Halaman

Selasa, 03 Juli 2012

retorika dalam kepemimpinan


Retorika Dalam Kepemimpinan

Oleh: Muhammad Haris

R
etorika merupakan ilmu dasar dalam kepemimpinan, maka setiap kepemimpinan harus punya dasar dan kemampuan beretorika, karena retorika adalah seni berbicara, bukan saja sebuah seni tapi bagai mana seni itu bisa berpengaruh dan mempengaruhi oranng lain, kalau dalam kepemimpinan adalah bawahan yang ia pimpin, bisa membuat mereka giat dalam bekerja, menyegani atasannya dan dengan pengaruh pemipin bisa mebuat yang dipimpin termotipasi dan senang dengan kehadiran pemimpin.
Kita semua adalah pemimpin, baik pemimpin dalam ruang lingkup yang besar seperti memimpin sebuah Negara, memimpin perusahaan, memimpin usaha dan bisnis, kelurahan , dusun, RT dan RW, juga sebagai kepala keluarga atau pemimpin keluarga. Semua itu, butuh komunikasi atau retorika yang baik dalam mengatur, memajukan dan mempertahankan Negara, perusahaan dan sampai dengan keluarga, seorang pemimpin yang dalam keluarganya sering berantem karean tidak baiknya retorika dalam berkomunikasi yang di sampaikannya, maka pemimpin ini belum dikatakan berhasil meski diya berhasil memimpin orang lain, keberhasilannya itu adalah keberhasilan yang palsu, maka retorika mengantarkan kita sebagai pemimpin yang berbicara dengan istri sebagai pelaksana rumah tangga, jika retorika dalam keluarganya benar dan baik, berbicara sopan, santun, anggun, dan jujur dengan menyentuh hati dari yang  kita ajak berbicara  maka kepemimpinan di keluarganya berhasil, apalagi jika diya memimpin perusahaan atau masyarakt.
Banyak kita jumpai para pemimpin yang tidak ramah kepada yang diya pimpin,suka pecat orang sebelum bagun tidur, kalau berbicara tegas tanpa senyum, sehingga bawahannya selaku yang diya pimpin merasa tidak enak dan nyaman, akhirnya tidak memberikan sumbangsih yang baik kepada Negara atau perusahaan. ini menandakan retorika mereka sebagai pemimpin tidak berpengaruh dan bahkan tidak didengarkan oleh yang diya pimpin. Maka benar apa yang dikatakan oleh  John M. Pfiffner bahwa : leadreship is the art of coordinating and motivating individual and group to achieve the desired end (Kepemimpinan adalah seni untuk mengkoordinasikan dan memotivasi terhadap individu atau kelompok untuk mencapai tujuan yang diinginkan).
Seorang pemimpin walau sudah mempunyai skills, kekuasaan dan kewenangan kadang tidak menjamin keberhasilannya dalam mengarahkan, memerintah dan membimbing bawahannya. Kadang bawahan menunjukkan sikap kurang menerima dan malah mengungkit kedudukan kepemimpinannya. Hal ini disebabkan pemimpin tersebut tidak mempunyai kewibawaan. Kewibawaan dapat ditumbuhkan dengan jalan :
*      Pimpinan harus menyesuaikan dengan kemampuan dan aspirasi bawahan.
*      Berusaha mempengaruhi bawahan dengan tindakan integritas atas dasar konsensus secara sukarela.
*      Memupuk sikap dekat dengan bawahan tetapi dengan menjaga perilaku yang malah menjatuhkan wibawa.
*      Pimpinan supaya tidak terkesan rewel maka perintah selalu diberikan asalkan diberi pengertian/diajak membicarakannya dan ditetapkan prosedur kerja yang lebih baik.
Selain kecakapan kepemimpinan itu dalam hal berkomunikasi seperti dikemukakan di atas, juga dalam melaksanakan fungsi kepemimpinan itu tidaklah akan terlepas dengan melakukan komunikasi. Oleh karena itu kedudukan dan peranan seorang pemimpin sudah termasuk di dalamnya sebagai komunikator.Maka kemampuan kepemimpinan harus juga diikuti dengan kemampuan komunikasi, yaitu mempunyai ethos, pathos, dan logos komunikator.
Kepemimpinan atau Leadership merupakan fungsi manajemen atau administrasi untuk menggerakkan organisasi dan memotivasi bawahan untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan itu merupakan seni dan proses pengarahan dan bimbingan terhadap kegiatan kerja seseorang atau kelompok kariyawan dalam menjalankan kegiatan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Maka disanalah fingsi retorika dalam kepemimpinan bagaimana diya menyamapaiakn apa yang menjadi tujuan dengan memenetnya dengan baik dan disampaiakan dengan bahasa yang baik dan menyenangkan agar orang bekerja dengan baik dan termotivasi dengan apa yang diya lakukan, yang diya katakana dan yang diya perintahkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar