Halaman

Minggu, 24 Juni 2012

manajemen pengembangan masyarakat


PENDAHULUAN

Pembangunan sosial(rulal development) dan pembangunan masyararakat (community development) adalah dua istilah yang sering dicampur adukkan pengertiannya. Secara defenitif keduanya mempunyai pengertian yang sedikit berbeda. Pembangunan sosial(rulal development) adalah  mengusahakan pembangunan masyarakat yang dibarengi lingkungan hidupnya. Sedangkan pembangunan  masyarakat(community development) yaitu pembangunan yang diarahkan pada peningkatan kualitas masyarakatnya[1].
Dari kedua pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa pemberdayaan termasuk kepada pembangunan masyarakat(community development). Pembangunan sosial lebih luas pengertiannya dari pada pembangunan masyarakat. Dalam pembangunan sosial sudah mencangkup didalamnya pembangunan masyarakat. Namun demikian, kedua pengertian tersebut tidak dapat dipisahkan secara mutlak, karena hakikat pembangunan desa sudah menjadi kebulatan tekad, terdiri dari komponen-komponen yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan.
Selain hal itu dalam pembangunan masyarakat juga dibutuhkan manajemen yang baik dan handal dalam perencanaan, pelaksanaan dan sampai kepada pencapaian hasil yang di harapkan. Tanpa manajemen yang baik pembangunan terhadap masyarakat maka semua yang dicita-citakan untuk membawa masyarakat kearah yang direkayasa perubahannya akan menjadi terkendala, dalam manajemen ada pengorganisasian, aktuetingn dan control terhadap program yang dijalankan.
Dengan adanya manajemen yang hadir dalam proses pengembangan masyarakat, maka proses itu akan di sulap dengan baik dan mendai indah dengan membentuk pengorganisasian, control yang tepat dan evaluasi yang baik dalam segala tindakan dan pelaksanaa tugas maka semua hal yang berkaitan dengan pemberdayaan akan terproses dengan baik dan benar.
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Manajemen dan Pengembangan Masyarakat
Istilah manjemen berasal dari kata kerja to manage yang di artikan dengan mengelolah dan mengendalikan. Manajemen dalam pengertian yang umum adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan seni memadukan ide-ide serta gagasan-gagasan baru dengan menggunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang ingin di capai[2].
Manajemen mencangkup semua kegiatan yang yang ingi di capai, di lakukan oleh individu-individu yang menyumbangkan upayanya serta kemanpuannya untuk mencapai yang di tetapkan sebelumnya. Hal itu meliputi tentang apa yang harus mereka lakuakna dan kerjakan, memahami bagai mana mereka harus melakukannya, dan mengukur efektifitas dari usaha yang mereka lakukan. Manajemen menrut Oey Liang Lie diya mengatakan, manajemen adalah perancangan, pengorganisasian, pengaraahan pengkoordiansian dan pengawassan sumberdaya manusia dan alam. Teru tama sumberdaya manusia yang telah di tetukan.
Sedangkan pengembangan masyarakat menurut Comton dan Mc Clusky (1980)  diya mengatakan “ a process whereby community members come together to identify their problem and need, seek solution among themselves, mobilize the necessary resoures and axecute a plan of action or learning or both”. (suatu proses dimana masyarakat secara bersama-sama mengidentifikasi masalah dan kebutuhannya, mencari pemecahan masalah di antara mereka sendiri, memobilisasi semua sumberdaya yang ada dan menyusun rancangan tindakan untuk  meningkatkan tarap hidup dan kehidupannya)[3].
Dibuku lain juga diberitakan mengenai pengembangan masyarakat. Ada dua kata kunci, yaitu “pengembangan” dan “masyarakat”. Secara singkat, pengembangan atau pembangunan merupakan usaha bersama dan terencana untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Dengan adanya kualitas kehidupan yang lebih, masyarakat tersebut dapat menentukan dan menjadikan mereka mandiri dalam  memenuhi kebutuhannya. Bidang-bidang pembangunan biasanya meliputi beberapa sektor, yaitu ekonomi, pendidikan, kesehatan dan sosial-budaya. Masyarakat adalah sebagai sebuah “tempat bersama”, yakni sebuah wilayah geografi yang sama. Sebagai contoh, sebuah rukun tetangga, perumahan di daerah perkotaan atau sebuah kampung di wilayah pedesaan.
Istilah masyarakat dalam Pengembangan Masyarakakt biasanya diterapkan pelayanan-pelayanan sosial kemasyarakatan yang membedakannya dengan pelayanan-pelayanan sosial kelembagaan. PM juga umumnya diartikan sebagai pelayanan yang menggunakan pendekatan-pendekatan yang lebih bernuansa pemberdayaan (empowerment) yang memperhatikan keragaman pengguna dan pemberi pelayanan. 
B.     Pengembangan Masyarakat Dalam Perspektif Manajemen
Dalam masyarakat tentu terdapat berbagai banyak persoalan yang harus di selesaikan, karena dalam masyarakat terkandung berbagai macam persoalan yang itu butuh penyelesaian yang baik, baik itu masalah yang terdapat di ruang lingkup kota, maupun yang skalanyanya kecil seperti pedesaan.berbagai macam dari persoalan itu tentu butuh penyelesaian, pengembangan dan peningkatan tarap hidup masyarakat yang kita bimbing. Maka kita sebagai agen perubahan tentu harus bisa memahami masyarakat. Baik dari karakternya, pola kebiasaannya dan kecenderungannya. Kita harus bisa mngembangkannya bukan dari satu sudut pandang atau pengembangan saja. Banyak masalah dan cara yang kita lakukan untuk mengembangkan orang, dengan melalui dakwah, seminar, puisi, cerpen, pantun dan sajak yang berisi nasehat.banyak cara yang dapat kita lakukan untuk merubah masyarakat yang tadinya memang perlu di rubah. Maka butuh manjemen yang tangguh dalam mengatur semua langkah-langkah yang akan di jalankan agar masyarakat yang kita rubah benar-benar merasa sejahtera.
Banyak dalam buku-buku lain dikatakan tentang pengertian masyarakat, namun dapat di persingkat bahwa pengembangan masyarakat adalah suatu upaya membantu masyarakat dalam membangun kehidupan mereka sendiri dengan  mengidentifikasi masalah yang ada dan memamfaatkan sumberdaya yang ada untuk kesejahteraan masyarakat. Dalam hal ini masyarakat adalah sebagai subjeknya sedangkan peran pengembangan dalam hal ini mencipatakan ruang lingkup sosial yang memungkinkan untuk berkembang. Tujuan dari pengembangan masyarakat adalah meningkatkan kualitas hidup atau harkat dan martabat manusia itu sendiri. Melalui proses pendampingan masyarakat dapat mengenali kelemahannya dan mengembangkan kemampuannya untuk mengatasi berbagai persoalan yang di hadapi. Masyarakat yang  berdaya dan sadar pada akhirnya akan mampu mempebaiki kehidupannya. Perbaikan kehidupan masyarakat harus berasal dari mereka sendiri yang ingin maju dan berkembang, begitu juga manusia tidak dapat hidup tanpa manusia yang lain. Sebagaimana yang tercantum dalam Al Qur’an11.
¼çms9 ×M»t7Ée)yèãB .`ÏiB Èû÷üt/ Ïm÷ƒytƒ ô`ÏBur ¾ÏmÏÿù=yz ¼çmtRqÝàxÿøts ô`ÏB ̍øBr& «!$# 3 žcÎ) ©!$# Ÿw çŽÉitóム$tB BQöqs)Î/ 4Ó®Lym (#rçŽÉitóム$tB öNÍkŦàÿRr'Î/ 3 !#sŒÎ)ur yŠ#ur& ª!$# 5Qöqs)Î/ #[äþqß Ÿxsù ¨ŠttB ¼çms9 4 $tBur Oßgs9 `ÏiB ¾ÏmÏRrߊ `ÏB @A#ur ÇÊÊÈ  
Artinya: bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah[4]. Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan[5]  yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
            Dari berbagai pendapat dan penjelasan di atas maka dapat di artikan pengembangan masyarakat dalam perspektif manajemen adalah suatu upaya memadukan ide-ide beserta gagasan-gagasa baru dengan membentuk pengorganisasian, perencanaan dan memamfaatkan sumber daya yang ada untuk merubah masyarakat ke keadaan yang lebih baik[6]. Dalam merancang sebuah perencanan perubahan maka yang di perlukan adalah kesesuaian antra rencana yang kita lakukaan dengan keadaan masyarakat,butuh ketelitian dalam mengelolahnya, dan cara pandang kedepan yang lebih luas dalam membawa perubahan. Kita harus tahu krakteristik dari masyarakat setempat serta mampu bergaul dan disenangi di tengah masyarakat. Dengan manajemen yang kita atur dan tetapkan maka tinggal bagaimana kita melaksanakan dari apa yang telah kita tetapkan itu untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
            Dengan demikian, pengembangan masyarakat menuju kearah yang lebih baik dan sejahtera adalah dengan melakukan manajemen yang baik dan terarah atau tersusun secara sistematis dan logis hingga tercapai tujuan kesejahteraan hidup masyarakat yang dilaksanakan dalam prosesnya. Maka dalam perspektif manajemen untuk merubah suatu masyarakat dalam suatu wilayah atau kelompok tertentu ada tujuh langkah yang dilakukan yaitu:
  1. Perumusan masalah
PM dilaksanakan berdasarkan masalah atau kebutuhan masyarakat setempat. Beberapa masalah yang biasanya ditangani oleh PM berkaitan dengan kemiskinan, pengangguran, kenakalan remaja, pemberantasan buta hurup, dll. Perumusan masalah dilakukan dengan menggunakan penelitian (survey, wawancara, observasi), diskusi kelompok, rapat desa, dst.
  1. Penetapan program
Setelah masalah dapat diidentifikasi dan disepakati sebagai prioritas yang perlu segera ditangani, maka dirumuskanlah program penanganan masalah tersebut.
  1. Perumusan tujuan
Agar program dapat dilaksanakan dengan baik dan keberhasilannya dapat diukur perlu dirumuskan apa tujuan dari program yang telah ditetapkan. Tujuan yang baik memiliki karakteristik jelas dan spesifik sehingga tercermin bagaimana cara mencapai tujuan tersebut sesuai dengan dana, waktu dan tenaga yang tersedia. 
  1. Penentuan kelompok sasaran
Kelompok sasaran adalah sejumlah orang yang akan ditingkatkan kualitas hidupnya melalui program yang telah ditetapkan.
  1. Identifikasi sumber dan tenaga pelaksana
Sumber adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menunjang program kegiatan, termasuk didalamnya adalah sarana, sumber dana, dan sumber daya manusia.

  1. Penentuan strategi dan jadual kegiatan
Strategi adalah cara atau metoda yang dapat digunakan dalam melaksanakan program kegiatan
  1. Monitoring dan evaluasi
Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk memantau proses dan hasil pelaksanaan program. Apakah program dapat dilaksanakan sesuai dengan strategi dan jadwal kegiatan? Apakah program sudah mencapai hasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan? suatu kegiatan indikator keberhasilan.
Dengan adanya langkah tersebut, hal itu merupaka suatu bentuk manajemen dalam pengembangan masyarakat untuk menjadikan masyarakat berdaya, mampu, mandiri dan berdaya saing. Manajemen hadir dalam proses pemberdayaan itu sebagai pengarah proses dari yang di lakukan untuk mencapai tujuan program pemberdayaan masyarakat. Tanpa manajemen yang baik, memperkirakan keadaan masyarakat dengan baik dan benar, serta tindak mampu menyesuaikan program dengan cara yang baik maka keberadaan program menjadi sia-sia dan tidak dianggap penting oleh masyarakat.

PENUTUP

A.    Kesimpulan
Pengembangan masyarakat merupak suatu upaya untuk menciptakan keadaan masyarakat yang lebih baik dari keadaan sebelumnya menuju kearah yang baik dan berkembang. Melihat kondosi saat ini, banya terdapat didalam masyarakat masalah sosial yang berkepanjangan dan tidak pernah menemukan titik temu penyelesaiannya. Maka upaya untuk pengembangan masyarakat sagat lah baik bila dilakukan dengan baik,
Tentu hal tersebut butuh manajemen yang baik dan benar, agar segala proses dan tujuan yang ingin dicapai berjalan dengan baik dan kemungkinan kendala bisa diatasi menjadi kecil. Oleh sebab itu butuh maanajemen yang handala dalam pemberdayaan masyarakat. Keejadian sekarang ini banyak program yang tidak berjalan dengan baik, baik di desa atau di kota, karena manajemen dari program tersebut tidak berjalan dengan baik.
B.     Saran
Jika manajemen adalah salah satu cara mempercantik program dan prencanaan dalam prosesnya, mengapa kita tidak gunakan manajemen itu sebagai satu proses yang penting dala PM.
DAFTAR PUSTAKA

Ali. M.Zazri. 2008.Dasar-Dasar Manajemen. Pekanbaru: SUSUKA PRESS
Muslim Azizi. 2009. Metodologi Pengembangan Masyarakat.Yogyakarta: TERAS
Koho Riwu. J, 1989 . Ilmu Sosial Dasar. Yoyakarta: Usaha Nasional



[1]  J. Koho Riwu, . Ilmu Sosial Dasar. Yoyakarta: Usaha Nasional. 1989. hal  . 216
[2] Zazri m, Ali. Dasar-Dasar Manajemen. (Pekanbaru: SUSUKA PRESS. 2008) hal 2
[3] Aziz Muslim. Metodologi Pengembangan Masyarakat.(Yogyakarta:TERAS. 2009) hal 2-3
[4] Bagi tiap-tiap manusia ada beberapa Malaikat yang tetap menjaganya secara bergiliran dan ada pula beberapa Malaikat yang mencatat amalan-amalannya. dan yang dikehendaki dalam ayat ini ialah Malaikat yang menjaga secara bergiliran itu, disebut Malaikat Hafazhah.
[5] Tuhan tidak akan merobah Keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebab-sebab kemunduran mereka.
[6] Aziz Muslim. Metodologi Pengembangan Masyarakat, hal 6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar