PENDAHULUAN
Pembangunan
sosial(rulal development) dan pembangunan masyararakat (community development)
adalah dua istilah yang sering dicampur adukkan pengertiannya. Secara defenitif
keduanya mempunyai pengertian yang sedikit berbeda. Pembangunan sosial(rulal
development) adalah mengusahakan
pembangunan masyarakat yang dibarengi lingkungan hidupnya. Sedangkan
pembangunan masyarakat(community
development) yaitu pembangunan yang diarahkan pada peningkatan kualitas
masyarakatnya[1].
Dari
kedua pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa pemberdayaan termasuk
kepada pembangunan masyarakat(community
development). Pembangunan sosial lebih luas pengertiannya dari pada
pembangunan masyarakat. Dalam pembangunan sosial sudah mencangkup didalamnya
pembangunan masyarakat. Namun demikian, kedua pengertian tersebut tidak dapat
dipisahkan secara mutlak, karena hakikat pembangunan desa sudah menjadi
kebulatan tekad, terdiri dari komponen-komponen yang satu dengan yang lainnya
saling berkaitan.
Selain
hal itu dalam pembangunan masyarakat juga dibutuhkan manajemen yang baik dan
handal dalam perencanaan, pelaksanaan dan sampai kepada pencapaian hasil yang
di harapkan. Tanpa manajemen yang baik pembangunan terhadap masyarakat maka
semua yang dicita-citakan untuk membawa masyarakat kearah yang direkayasa
perubahannya akan menjadi terkendala, dalam manajemen ada pengorganisasian,
aktuetingn dan control terhadap program yang dijalankan.
Dengan
adanya manajemen yang hadir dalam proses pengembangan masyarakat, maka proses
itu akan di sulap dengan baik dan mendai indah dengan membentuk
pengorganisasian, control yang tepat dan evaluasi yang baik dalam segala
tindakan dan pelaksanaa tugas maka semua hal yang berkaitan dengan pemberdayaan
akan terproses dengan baik dan benar.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Manajemen dan Pengembangan Masyarakat
Istilah
manjemen berasal dari kata kerja to
manage yang di artikan dengan mengelolah dan mengendalikan. Manajemen dalam
pengertian yang umum adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan
dan seni memadukan ide-ide serta gagasan-gagasan baru dengan menggunakan sumber
daya yang ada untuk mencapai tujuan yang ingin di capai[2].
Manajemen
mencangkup semua kegiatan yang yang ingi di capai, di lakukan oleh individu-individu
yang menyumbangkan upayanya serta kemanpuannya untuk mencapai yang di tetapkan
sebelumnya. Hal itu meliputi tentang apa yang harus mereka lakuakna dan
kerjakan, memahami bagai mana mereka harus melakukannya, dan mengukur
efektifitas dari usaha yang mereka lakukan. Manajemen menrut Oey
Liang Lie diya mengatakan, manajemen adalah perancangan,
pengorganisasian, pengaraahan pengkoordiansian dan pengawassan sumberdaya
manusia dan alam. Teru tama sumberdaya manusia yang telah di tetukan.
Sedangkan
pengembangan masyarakat menurut Comton dan Mc Clusky (1980) diya mengatakan “ a process whereby community members come together to identify their
problem and need, seek solution among themselves, mobilize the necessary
resoures and axecute a plan of action or learning or both”. (suatu proses
dimana masyarakat secara bersama-sama mengidentifikasi masalah dan
kebutuhannya, mencari pemecahan masalah di antara mereka sendiri, memobilisasi
semua sumberdaya yang ada dan menyusun rancangan tindakan untuk meningkatkan tarap hidup dan kehidupannya)[3].
Dibuku
lain juga diberitakan mengenai pengembangan masyarakat. Ada dua kata kunci, yaitu “pengembangan” dan
“masyarakat”. Secara singkat,
pengembangan atau pembangunan merupakan usaha bersama dan terencana untuk
meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Dengan adanya kualitas
kehidupan yang lebih, masyarakat tersebut dapat menentukan dan menjadikan
mereka mandiri dalam memenuhi
kebutuhannya. Bidang-bidang
pembangunan biasanya meliputi beberapa sektor, yaitu ekonomi, pendidikan,
kesehatan dan sosial-budaya. Masyarakat adalah sebagai sebuah “tempat bersama”, yakni sebuah wilayah
geografi yang sama. Sebagai contoh, sebuah rukun tetangga, perumahan di daerah
perkotaan atau sebuah kampung di wilayah pedesaan.
Istilah
masyarakat dalam Pengembangan Masyarakakt biasanya diterapkan pelayanan-pelayanan sosial kemasyarakatan yang
membedakannya dengan pelayanan-pelayanan sosial kelembagaan. PM juga umumnya
diartikan sebagai pelayanan yang menggunakan pendekatan-pendekatan yang lebih
bernuansa pemberdayaan (empowerment) yang memperhatikan keragaman pengguna dan
pemberi pelayanan.
B.
Pengembangan
Masyarakat Dalam Perspektif Manajemen
Dalam masyarakat tentu terdapat berbagai
banyak persoalan yang harus di selesaikan, karena dalam masyarakat terkandung
berbagai macam persoalan yang itu butuh penyelesaian yang baik, baik itu
masalah yang terdapat di ruang lingkup kota, maupun yang skalanyanya kecil seperti
pedesaan.berbagai macam dari persoalan itu tentu butuh penyelesaian,
pengembangan dan peningkatan tarap hidup masyarakat yang kita bimbing. Maka
kita sebagai agen perubahan tentu harus bisa memahami masyarakat. Baik dari
karakternya, pola kebiasaannya dan kecenderungannya. Kita harus bisa
mngembangkannya bukan dari satu sudut pandang atau pengembangan saja. Banyak
masalah dan cara yang kita lakukan untuk mengembangkan orang, dengan melalui
dakwah, seminar, puisi, cerpen, pantun dan sajak yang berisi nasehat.banyak
cara yang dapat kita lakukan untuk merubah masyarakat yang tadinya memang perlu
di rubah. Maka butuh manjemen yang tangguh dalam mengatur semua langkah-langkah
yang akan di jalankan agar masyarakat yang kita rubah benar-benar merasa sejahtera.
Banyak
dalam buku-buku lain dikatakan tentang pengertian masyarakat, namun dapat di
persingkat bahwa pengembangan masyarakat adalah suatu upaya membantu masyarakat
dalam membangun kehidupan mereka sendiri dengan
mengidentifikasi masalah yang ada dan memamfaatkan sumberdaya yang ada
untuk kesejahteraan masyarakat. Dalam hal ini masyarakat adalah sebagai
subjeknya sedangkan peran pengembangan dalam hal ini mencipatakan ruang lingkup
sosial yang memungkinkan untuk berkembang. Tujuan dari pengembangan masyarakat
adalah meningkatkan kualitas hidup atau harkat dan martabat manusia itu
sendiri. Melalui proses pendampingan masyarakat dapat mengenali kelemahannya
dan mengembangkan kemampuannya untuk mengatasi berbagai persoalan yang di
hadapi. Masyarakat yang berdaya dan
sadar pada akhirnya akan mampu mempebaiki kehidupannya. Perbaikan kehidupan
masyarakat harus berasal dari mereka sendiri yang ingin maju dan berkembang,
begitu juga manusia tidak dapat hidup tanpa manusia yang lain. Sebagaimana yang
tercantum dalam Al Qur’an11.
¼çms9 ×M»t7Ée)yèãB .`ÏiB Èû÷üt/ Ïm÷yt ô`ÏBur ¾ÏmÏÿù=yz ¼çmtRqÝàxÿøts ô`ÏB ÌøBr& «!$# 3 cÎ) ©!$# w çÉitóã $tB BQöqs)Î/ 4Ó®Lym (#rçÉitóã $tB öNÍkŦàÿRr'Î/ 3 !#sÎ)ur y#ur& ª!$# 5Qöqs)Î/ #[äþqß xsù ¨ttB ¼çms9 4 $tBur Oßgs9 `ÏiB ¾ÏmÏRrß `ÏB @A#ur ÇÊÊÈ
Artinya: bagi manusia ada
malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di
belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah[4].
Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah
keadaan[5] yang ada pada diri mereka sendiri. dan
apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang
dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
Dari berbagai pendapat dan
penjelasan di atas maka dapat di artikan pengembangan
masyarakat dalam perspektif manajemen adalah suatu upaya memadukan ide-ide
beserta gagasan-gagasa baru dengan membentuk pengorganisasian, perencanaan dan
memamfaatkan sumber daya yang ada untuk merubah masyarakat ke keadaan yang
lebih baik[6].
Dalam merancang sebuah perencanan perubahan maka yang di perlukan adalah
kesesuaian antra rencana yang kita lakukaan dengan keadaan masyarakat,butuh
ketelitian dalam mengelolahnya, dan cara pandang kedepan yang lebih luas dalam
membawa perubahan. Kita harus tahu krakteristik dari masyarakat setempat serta
mampu bergaul dan disenangi di tengah masyarakat. Dengan manajemen yang kita
atur dan tetapkan maka tinggal bagaimana kita melaksanakan dari apa yang telah
kita tetapkan itu untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
Dengan demikian, pengembangan
masyarakat menuju kearah yang lebih baik dan sejahtera adalah dengan melakukan
manajemen yang baik dan terarah atau tersusun secara sistematis dan logis
hingga tercapai tujuan kesejahteraan hidup masyarakat yang dilaksanakan dalam
prosesnya. Maka dalam perspektif manajemen untuk merubah suatu masyarakat dalam
suatu wilayah atau kelompok tertentu ada tujuh langkah yang dilakukan yaitu:
- Perumusan masalah
PM
dilaksanakan berdasarkan masalah atau kebutuhan masyarakat setempat. Beberapa
masalah yang biasanya ditangani oleh PM berkaitan dengan kemiskinan,
pengangguran, kenakalan remaja, pemberantasan buta hurup, dll. Perumusan
masalah dilakukan dengan menggunakan penelitian (survey, wawancara, observasi),
diskusi kelompok, rapat desa, dst.
- Penetapan program
Setelah
masalah dapat diidentifikasi dan disepakati sebagai prioritas yang perlu segera
ditangani, maka dirumuskanlah program penanganan masalah tersebut.
- Perumusan tujuan
Agar program
dapat dilaksanakan dengan baik dan keberhasilannya dapat diukur perlu
dirumuskan apa tujuan dari program yang telah ditetapkan. Tujuan yang baik
memiliki karakteristik jelas dan spesifik sehingga tercermin bagaimana cara
mencapai tujuan tersebut sesuai dengan dana, waktu dan tenaga yang
tersedia.
- Penentuan kelompok sasaran
Kelompok
sasaran adalah sejumlah orang yang akan ditingkatkan kualitas hidupnya melalui
program yang telah ditetapkan.
- Identifikasi sumber dan tenaga pelaksana
Sumber adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menunjang program kegiatan, termasuk
didalamnya adalah sarana, sumber dana, dan sumber daya manusia.
- Penentuan strategi dan jadual kegiatan
Strategi adalah
cara atau metoda yang dapat digunakan dalam melaksanakan program kegiatan
- Monitoring dan evaluasi
Monitoring dan
evaluasi dilakukan untuk memantau proses dan hasil pelaksanaan program. Apakah
program dapat dilaksanakan sesuai dengan strategi dan jadwal kegiatan? Apakah
program sudah mencapai hasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan? suatu
kegiatan indikator keberhasilan.
Dengan
adanya langkah tersebut, hal itu merupaka suatu bentuk manajemen dalam
pengembangan masyarakat untuk menjadikan masyarakat berdaya, mampu, mandiri dan
berdaya saing. Manajemen hadir dalam proses pemberdayaan itu sebagai pengarah
proses dari yang di lakukan untuk mencapai tujuan program pemberdayaan
masyarakat. Tanpa manajemen yang baik, memperkirakan keadaan masyarakat dengan
baik dan benar, serta tindak mampu menyesuaikan program dengan cara yang baik
maka keberadaan program menjadi sia-sia dan tidak dianggap penting oleh
masyarakat.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pengembangan masyarakat merupak suatu
upaya untuk menciptakan keadaan masyarakat yang lebih baik dari keadaan
sebelumnya menuju kearah yang baik dan berkembang. Melihat kondosi saat ini,
banya terdapat didalam masyarakat masalah sosial yang berkepanjangan dan tidak
pernah menemukan titik temu penyelesaiannya. Maka upaya untuk pengembangan
masyarakat sagat lah baik bila dilakukan dengan baik,
Tentu hal tersebut butuh manajemen yang
baik dan benar, agar segala proses dan tujuan yang ingin dicapai berjalan
dengan baik dan kemungkinan kendala bisa diatasi menjadi kecil. Oleh sebab itu
butuh maanajemen yang handala dalam pemberdayaan masyarakat. Keejadian sekarang
ini banyak program yang tidak berjalan dengan baik, baik di desa atau di kota,
karena manajemen dari program tersebut tidak berjalan dengan baik.
B.
Saran
Jika manajemen adalah salah satu cara
mempercantik program dan prencanaan dalam prosesnya, mengapa kita tidak gunakan
manajemen itu sebagai satu proses yang penting dala PM.
DAFTAR PUSTAKA
Ali.
M.Zazri. 2008.Dasar-Dasar
Manajemen. Pekanbaru: SUSUKA PRESS
Muslim Azizi.
2009. Metodologi Pengembangan Masyarakat.Yogyakarta:
TERAS
Koho
Riwu. J, 1989 . Ilmu Sosial Dasar. Yoyakarta: Usaha
Nasional
[1] J. Koho Riwu, . Ilmu Sosial Dasar. Yoyakarta: Usaha Nasional. 1989. hal . 216
[2] Zazri m, Ali. Dasar-Dasar Manajemen. (Pekanbaru:
SUSUKA PRESS. 2008) hal 2
[3]
Aziz Muslim. Metodologi Pengembangan
Masyarakat.(Yogyakarta:TERAS. 2009) hal 2-3
[4] Bagi tiap-tiap
manusia ada beberapa Malaikat yang tetap menjaganya secara bergiliran dan ada
pula beberapa Malaikat yang mencatat amalan-amalannya. dan yang dikehendaki
dalam ayat ini ialah Malaikat yang menjaga secara bergiliran itu, disebut
Malaikat Hafazhah.
[5] Tuhan tidak
akan merobah Keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebab-sebab kemunduran
mereka.
[6] Aziz Muslim. Metodologi Pengembangan Masyarakat, hal 6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar