Halaman

Selasa, 03 Juli 2012

Konsep Penelitian Kualitatif



KONSEP PENELITIAN

1. Penelitian adalah refleksi dari keingintahuan tentang sesuatu fenomena atau fakta. Perhatian dan pengamatan terhadap fakta atau fenomena merupakan awal kegiatan penelitian yang menimbulkan pertanyaan atau masalah. Penelitian adalah penyelidikan sistematis dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan yang bermanfaat untuk menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah dalam kehidupan manusia
2. Tiga faktor yang merupakan karakteristik penelitian: (1) tujuan penelitian (2) metode-metode penelitian dan (3) hubungan penelitian dengan ilmu
3. Hubungan penelitian dengan ilmu dapat dikaji dari perannya dalam proses penyusunan dan pengujian konstruksi ilmu. Penelitian merupakan proses pengembangan ilmu yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan. Penyusunan konstruksi ilmu dilakukan untuk menguji konsistensinya dengan ilmu-ilmu sebelumnya dan secara komulatif mengembangkannya melalui pengujian-pengujian terhadap kesesuaian penelaran ilmu dengan fakta yang dijelaskannya
4. Proses penelitian merupakan proses penemuan masalah dan proses pemecahan masalah. Penemuan masalah penelitian meliputi: identifikasi bidang permasalahan, pemilihan atau penentuan pokok masalah, dan perumusan masalah. Pemecahan masalah mencakup dua dimensi, yaitu telaah teori dan pengujian fakta. Kedua dimensi tersebut menjadi pijakan penarikan kesimpulan hasil penelitian
5. Kerangka berpikir yang menjadi landasan penelitian secara ekstrim dibagi dua, yaitu paradigma kuantitatif (perspektif makro, paradigma fakta sosial, paradigma positivistic) dan paradigma kualitatif (perspektif mikro, paradigma definisi sosial, paradigma subyektif). Paradigma penelitian mempengaruhi cara pandang peneliti terhadap fakta dan memahami permasalahan, perlakuan terhadap ilmu untuk menjawab masalah penelitian. Paradigma kuantitatif dan kualitatif mempunyai perbedaan asumsi yang mempengaruhi pemilihan teori, penerapan strategi dan desain penelitian pada masing-masing penelitian.
6. Kriteria utama suatu penelitian ilmiah adalah bahwa suatu penelitian sebaiknya (1) mempunyai tujuan, (2) menggunakan landasan teoritis dan metode pengujian data yang relevan, (3) mengembangkan hipotesis yang dpat diuji dari telaah teoretis atau disusun berdasarkan pengungkapan data, (4) mempunyai kemampuan untuk diuji ulang atau replikasi, (5) memilih data dengan presisi dan hasilnya dapat dipercaya, (6) menarik kesimpulan secara obyektif, (7) melaporkan hasilnya secara simple, dan (8) temuan penelitian dapat digeneralisasikan

KLASIFIKASI PENELITIAN

Penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan sudut pandang antara lain (1) tujuan penelitian terdiri dari penelitian teoritis dan penelitian terapan, seperti penelitian evaluasi, pengembangan dan penelitian aksi, (2) karakteristik masalah terdiri dari penelitian histories, deskriptif, studi kasus, korelasional, kausal komparatif, eksperimen, dan (3) jenis datanya penelitian terbagi menjadi penelitian opini, penelitian empiris dan penelitian arsip.


MASALAH PENELITIAN
1. Penemuan masalah adalah tahap penelitian yang tersulit dan krusial karena perannya yang penting dalam penentuan strategi pemecahan masalah. Masalah penelitian yang dirumuskan terlalu umum dan ambigius akan menyulitkan peneliti untuk menentukan konsep teoritis yang ditelaah dan memilih metode pengujian data
2. Beberapa aspek yang menjadi pertimbangan dalam penemuan masalah adalah antara lain (1) relevansi akademis, (2) relevansi institusi, (3) relevansi sosial, dan (4) relevansi personal.
3. Sumber utama yang dapat digunakan menemunakn masalah berasal dari literature dan pengalaman
4. Kriterian penelitian yang baik menghendaki rumusan masalah yang secara jelas menunjukkan variable/tema penelitian dan unit analisis. Rumusan masalah dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan atau pernyataan

KERANGKA TEORETIS

1. Elemen teori terdiri atas konsep, konstruk, definisi dan proposisi yang memberi gambaran secara sistematis mengenai fenomena melalui penentuan hubungan antar variable
2. Konsep dan konstruk merupakan elemen teori yang mempunyai pengertian mirip. Keduanya dapat dibedakan untuk keperluan ilmiah. Konstruk mempunyai pengertian yang lebih dari sekedar abstraksi dari fenomena-fenomena, yaitu dikaitkan dengan konstruk-konstruk yang lain dalam konstruksi teori dan diukur sebagai variable penelitian
3. Variabel penelitian merupakan proksi dari konstruk yang diukur untuk memberi gambaran yang lebih nyata mengenai fenomena yang diteliti
4. Variabel dapat diklasifikasi berdasar (1) fungsinya yaitu variable independent, dependen, moderating, dan intervening, (2) skala nilai, yaitu variable kontinu dan kategoris, (3) perlakuan terhadap variable, maka variable dibagi menjadi variable aktif dan atribut
5. Definisi operasional menjelaskan operasionalisasi pengukuran konstruk menjadi variable penelitian. Penjelasan tersebut diperlukan agar peneliti yang lain dapat melakukan replikasi pengukuran suatu konstruk dengan cara yang sama.
6. Proposisi adalah pernyataan mengenai hubungan antar variable yang dapat dipercaya, disangkal atau diuji kebenarannya. Hipotesis merupakan proposisi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris
7. Hipotesis dalam penelitian kuantitatif merupakan jawaban masalah penelitian yang dikembangkan berdasarkan teori yang perlu diuji melalui proses pemilihan, pengumpulan dan analisis data. Hipotesis dapat dirumuskan dalam formulasi: proposisi yang dapat diuji, pernyataan “jika-maka”, hipotesis nol, dan atau hipotesis alternatif


DESAIN PENELITIAN

1. Desain penelitian (kuantitatif) meliputi: tujuan studi, tipe hubungan variable, setting penelitian, unit analisis, horizon waktu, skala pengukuran dan metode pengujian data yang dirancang untuk menjawab masalah penelitian
2. Tujuan studi dapat berupa eksplorasi, deskriptif, verifikasi. Hubungan variable dapat berupa korelasional, sebab-akibat. Setting penelitian dapat berupa lingkungan alamiah atau artificial. Studi kancah dan eksperimen lapangan merupakan tipe penelitian yang menggunakan setting alamiah, sementara studi eksperimen laboratorium merupakan penelitian dengan setting artificial. Unit analisis merupakan tingkat agregasi data yang dianalisis antara lain meliputi: individu, kelompok, organisasi, perusahaan, industri atau negara. Juga bisa berupa even, peristiwa, kegiatan dan lain-lain.
3. Konstruk dalam penelitian dapat diukur dengan menggunakan skala pengukuran (1) skala nominal, (2) skala ordinal, (3) skala interval, dan (4) skala rasio
4. Metode pengukuran sikap antara lain (1) skala sederhana yang mengukur sikap dengan skala nominal, (2) skala kategori yang menggunakan beberapa alternatif penilaian untuk mengukur sikap, (3) skala likert, mengukur sikap melalui pernyataan setuju atau ketidaksetujuan responden, (4) skala perbedaan semantis, mengukur sikap dengan menggunakan alternatif penilaian yang terletak diantara dua kutub ekstrim, (5) skala numeris, seperti skala perbedaan semantis, menggunakan alternatif penilaian dengan angka yang terletak diantara dua kutub esktrem, dan (6) skala grafis mengukur sikap dengan menggunakan gambar atau grafik

SUMBER DATA

1. Masalah pemilihan data kuantitatif berkaitan dengan populasi data yang diteliti. Peneliti secara teknis tidak mungkin melakukan sensus yaitu penelitian terhadap seluruh anggota populasi karena alasan waktu, biaya dan tenaga. Peneliti dapat melakukan penelitian terhadap sampel, yaitu sebagian dari elemen populasi karena lebih praktis, cepat memperoleh informasi.
2. Sampel yang representatif diperoleh melalui prosedur pemilihan sampel yang benar yang dimulai dari identifikasi populasi target (populasi yang relevan dengan tujuan atau masalah penelitian). Berdasarkan populasi target yang telah diidentifikasi, kemudian ditentukan media yang digunakan sebagai kerangka sampel (daftar yang berisi elemen populasi). Sebelum menentukan unit sampel (suatu elemen atau sekelompok elemen yang dipilih sebagai sampel) dan menentukan ukuran/bearnya sampel, peneliti perlu menentukan metode yang digunakan untuk memilih sampel.
3. Secara garis besar metode pemilihan sampel terbagi dua, probabilitas dan non-probabilitas. Pemilihan sampel probabiltas memberikan kesempatan yang sama kepada setiap elemen populasi untuk dipilih menjadi sampel (simple random sampel, systematic sampling, stratified random sampling, clustered sampling atau area sampling). Pemilihan sampel nonprobabilitas dapat dilakukan berdasarkan kemudahan atau maksud tertentu (purposive sampling, insedental sampling).
4. Sampel yang representatif dipengaruhi oleh dua factor utama: metode pemilihan sampel yang digunakan dan penentuan ukuran atau besarnya sampel. Penentuan besaran sampel berdasarkan variasi atau dispersi populasi dan keyakinan peneliti dalam melakukan estimasi statistik sampel.
5. Untuk penelitian kualitatif, teknik seleksi informan yang dianjurkan adalah Snow-ball Sampling (teknik sampel bola salju), yaitu teknik untuk memperoleh beberapa individu yang potensial dan bersedia diwawancarai dengan cara menemukan seorang atau beberapa orang terlebih dahulu (apakah secara kebetulan, sedang lewat, kenalan, melalui iklan, atau cara lain), kemudian diminta untuk menyebutkan informan berikutnya, dan secara berkelanjutan informan-informan tersebut juga diminta menemukan lebih banyak informan lagi.
6. Tidak terdapat kriteria baku mengenai berapa jumlah informan yang harus diwawancarai sampai data menjadi jenuh (prinsip kejenuhan informasi). Artinya peneliti tidak menemukan aspek baru dalam fenomena yang diteliti. Dari sinilah kemudian menjadi kesulitan tersendiri bagi peneliti kualitatif untuk menentukan siapa dan berapa yang menjadi informan.


SUMBER DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

1. Data penelitian dapat dikelompokan menjadi tiga jenis (1) data subyek yang berupa opini, sikap, pengalaman atau karakteristik subyek penelitian, (2) data fisik yang berupa benda wujud yang menunjukkan keberadaan atau kejadian pada masa lalu, dan (3) data dokumenter yang memuat arsip mengenai apa, kapan suatu kejadian dan siapa yang terlibat dalam kejadian tersebut. Berdasarkan bentuk tanggapan yang diberikan responden, data subyek terbagi dalam respon lisan, respon tertulis dan respon ekspresi
2. Sumber data penelitian diklasifikasikan ke dalam (1) sumber primer yang diperoleh langsung dari sumber data tanpa melalui media perantara, dan (2) data sekeunder yang diperoleh melalui media perantara. Data primer secara spesifik dikumpulkan peneliti untuk menjawab masalah atau pertanyaan penelitian, sedang data sekunder tidak secara spesifik diamksudkan untuk memenuhi kebutuhan penelitian tertentu
3. Pengumpulan data primer dilakukan melalui metode yang memerlukan komunikasi antara peneliti dengan responden. Metode pengumpul data primer dapat dilakukan dengan (1) wawancara, (2) kuisioner, dan (3) observasi

ANALISIS DATA

1. Untuk penelitian kuantitatif digunakan analisis statistik. Analisis statistik terbagi menjadi statistik deskriptif yang menjelaskan data penelitian melalui teknik tabulasi dan statistik inferensial untuk mengestimasi sampel ke dalam populasi (parametric dan non-parametrik)
2. Tahap persiapan dalam analisis data statistik adalah: pengeditan, pengkodean, dan pemrosesan data.
3. Statistik deskriptif pada dasarnya merupakan proses transformasi data ke dalam bentuk tabulasi yang mudah dipahami dan diinterpretasikan. Statistik deskriptif umumnya digunakan untuk menjelaskan variable penelitian yang utama dan demografi responden. Ukuran yang digunakan dalam analisis deskriptif dapat berupa frekuensi, tendensi sentral (rerata, median, dan modus) dan dispersi (varian dan deviasi standar)
4. Untuk menguji kualitas data dilakukan dengan menguji reliabilitas (konsistensi) dan validitas (akurasi) dari data yang dikumpulkan
5. Reliabilitas diukur melalui tiga pendekatan yaitu koefisien stabilitas, koefisiean ekuivalensi dan konsistensi internal. Sedang validitas data diuji dengan tiga pendekatan yaitu conten/face validity, criterion-related validity, dan construct validity.
6. Analisis Statistik Inferensial adalah untuk pengujian hipotesis.Statistik inferensial terdiri dari statistik parametric dan statistik non-parametrik yang penggunaanya dipengaruhi oleh asumsi normalitas distribusi data yang diteliti dan tipe skala pengukuran yang digunakan
7. Berdasarkan jumlah variable penelitian metode statistik dapat dikategorikan ke dalam (1) analisis univariate, (2) analisis bivariate, dan (3) analisis multivariate
8. Metode statistik yang umum dipakai dalam analisis univariate yaitu (1) chi-square dan t-test untuk menguji variable yang diukur dengan skala nominal, (2) chi-square dan kolmogorov-sminov untuk menguji variable yang diukur dengan skala ordinal, dan (3) Z-test atau t-test untuk menguji variable yang diukur dengan skala interval atau rasio
9. Untuk analisis bivariate yang digunakan untuk menguji perbedaan dan hubungan maka digunakan metode statistik sebagai berikut. Dalam uji perbedaan yang digunakan adalah (1) chi-square dan Z-test jika variable dikukur dengan skala nominal, (2) Mann-Whitney U test, Wilcoxon, dan kruskal-Wallis jika variable penelitian dikukur dengan skala ordinal, dan (3) Z-test, t-test atau analysys of variance (ANOVA) jika variable diukur dengan skala interval atau rasio
10. Untuk analisis bivariate yang digunakan untuk menguji hubungan, adalah (1) chi-square, phi-coefficient, dan contingency coefficien untuk skala nominal, (2) chi-square, Spearman rank correlation, dan Kendall’s rank correlation untuk skala ordinal, (3) correlation coefficient (Pearson’s r) dan bivariate regression analysis untuk skala interval dan rasio
11. Metode statistik untuk multivariate dikelompokkan menjadi dua yaitu analisis dependensi dan analisis interdependensi. Analisis dependensi pada dasarnya bertujuan menjelaskan dan mempredeksi lebih dari dua varaibel penelitian. Sedang analisis interdependensi bertujuan memahami struktur variable atau obyek penelitian
12. Analisis dependensi antara lain menggunakan multiple regression analysis, discriminant analysis, canonical correlation analysis, LISREL dan cojoint analysis. Sementara untuk analisis interdependensi dapat menggunakan teknik statistik: factor analysis, cluster analysis, dan multidimensional scaling.
13. Pengolahan dan analisis data penelitian kuantitatif dilakukan setelah kerja pengumpulan data selesai. Untuk penelitian kualitatif justru pengolahan dan analisis data dilakukan pada saat penelitian atau pengumpulan data berlangsung (analysis during data gathering). Peneliti kualitatif ketika menentukan fokus masalah sudah melakukan analisis dan dikembangkan pada akan, sedang dan telah melakukan penjaringan data/informasi. Analisis tersebut berlangsung secara ulang-alik (iteratif).

LAPORAN PENELITIAN
1. Laporan penelitian pada prinsipnya memuat informasi mengenai kesimpulan hasil penelitian dan rekomendasi yang diperlukan. Format laporan penelitian tergantung pada tujuan penyusunan laporan (skripsi, tesis, atau disertasi) yang terkait dengan tujuan penelitian. Format laporan secara umum terdiri atas tiga bagian, yaitu: pembukaan, isi dan lampiran
2. Di samping itu, pada umumnya format laporan hasil penelitian mengikuti ketentuan lembaga atau sponsor penyandang dana penelitian dimaksud.
3. Yang perlu ditegaskan di sini adalah setiap penelitian yang telah dilakukan, perlu untuk kita buat laporannya, baik secara tertulis atau lisan.

1 komentar: