah sekumpualan kariawan islam yang muda bekas pemimpin pelajar yang aktif takkala di uni versitas dulu. Setelah memantapkan kerja dan keluarga masing-masing, mereka merasa masyarakat memerlukan komitmen mereka.
            Kerap di anggap pesaing MENDAKI, AMP dengan segera menyiapkan pelbagai rancangan dari pada bersipat pendidikan kepada kauseling untuk keluarga serta individu dan program-program latihan bagi para pekerja. Pada awal tahun 1994, AMP mendirikan pusat latihan untuk meningkatkan kemahiran pekerja melayu islam. Dan kemajuan kemahiran pemerintah telah menyumbang lebih $2 juta dalam usia ini. Dalam masa tiga tahun akan datang kira-kira 6,600 orang pekerja islam akan menjalani latihan. AMP juga giat dalam usaha niaga, ia mendirikan sarikat pemegangan untuk kegiatan perdagangan dan pembangunan di rantau ini. Sebuah lagi badan melayu sosial islam ialah taman bacaan pemuda pemudi melayu singapura,didirikan tahun 1959 untuk memupuk minat terhadap kesastraan dengan meminjamkan jurnal dan buku kepadaahli-ahlinya. Beberapa tahun kemudian taman bacaan bertukar peranan untuk memenuhi kepeluan masyarakat. Ia mulai mengendalikan bengkel untuk ibu bapak dan pelajar seta rancangan-rancangan pendidikan termasuk aspek-aspek kemahiran,keibubapaan, pengurusan waktu dan kelas-kelas bahasa.
            Sebuah lgi badan berusia tiga abad ialah Lembaga Biayasiswa Kenangan Maulud (LBKM). Pada tahun 1965, beberapa minggu selepas singpura merdeka pada tanggal 9 Agustus, perwakilan 77 pertumbuhan Melayu-Islam menghadiri perhimpunan di Dewan Peringatan Victoria untuk melancarkan LBKM. Dengan LBKM mulai usaha mendirikan lembaga bagi pembantu para pelajar islam yang berpontensi untuk melannjutkan pelajaran tampa terhambat oleh biaya.
            Lebihkurang setahun kemudian , lembaga itu mempunyai uang yang cukup untuk menawarkan biaya siswa kepada 18 orang pelajar. Lembaga ini juga mengeluarka bantuan penyelidikan dan dua kali setahun mengadakan cerama-ceramah peringatan oleh sarjans-sarjana islam terkenal. Badan islam yang lebih mudah ialah Pertapis (Persatuan Taman Pengajian Islam Singapura ) yang memberikan perhatian kepada kebajikan masyarakat dan pendidikan. Pertapis juga mengendalikan rumah-rumah orang tua, rumah kanak-kanak dan pusat bagi wanita dan kanak-kanak. Di samping kursus pendidikan. Badan ini juga memepunyai beberapa cabang di Singapura.
            Bagi kebanyakan orang islam, lorong 12 sama artinya dengan Jamiyah.yang beribu pejabat di situ. Jamiyah (Persatuan Seluruh Islam Singapura) mempunyai sejarah kegiatan dakwah dan sosial yang lama. Pada awalnya, Jamiyah hany mengasuh kelas-kalas agama, bukan hanya untuk anggota masyarakat tetapi juga angota pasien di houspital dan di penjara. Badan ini juga membantu mengislamkan orang bukan islam sambil mengadakan ceramah oleh para sarjana-sarjana islam setepat atau antar bangsa.
            Tidak jauh dari Jamiyah, di Haigsville Drive, ialah persatuan Pemuda Islam Singapura (PPIS). PPIS yang juga muncul dan berkembang dari kesadaran sekumpulan kecil umat islam didirikan oleh beberapa orang wanita yang belatar belakang dan dari kumpulan etnik yang berbeda.Terbentuk pada tahun 1952, PPIS mendapat perhatian ahli-ahlinya, memberi pandangan kepada jawatan yang bersidang tetang akta pelayanan hukum islam (AMLA) pada tahun 1966. PPIS mengesakan jawatan itu supaya menaikan umur minimum perkawinan islam dari yang di canangkan 15 tahun sampai 18 tahun, selaras dengan piagam wanita Singapura. Jawatan tersebut musyawarah baru dengan menetapkannya 16 tahun.
            Satu lagi pertumbuhan ialah Muhammadiyah yang didirikan pada tahun 1957 oleh sekumpulan pelajar yang memanggil diri mereka Ahlul Sunnah Wal-jamaah. Bermula dengan kelas-kelas agama, kegiatan badan ini telah berkembang ke bidang-bidang lain termasuk taman kanak-kanak dan madrasah. Turut memberi sumbangan adalah Darul Arqam (Persatuan Muallaf Singapura), mengambil nama sempena dengan nama Arqam, sahabat nabi saw,. Yang memberi perlindunga ke pada pemeluk baru agama islam. Belakangan ini, Darul Arqan gigih berusaha untuk mengajak orang islam dan juga bukan islam berdakwah. Ia ingin islam di lihat sebagai agama bukan saja orang melayu, tetapi untuk semua bangsa.
            Darul Arqan telah membawa islam ke dunia antar bangsa melalui pertukaran antar kebudayaan denagn orang islam di seluruh dunia. Tokoh-tokoh islam terkemuka kerap di undang untuk menyampaikan ceramah-ceramah umum dan berbincang dengan ahli-ahlinya. Ia juga berhubungan rapat dengan banyak badan islam antar bangsa, termasuk perhimpunan  Belia Islam Sedunia.
             Sebuah lagi pertumbuhan agama ialah Persatuan Tabung Amanah Muslimin (MTFA) yang menguruskan rumah anak-anak yatim Darul Ihsan Lilbanin untuk budak laki-laki, dan Darul Ihsan Libanat untuk budak perempuan. Anak-anak yatim yang tidak tinggal di rumah-rumah tersebut juga boleh memohon bantuan keuangan atau pendidikan dari MTFA, pada tahun 1993, MTFA memberi $75,000 dalam betuk bantuann pendidikan. Dengan di capainya hal tersebut maka menjadikan masyarakat Singapura mendapat tempat tinggal yang lebih baik.[15]



[1] Abd. Ghopur, Handout Mata Kuliah Study Islam Asia Tenggara
[2] Asmal May dan Aripudin,  Handoud Mata Kuliah Sejarah Islam Asia Tenggara
[3] Suhaimi, Cahaya Islam Di Ufuk Asia Tenggara, Pekanbaaru, Suska Perss UIN Suska Riau, 2008,          hlm 172
[4] Abd. Ghofur, op. cit, 
[5] Suhaimi, op. cit, hlm 173
[6] Htt// Perkembangan Islam Di Singapura. com
[7] Abd. Ghopur, op. cit,
[8] Htt// Perkembangan Islam Di Singapura. com
[9] Suhaimi, op. cit, hlm 173-176
[10] Ibit, hlm 214
[11] Asmal May dan M. Arifuddin, op. cit, hlm 117
[12] Abd. Ghopur, op. cit, hlm 34
[13] ibit
[14] Suhaimi, op. cit, hlm 222
[15] Ibit, hlm224-228

1 komentar: