Muhammad iqbal
A. Biografi
Muhammad Iqbal adalah seorang
penyair, filosuf, ahli hokum, pemikir politik, dan repormasi muslim, dia adalah
seorang tokoh domonan umat islam abad ke duapuluh. Muhammad Iqbal lahir pada
bulan Dzulhijjah 1289 H, atau 22 Pebruari 1873 M di sialkot. Ia memulai pendidikannya pada masa
kanak-kanak pada ayahnya Nur Muhammad yang dikenal sebagai ulama yang dikenal
semua orang. Kemudian Iqbal mengikuti dan mempelajari Al-Qur’an serta pelajaran
islam lainnya secara klasik di sebuah surau. Kemudia Iqbal dimasukan oleh
ayahnya ke Scotch Mission College di Sialkot agar dia dapat bimbingan dari
Maulawi Mir Hasan- teman ayahnya yang
ahli bahasa Persia
dan Arab.
Pada tahun 1895 ia
pergi ke Lahore, salah satu kota
di India
yang menjadi pusat kebudayaan, pengetahuan dan kesenian. Di kota ini ia bergabung dengan para seniman dan
sastrawan yang sering di undang Musya’ara,
yaitu pertamuan dimana para penyair melantunkan sajak-sajaknya. Dan ini
merupakan tradisi yang terus berkembang di Pakistan
dan India
sampai sekarang. Di kota Lahore ini dia melanjutkan sarjananya smbil
mengajar filsafat. Pada tahun 1897 Iqbal memperoleh gelar BA. Kemudian dia
mengambil program MA dalam bidang filsafat. Disanalah ia bertemu dengan Sir
Thomas Arnol-0rientalis inggris yang mengajarkan filsafat islam di College
tersebut. Keduanya terjalin hubungan yang sangat erat.
Dengan dukungan dan
dorongan Arnol, Iqbal menjadi terkenal sebagai seorang pengajar berbakat dan
pensyair Lahore.
Sajak-sajaknya banyak diminati orang. Pada tahun 1905, ia studi di Cambridge pada RA.
Nicholson. Kemudia Iqbal belajar di Heidelberg
dan munic. Di sini dia menyelesaikan doktornya pada tahun 1908. setelah mendapatkan gelar doctor, ia kembali ke London untuk belajar di
bidang keadvokatan sambil mengajar bahasa dan kesaatraan. Arab di Universitas London. Selama di sana Iqbal tak
jenuh-jenuhnya menemui para ilmuan untuk mengadakan berbagai perbincangan
tentang keilmuan dan kefilsafatan. Ia juga membicarakan islam dan
peradabannya.di samping itu Iqbal juga memberikan dakwah islam secara sederhana
dan isi ceramahnya diberitakan dibeberapa surat kabar. Dia menyatakan setelah dia mempelajari
kebudayaan barat tidak sedikitpun ia terpesona Iqbal lebih konsisten dengan
kebudayaannya.
Pada tahun 1908, Iqbal
kembali ke Lahore
dan mengajarkan filsafat dan sastra Inggris. Bebrapa saat ia sempat menjadi
dekan fakultas kajia-kajian ketimuran dan kedua jurusan kajian-kajian filsafat.
Selain itu Iqbal juga menjadi anggota dalam komisi yang menelit masalah-masalah
perbaikan pendidikan di India.
Kemuadian ia beralih kebidang hukum. Di samping itu, meneruskan kegemarannya
dalam menulis prosa dan puisi. Dalam tulisan-tulisannya, Iqbal berusaha
mengkombinasikan apa yang dipelajari di
Timur dan di Barat.
Dalam bidang
politik, iqbal juga mengambil bagian bahkan menjadi tulang punggung partai,
Liga Muslim India. Pada tahun 1926 ia tepilih menjadi anggota Majelis
Legislatif di Punjab. Pada tahun 1930 ia
menjadi presiden Liga Muslim India. Kemidian dia di juluki Bapak Pakistan.
Pada tahun 1931 dan 1932 dia mengikuti konpensi meja bundar di London. Yang membahas
masalah konstrusi baru India.dan tahun selanjutnya dia juga menghadiri Konvensi
Meja Bundar yang ke tiga di London.
Aktu kembali ia ke sepanyol, ia
menyaksikan peninggalan-peninggalan kaum muslimin. Kunjungannya ini menjadi
inspirasi baginya untuk mengubah sajaknya. Puisinya terkenal adalah Masjid Kordova.
Pada tahun 1922
seorang wartawan inggris mengusulkan kepada pemerintah untuk memberikan gelar Sir kepada Iqbal. Dan Iqbal mendapat
undangan pertama dari pemerintah. Gelar Sir
ia terima dengan syarat gurunya. Sebetulnya gurunya tidak begitu terkanal
dan patut di beri gelar demikian namun Iqbal tetap bersikeras dengan syarat
yang ajukan. Akhirnya syaratnya itu diterima oleh pemerintah inggris.
Penerimaan Iqbal terhadap gelar yang dianugerahkan oleh pemerintahan inggris
itu menimbulkan perbedaan pendapat. Sebagian surat kabar memuat kritik atas sikap Iqbal
yang bersedi menerima gelar tersebut. Sepanjang hayatnya ia terus menghembuskan
semangat juang dan seruan terhadapa kebebasan dan penentangan terhadap segala
macam penindasan dan kezaliman. Sajak-sajaknya juga mendorong kea rah sana.
Saat Pakistan
memerlukan karya-karyanya, pada tahun 1935 istrinya meninggal dunia. Musibah
ini membekas sangat mendalam dan membawa kesedihan yang berlarut-laru pada
Iqbal. Akhirnya berbagai penyakit membuat fisiknya lemah. Sungguhpun demikian,
fikiran dan semangat Iqbal tidak pernah mengenal lelah. Ia tak henti-hentinya
mengubah sajak-sajaknya dan terus menulis pemikiran-pemikirannya. Pada tahun
1938 sakitnya bertambah parah, ia merasa ajalnya sudah semakin dekat, namun ia
sempat berpesan pada sahabat-sahabatnya.
Ku katakan kepadamu tanda seorang Mu’min
Bila maut datang, akan merekah senyum di bibir.
Ketika fajar 21 Afril 1938, dalam usia 60 tahun Iqbal berpulang
kerahmatullah, dia menghembuskan nafas yang terakhir.
B. Karya-karyanya
Diperkirakan Muhammad Iqbal
meninggal tidak kurang dari 21 karya monumental, yaitu:
1
Ilm al-Iqtisad (1903)
2
Development Of Metaphysics in Persia (1908)
3
Islam As Amoral and Political Ideal (1909)
4
Assrai-i Khudi [Rahasia Pribadi] (1915)
5
Rumuz-i Bekhudi [Rahasia Peniadaan Diri] (1918)
6
Payam-i Masyiriq [Pesan dari Timur] (1923)
7
Bang-i Dara [Seruan Dari Perjalanan] (1924)
8
Self in the Light of Relativitiy Speeches and Statemen
of Iqbal (1925)
9
Zaboor-i ‘Ajam
[Kadang Persia]
(1927)
10 Khusal
Khan Khattak (1928)
11 A Plea
for Deeper Study of Muslim Sciientits (1929)
12 PresidentialAddres
to the All-India Muslim Leaque (1930)
13 Javid
Nama (Kitab Keabadian) (1932)
14 Mc
Taggart Philosophy (1932)
15 The
recontrucsion of religious Thought in islam [Pembanguna kembali pemikiran
keagamaan islam] (1934)
16 Letter of
Iqbal to Jinnah (1934)
17 Bal-i
Jibril [Sayap Jibril] (1935)
18 Pas Chih
Bayat Kard Aqwam-i Sharq (1936)
19 Matsnawi
musafir (1936)
20 Zarb-i
Kalim [Tongkat/ Pukulan nabi Musa] (1936)
21 Armughan-i
Hejaz [Hadiah Dari hejaz] (1938)
C. Filsafatnya
a. Ego Atau Khudi
Konsep tentang Ego atau individualis adalah merupakan konsep dasar
dasar dari filsafat Iqbal. Dan menjadi alat penopang keseluruhan struktur
pemikirannya. Hal ini di bahas dalam karyanya yang ditulis dalam bahasa Persia
dengan bentuk matsnawi berjudul Asrar-i Khudi kemudia di kembangkan
dalam berbagai puisi dan dalam kumpulan ceramah yang kemudian di bukukan.
Menurut Iqbal,
Khudi arti harfiahnya ego atau self atau individulis, merupakan suatu kesatuan
yang ril atau nyata. Adalah pusat dan
landasan dari semua kehidupan. Merupak suatu irodah yang kreatif yang
terarah secara rasional. Arti terarah secara rasional adalah menjelaskan bahwa
hidup bukanlah suatu arus tak berbentuk,elainkan suatu prinsip kesatuan yang
bersifat mengatur, suatu kegiatan sintesis yang melingkupi serta memusatkan
kecenderungan yang bercerai-berai dari organisme yang hidup kearah suatu tujuan
konstruktif. Iqbal menerangkan bahwa Khudi
merupakan pusat dan landasan keseluruhan kehidupan. Hal ini tercantum pada
beberapa matsnawinya dalam Assara-i Khudi.
Bentuk kejadian adalah akibat dari khudi
Apa saja yang kau lihat ialah rahasia khudi
Dijelmakannya alam cnita dan fikiran murni
Ratusan alam terlingkup dalam intisarinya
…………………………………………………..
Apa gunanya wujudmu
Melainkan hanya untuk mengembangkan dayamu
Kalau kau perkuat dirimu dengan khudi
Kau akan pecahkan dunia sesuka khudi mu
Jika kau hendak hidup, isilah dirimu dengan
khudi
Apakah mati sebenarnya.?melepaskan semua
khudi
Kenapa berhayal itulah berpisah roh dari tubuh
Bermukimlah dalam khudi, penaka yusuf
Majulah dari rebutan yang satu kerebutan yang lain
Fikirkanlah khudi mu dan jadilah orang bereaksi
Jadilah manusia tuhan,
kandunglah rahasia dari dalammu.
Selain dalam
matsnawi diatas, Iqbal juga menjelaskan Khudi dalam bukunaya the recotruction of religion thought in
islam, bahwa realita tertinggi sebagai suatu Ego. Dan bahwa hanya dari ego
tertinggi itulah ego-ego bermula. Tenaga kreatif ego tertinggi diman laku dan
fikiran adalah indentik. Berfungsi sebagai kesatuan ego. Duni dan segala isinya
ssejak dari gerakan mekanik dari apa yang kita namakan atom materi sampai
kepada fikiran alam bebas dalam ego manusia, adalah penjelmaan diri dari ‘Aku
Yang Akbar’. Setiap atom tenaga ilahiatetapa kecilpun adalah skala wujud.
Adalah suatu ego. Namun ada tingkatan-tingkatan pernyataan ke-ego-an. Sementara
wujud adalah ibarat sebuah lapangan bunyi, dimana terdengar nada-nada yang
bertapak-tapak meninggi nada ke-ego-an yang akhirnya samapai tingkat
sempunrnanya manusia.
Meskipun Iqbal
mwnyataka bahwa ego yang ada dalam alam semesta ini merupakan “Penjelmaan Diri”
dari Aku Yang Akbar. Namun Iqbal sangat menolak pandangan panteisme dan
pseudo-mistisisme. Ia juga tidak menyetujui pandangan Hegel. Yang melenyapkan
ego dalam ego yang abadi. Sebetulnya Iqbal berpendapat. Bahwa ego harus
berjuang mempertahankan individualitas dan memperkuatnya. Tujuan ego bukan
membebaskan diri dari batas-batas individu, melainkan memberikan batasan
tentang dirinya dengan lebih tegas. Tujuan ego adalah melihat sesuatu, bukan
menjadikann sesuatu. Pencarian ego
adalah pencarian untuk mendapatkan depeisi yang lebih tepat untuk dirinya.
Tindakannya bukan hanya tindakan intelek tual melainkan suatu tindakan vital.
Pendirian Iqbal tentang pencarian ego lebih ditegaskan lagi dalam penapsirannya tentang ucapan Al-Hallaj. “Akulah yang
berkanan enciptakan”. Iqbal menegaskan bahwa insane itu bukan sebagai tetesan
air yang melarutkan diri dalam berjuang untuk dapat mengukuhkan realitasnya
serta memantapkan ego insaaninya dalam suatu pribadi yang kukuh . kodrat ego,
meskipun mempunyai kemampuan berhubungan dengan ego-ego lain. Bersifat terpusat
pada dirinya sendiri, mempunyai lingkungan individualitas khusus yang
memungkinkan ego lain ada di dalamnya, jadi, ego itu unik dan tidak sama dengan
ego lain. Demikian pula suatu ego mempunyai suatu watak, cara atau tata ragam
laku yang sama.
Iqbal membandingkan watak ego dengan watak
alam. Menurutnya alam bukanlah seonggok kematerialan yang murni yang mengisi
sebuah rongga. Akan tetapi diya merupakan sebuah struktur peristiwa, suatu cara
tingkahlaku yang sistematis, sama organisnya dengan ego yang hakiki. Alm bagi
ego ilahiat sama dengan watak bagi ego manusia. Dengan bahsan Al-quran. “alam
adalah tatalaku allah”. Dari sudut pandang manusia merupakn suatu penapsiran
bahwa alam adalah bagian kreatif dari ego yang mutlak. Pada saat tertentu gerakannya
kemuka bersifat terbatas. Tapai kareana ego memiliki gerakan yang bersifat
organis. Maka bersifat kreatif. Gerakan itu pun bertumbuh, karna itu tak
mempunyai batas.
Kemudian bagai mana
kita membedakan suatu benda bergerak yang lepas dari adanya dari suatu konkrit.
Yang bergerak. Iqbal memberi jawaban pengertian tentang benda bersifat
menyimpulkan. Kita dapat menyimpulkan adanya gerakan dari benda-beda dari
gerakan. Ilmu alam moderen telah menganggap semua benda sebagai bergerak. Apa
yang kita namakan benda adalah kejadian-kejadian dalam kelanjutan alam. Yang
oleh fikiran di pahami sebagai ruang. Alam semesta yang seolah bagi kita
meruakan sekumpulan benda-benda, nukanlah sesuatu yang apadat menempati sebuah
rongga. Jadi alam semesta bukanlah suatu benda, melainkan suatu kegiatan.
Dengan demikian dunia materi menurut kodrat yang sebenarnya merupak suatu
kegiatan yang terus-menerus yang oleh fikiran dipecah-pecah menjadi benda yang
terpisah satu sama lain. Pikiran menjaring materi-materi dari onggokan
kualitas, sseperti pisama menjaring warna pelangi dari gelombang cahaya putih
yang kacau balau. Fikiran amat menyukai yang bersifat tetap. Dengan demikian
suatu ego bisa bersifat tetap dan bergerak. Alam membentuk suatu system yang
saling bergantung satu sama lain. Kerja alam tidak analok seperti kerja
arsitek. Karna arsitek harus memisahkan bahan-bahannya dulu. Kemudia baru di
satukan.
Menurut Iqbal,
fikiran bukanlah suatu yang bekerja dari benda-benda dari luar benda itu.
Pikiran bukan sebagai prinsip yang mengatur dan menyatukan bahan dari luar.
Melainkan sebagi sesuatu yang pormal sifatnya. Pikiran adalah landasan yang
membentuk hakikat wujud mereka.
Iqbal mengatakan “ sesuatu yang manusia tidaklah final “. Fikiran dan
realitas merupakan sesuatu yang terpisah.
Iqbal juga
meenyetujuai teory Enstein yang
menyatakan sebongkah materi tidak lagi sebuah benda yang tetap dengan
keadaan yang bermacam-macam.tapi merupakan suatu system peristiwa yang saling
menghubungkan. Kareana itu Iqbal berpendapat bahwa alam bukanlah sesuatu yang
statis yang terletak pada suatu rongga yang bergerak. Tapai suatu struktur
peristiwa yang memiliki sifat mengalir terus menerus, fikiran akan di
potong-potong menjadi bentuk. Kareana adanya saling berhubungan itu kemudia
timbul konsep tentang ruang dan waktu. Dengan demikian ilmu pengetahuan
merupakan suatu kumpulan tinjauan dalam sebagaian realitas, sejumlah
pragmen-pragmen dari seluruh pengalaman. Dari pendapat ini Iqbal menarik
kesimpulan bahwa hasil tinjauan yang dilakukan intelek karena itu dengan
sendirinya bersifat panteistik. Namun ia mengataka kita mempunyai sebuah
pengetahuan orisinal tentang aspekapresiatif kehidupan dari alam ialah intuisi.
Pikiran dan intuisi tumbuh dari akar yang samadan saling melengkapi.
b. Ketuhanan
Pemahaman Iqbal tentang ketuhanan m engalami tiga tahab
perkembangan. Sesuaai dari perngalaman yang di lalui sampai ketahap kematangan.
Tabah Pertama: pada tahab ini iqbal cenderung
sebagai mistikus-panteistik. Hal itu terlihat pada kekagumanya pada
konsep mistik y ng berkembang di Persia. Pada tahab ini Iqbal
meyakini bahwa tuhan adalah keindahan yang abadi. Keberadaanya tidak bergantung
pada sesuatu yang mendahului sesuatu. Dan menampakan diri dalam semua itu. Iya
menyukai dirinya berada di langit, di bumi, bulan , matahari, semua tempat dan
waktu. Tuhan sebagai keindahan dari segala sesuatu, sebagai penyebab dari
sesuatu dan semua aspek kehidupan diay mengambil peran.
Tahab kedua:Iqbal mulai menyaksikan dari sifat kekal dari keindahan dan
efisiensinya, serta kausalitas akhirnya. Kemudian timbul hasrat tentang cinta,
hasrat dan upaya. Pada tahab ini tuhan bukan lagi di anggap sebagai keindahan
luar. Tapai sebagai kemauwan abadi. Sementara keindahan hanyalah sifat tuhan
yang maha esa. Tuhan menyatakan dirinya bukan berada dalam dunia yang terindra,
tapi dalam pribadi terbatas. Karena itu usaha mendekatkan diri pada nya hanya
dimungkinkan lewat pribadi. Dengan menemukan tuhan, seseorang tidak boleh
membiarkan dirinya di serab ke dalam tuhan dan menjadi tiada. Sebaliknya
manusia harus menyerap tuhan pada dirinya, menyerap sebanyak mungkin
sifat-sifatnya. Dengan menyerap tuhan kedalam diri, tumbuhlah ego,a naik
ketingkat wakil tuhan.
Tahab Tiga: pada tahab ini Iqbal melakukan pengembangan dari yang kedua menuju
kematangan yang luar biasa tentang konsep tuhan. Tuhan adalah hakikat sebagai
suatu keseluruhan. Dia adalah sebagai sumber keseluruhan sumbe dari segala
kehidupan dan dari mana ego bermula yang menunjang adanya kehidupan itu, untuk
membuktiakan itu semua maka Iqbal mengambil batasan dalam al-quran surat al-ikhlas 1-4 yaitu:
ö@è% uqèd ª!$# îymr& ÇÊÈ ª!$# ßyJ¢Á9$#
ÇËÈ
öNs9
ô$Î#t öNs9ur
ôs9qã
ÇÌÈ
öNs9ur `ä3t ¼ã&©! #·qàÿà2 7ymr& ÇÍÈ
Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha
Esa.
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya
segala sesuatu.
Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
dan tidak ada seorangpun yang
setara dengan Dia."
Ego
mutlak adalah ego yang sempurna ego itu harus di lukiskan sebagai suatu berada
diatas pengaruh antagonisme reproduksi. Untuk menjadi sempurna perlu suatu
keadaan dimana tak ada bagian organisme yang terlepas dapat hidup secara
terpisah. Dari bagian ini jelaslah bahwa individu merupakan unsure paling
eseneial dalam konsepsi Al-Qur’an tentang ketuhanan.
C. Materi dan Kausalitas
Menurut Iqbal qodrat yang
sesungguhnya adalah rohanian dan semua yang sekuler sebenarnya adalah suci
dalam akar-akar perwujudannya. Dalam hal ini Iqbal mensetir hadits Nabi “seluruh
bumi ini adalah mesjid.
Adapun materi
adalah kelompok ego-ego berderajat rendah. Dan dari sana muncul ego yang berderajat tinggi.
Apabila penggabungan mereka mencapai suatu derajat tertentu, ia mengatakan,
bahwa fakta yang berderajat lebih tinggi muncul dari yang lebih rendah tidakalah mengurangu nilai dan
kehormatanya. Baginya yang jadi masalah bukanlah asal, tapi kesanggupan. Arti
dan pencapaian terakhir dari kemunculannya itu. Kata Iqbal pada evolusi
kehidupan sekalipun pada dasarnya mental
dikuasai oleh fisik, tapi sementara kekuatanya tubuh.ia cenderung untuk
mengusai yang fisik. Dan pada akhirnya mungkin sampai kepada suatu posisi di
mana ia mencapai kebesan sepenuhnya. Dengan demikian apakah ego menentukan
sendiri kegiatan ? bagai mana hubungan penentuan diri sendiri dari ego darai
determinisme ruang dan waktu? Apakah kausalitas dalam bentuk tersamar? Iqbal
berpendapat bahwa semua berhubungan dengan sebab akibat diman kita mencari
tempat untuk ego. Menurut iqbal adalah suatu bentuk artificial ego untuk
kepentingan ego sendiri. Ego diharuskan berada di suatu lingkungan yang
kompleks, dan dia tidak dapat terus hidup tampa
mengubahnya dengan suatu system. Yang dapat menjamin bahwa tata laku hal-hal di
sekelilingnya sesuai untuk dirinya. Denganmenapsirkan alam secara begini. Ego
dapat mengudai lingkungannya, dan degan demikian dapat mencapai serta meluaskan
kemerdekaanya dalam arti meningkatkan
kualitasnya.
Iqbal selalu
menekankah bahwa kodrat kehidupan ego selalu berproses, yang berate juga selalu
ada perkembangan ego yang berjuang untuk meningkatkan dirinya kearah
individualitas yang lebih komplek dan lebih sempurna. Iqbal mengatakan setiap
atom merupakan tunas kebesaran. Hidup tampa
gejolak meramalkan kematian. Degan demikian alam semesta bukanlah produk yang
selesai, tak berubah, diciptakan sekali untuk seterusnya. Alam semesta bukanlah
benda, melainkan adalah perbuatan, aliran dari khaos ke khosmos, munculnya
kehidupan dan kesadaran yang merupakn hasil suatu proses evolusi. Proses ini
tak punya batas, sebab tak ada akhir untuk maju.
Megenai fungsi ego
yang memberi arah itu, Iqbal mengambil dasar al-qur’an surat al-isra’ ayat 85
tRqè=t«ó¡our
Ç`tã
Çyr9$# ( È@è% ßyr9$# ô`ÏB ÌøBr& În1u !$tBur
OçFÏ?ré& z`ÏiB ÉOù=Ïèø9$# wÎ) WxÎ=s% ÇÑÎÈ
Artinya: dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu
Termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan
sedikit".
Di sini di bedakan dua kegiatan
kreatif Tuhan pada kita Khalaq dan amr. Khalak adalah penciptaan dam amr adalah
pimpinan. Ayat di atas menjelaskan bahwa kodrat esensial roh bersifat memimpin.
Karean ia bertolak dari tenaga Tuhan yang bersifat memimpin.
D.
Moral
Filasafat Iqbal adalah filsafat
yang meletakkan kepercayaanya kepada manusia yang di lihatnya mempunyai
keinginan yang tak terbatas, mempunyai kemampuan untuk mengubah dunia dan
dirinya sendiri. Hal itu dimungkinkan karean manusia merupakan wujud penampakan
diri dari Aku Yang Akbar. Hal ini
merupakn sekaligus keunikan manusia sebagai mana yang dijelaskan al-quran surat al-an’am ayat 165
uqèdur
Ï%©!$#
öNà6n=yèy_
y#Í´¯»n=yz
ÇÚöF{$# yìsùuur öNä3Ò÷èt/ s-öqsù
<Ù÷èt/ ;M»y_uy
öNä.uqè=ö7uÏj9 Îû
!$tB
ö/ä38s?#uä
3
¨bÎ)
y7/u ßìÎ| É>$s)Ïèø9$# ¼çm¯RÎ)ur
Öqàÿtós9 7LìÏm§ ÇÊÏÎÈ
Artinya: dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia
meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk
mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu Amat
cepat siksaan-Nya dan Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
sudah menjadi tanggung jawab
manusia untuk mengambil bagian dengan cita-cita yang lebih tinggi dari alam
sekitarnya dan turut menentukan nasibnya sendiri. Manusialah yang dapat
mengambil ini siatif menyiapkan diri dalam menghadapi tantangan alam dan mengerahkaseluruh kekuatannya supaya
dapat mempergunakan tenaga-tenaga lam itu untuk tujuan sendiri. Kalau manusia
tidak mau mengambil inisiatif dan
mengubah keadaanya batinnya kearah hidup yang lebih tinggi, amak roh yang
ada dalam dirinya akan mengeras menjadi batu. Dan iapun merosot ketingkat benda
mati. Hidup dan kemajuan roh itu tergantung pada terbentuknya hubungan dengan
kenyataan hidup yang dihadapinya, sesungguhnya immuan yang mengadakan hubungan
ini, dan ilmu adalah persepsi indrawi yang diolah dengan pemahaman dan
pengertian.
Manusia bertalian dengan alam dan pertalian ini
memungkinkan manusia mengawasi tenaga-tenaga alam yang dikerahkannya untuk
mengambil mamfaatnya. Iqbal berpendapat bahwa persepsi indrawi saja tidak
cukup, tapi harus di lengkapi dengan persepsi lain yaitu hati, hati adalah cara
lain yang berhubungan dengan kenyataan. Apabila hati sedang bekerja maka
pengindraan dalam arti fsikologi tidak memainkan suatu peranan. Kerja hati
adalah untuk menjelaskan masalah kejiwaan, mistik dan kegaiban. Fakta
pengalaman religius adalah sama dengan fakta lain dalam pengalaman manusia dan
dan pengasilan yang dihasilkannya sederajat dengan pengetahuan. Jadi bukanlah
tindakan yang tidak berharga apabila diadakan tindakan secara teliti ats
pengalaman manusia sebagai hasil ini.
Dalam mencari
sebuah kebenaran kata Iqbal harus di lalui dua cara: Pertama dengan akal dan
yang kedua dengan pragmatis. Ego insani menurut Iqbal kesatuan diri yang kita
namakan keadaan mental. Keadaan mental ini tidak berdiri sendiri sebagai suatu
iso lasi suatu sama lain. Tapi memberi arti satu sama lain. Keadaan ini berdiri dari suatu pase yang
rumit. Pemikiran mengenai suatu ruang tidaklah mungkin seseorang harus hadir dalam ruang tersebut, oleh sebab
itu ego tidaklah terikat oleh satu ruang. Selain itu ada apresiasi ego mengenai
hubungan waktu, ruang dan hubungan kausal benda-benda atau data dalam suatu
keseluruhan yang kompleks menuju kesuatu tujuan. demikaian . sehubungan dengan
adanya itubimbingan dan control dalam kegiatan ego-insani menunjukan bahwa
ego-insani adalah suatu kausalitas personal yang merdeka. Ia ikut menghayati kehidupan dan
kemerdekaan ego-tertinggi.
Setiap tindakan ego yang merdeka menciptakan suatu
situasi baru. Dan dengan demikian kemungkinan selanjutnya untuk kerja kreatif.
Kenyatannya bahwa beberapa perubahan mental tentu berubah-ubah seirama dengan perubahan jasmani. Iqbal
berpendapat bahwa keterbatasan insani bukanlah suatu kemalangan. Betapaun juga
nasib terakhir manusia, baginya tak ada suatu pembebasan sepenuhnya dari
keterbatasan sebagai tingkat tertinggi kebahagiaan manusia. Berkah yang tak
terputus pada manusia, berupa pertumbuhannya yang setapak demi setapak dalam
pemilihan diri dalam keunikan dan dalam intensitas kegiatannya sebagai suatu
ego.
E.
Insan Al-Kamil
Iqbal menafsirkan Insan Al-Kamil manuia utama, setiap manusia potensial adalah
suatu mikrokosmos dan bahwa insa yang telah sempurna kerohaniaannya menjadi
cermin dari sifat-sifat tuhan. Sehingga sebagai seorang suci dia menjadi
khalipah atau wakil tuhan dimuka bumi.
Dalam konsepnya tentang kemungkinan keabadian ego. Iqbal mengetengahkan tentang
adanya kebangkitan ego yang di hubungkan tentang kilasan –kilasan realitas yang
baru dan bersiap-siap menaikan diri dengan aspek ini. Peristiwa ini merupakan
perusakan keseimbangan yang luar biasa. Yang dapat menghacurkan ego yang tak
dapat mengatassinya. Tetapi ego ini terus harus berjuang sampai dapat
mengumpulkan tangannya kembali dan mencapai kebangkitannya. Kebangkitan itu
bukanlah suatu peristiwa lahir. Kebangkitan adalah kesempurnaan proses dalam
ego, yang tak lain semacam peninjaun kembali apanyang telah di capai ego di
masa lampau dan apa kemungkina dimasa depan. Manusia dengan segala pengalamannya
mempunyai kelemahan, masih lebih tinggi dari pada alam. Karna ia menganggap
suatu amanat besar dalam dirinya yang menurut al-qur’an langit, bumu dan
gunung-gunung enggan menerimannya. Sudah tetu perjalanan hidupnya itu mempunyai
suatu awal, namun ia mungkin telah di takdirkan untuk menjadi unsure permanent
dalam susunan mujud ini. Ketika ditarik oleh kekuatan yang ada disekitarnya,
manusia sanggup membentuk dan berusaha untuk mengusainya. Akan tetapi bila itu
yang menjadi penghalangnya ia pun dapat pula membina sebuah dunia yang jauh
lebih luas dalam hati sanubarinyatempat ia beroleh sumber-sumber kenikmatan
serta inspirasi yang tiada tertinggi. Tak ada kenyataan hidup yang kuat, begitu
berjiwa dan begitu seperti roh manusia. Demikianlah dalam wujudnya yang paling
dalam, manusia adalah tenaga kreatif yang dalam begerak maju, bangkit dari
suatu keadaan kekeadaan lain. Sudah menjadi nasib manusia, turut mengambil
dengan bagian cita-cita yang lebih tinggi dari alam sekitarnya,dan turut
menentukan nasibnya sendiri terhadap alam itu. Ia menyiapkan diri dalam
menghadapi tenaga alam itu dan mengarahkan seluruh kekuatannya supaya dapat
dipergunakan tenaga alam itu untuk tujuanya sendiri. Hidup adalah suatuproses
terus menerus. Manusia senantiasa bergerak maju untuk selalu menerima cahaya
yang baru dari suatu realitas yang tak terbatas. Setiap tindakan ego yang
merdeka menciptakan suatu situasi baru dan dengan demikian memberikan penilaian
yang tinggi tentang semangat manusia
untuk mengadakan pertualangan serta menaklukan alamnya.
Iqbal berpendapat, setiap manusia merupakan suatu pribadi
atau suatu ego yang berdiri sendiri.tetapi belumdia menjadi pribadi yang utama
dia yang dekat kepada tuhan adalah yang utama. Semakin dekat semakin utama.
Sedangkan kian jauh jaraknya dari tuhan. Kian kurang berkurang berbobotlah
kepribadiannya. Pribadi sejati bukan saja menguasai alam benda tetapi juga di
lingkupi sifat-sifat tuhan.
Tentang kehidupaan adalah proses yang terus yang terus
maju kedepan dan esensinya ialah penciptaan terus menerus, Iqbal tidak
menyetujuai adanya perbudakan dapat merusak watak manusia, dan menyeroboskan
dalam kehinaan. Perbudakan adalah segala kegiatan yang direncanakan dengan
akalnya ditujukan unutk mengisab sesamanya. Tentulah demikian ini sangat melemahkan
ego manusia, karena itu jika ego hendak mencapai perkembangan yang baik
perbudakan harus dikikis habis,
Iqbal berpendapat
tujuan akhir dari kehidupan adalah membentuk insane yang mulia dan setiap
pribadi haruslah berusaha untuk mencapainya cita-cita untuk menjadi manusia
utama ini, memberiakan kepada kita ukuran baik dan buruk. Apa yang dapat
memperkuat pribadi adalah baik sifatnya dan apa yang dapat melemahkan pribadi
adalah buruk sifatnya. Sebagai mana diungkapkan dalam puisinya
Hidup ini selalu
menyongsong kesulitan
Menolak segala sikap memampang
Hidup itu selalumencipta,
Selalu meraih yang serba baru,
Hidup itu laksana mengubah busana
indah,
Dari sari pati air dan tanah,
Hidup itu memamfaatkan tangan dan
kaki,
Mempungsionalkan mata dan hati.!
Namun kekuatan ini hanya
dapat dimamfaatkan secara kontruktif bagi peningkatan martabat umat manusia,
apabila di control dan di bombing oleh cinta. Cinta sebagai suatu daya aktif
yang memungkinkan individu memiliki daya penggerak yang kuat, manakala ia di
hadapkan kepada maksud maksud yang bermamfaat. Dengan demikian cinta mengandung
arti yang luas dari pada arti cinta individual. Cinta adalah yang
membangkitakan alam semesta semangat yang dapat mematahkan segala kesulitan dan
kesukaran manusia dan yang dapat menjelmakan hal-hal dan fikiran yang indah di
dunia ini. Cinta dalam arti ini mangaitkan manusia sebagai makluk kepada
penciptannya, dan manusia dengan segala dayanya mewujudkan pencipta manusia di bumi ini,
yaitu meningkatkan martabat dirinya dalam rangka mengemban tugasnya sebagai
khalifah di muka bumi.