Pendahuluan
1. Latar
Belakang Masalah
Dalam masyarakat tentu
trdapat berbagai banyak persoalan yang harus di selesaikan, karena dalam
masyarakat terkandung berbagai macam persoalan yang itu butuh penyelesaian yang
baik, baik itu masalah yang terdapat di ruang lingkup kota, maupun yang
skalanyanya kecil seperti pedesaan.berbagai macam dari persoalan itu tentu
butuh penyelesaian, pengembangan dan peningkatan tarap hidup masyarakat yang
kita bimbing. Maka kita sebagai agen perubahan tentu harus bisa memahami
masyarakat. Baik dari karakternya, pola kebiasaannya dan kecenderungannya. Kita
harus bisa mngembangkannya bukan dari satu sudut pandang atau pengembangan
saja. Banyak masalah dan cara yang kita lakukan untuk mengembangkan orang,
dengan melalui dakwah, seminar, puisi, cerpen, pantun dan sajak yang berisi
nasehat.banyak cara yang dapat kita lakukan untuk merubah masyarakat yang
tadinya memang perlu di rubah. Maka butuh manjemen yang tangguh dalam mengatur
semua langkah-langkah yang akan di jalankan agar masyarakat yang kita rubah
benar-benar merasa sejahtera. Jika kita mengakji pengembanganmasyarakat dari
beberapa sisi, maka kita harus tau bagai mana hubungan metode pengembangan
yang dengan metode lain.maka makalah ini
membahas masalah Hubungan Manajemen
Pengembangan Masyarakat Islam dengan Manajemen Dakwah.
2. Batasan Masalah
Dalam makalah ini kami selaku
penulis makalah membahas Hubungan Manajemen Pengembangan Masyarakat Dengan
Manajemen Dakwah.
Pembahasan
A. Pengertian Manajemen Pengembangan Masyrakat
Sebelum menjelaskan bagai
mana manajemen pengembangan masyarkat, maka terlebih dahulu yang kita pahami
adalah apa itu manajemen dan pengembangan masyarakt itu sendiri. Istilah
manjemen berasal dari kata kerja to
manage yang di artikan denganmengelolah dan mengendalikan serta mengelolah.
Manjemen dalam pengertian yang umum adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan dan seni memadukan ide-ide serta gagasan-gagasan
baru dengan menggunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang ingin
di capai[1].
Manajemen mencangkup semua kegiatan yang yang ingi di
capai, di lakukan oleh individu-individu yang menyumbangkan upayanya serta
kemanpuannya untuk mencapai yang di tetapkan sebelumnya. Hal itu meliputi
tentang apa yang harus mereka lakuakna dan kerjakan, memahami bagai mana mereka
harus melakukannya, dan mengukur efektifitas dari usaha yang mereka lakukan.
Manajemen menrut Oey Liang Lie diya mengatakan, manajemen adalah perancangan,
pengorganisasian, pengaraahan pengkoordiansian dan pengawassan sumberdaya
manusia dan alam. Teru tama sumberdaya manusia yang telah di tetukan.
Sedangkan pengembangan masyarakat menurut Comton
dan Mc Clusky (1980) diya mengatakan “ a process whereby community members come together to identify their problem
and need, seek solution among themselves, mobilize the necessary resoures and
axecute a plan of action or learning or both”. (suatu proses dimana
masyarakat secara bersama-sama mengidentifikasi masalah dan kebutuhannya,
mencari pemecahan masalah di antara mereka sendiri, memobilisasi semua
sumberdaya yang ada dan menyusun rancangan tindakan untuk meningkatkan tarap hidup dan kehidupannya)[2].
Banyak dalam buku-buku lain dikatakan tentang pengertian
masyarakat, namun dapat di persingkat bahwa pengembangan masyarakat adalah
suatu upaya membantu masyarakat dalam membangun kehidupan mereka sendiri
dengan mengidentifikasi masalah yang ada
dan memamfaatkan sumberdaya yang ada untuk kesejahteraan masyarakat. Dalam hal
ini masyarakat adalah sebagai subjeknya sedangkan peran pengembangan dalam hal
ini mencipatakan ruang lingkup sosial yang memungkinkan untuk berkembang. Tujuan
dari pengembangan masyarakat adalah meningkatkan kualitas hidup atau harkat dan
martabat manusia itu sendiri. Melalui proses pendampingan masyarakat dapat
mengenali kelemahannya dan mengembangkan kemampuannya untuk mengatasi berbagai
persoalan yang di hadapi. Masyarakat yang
berdaya dan sadar pada akhirnya akan mampu mempebaiki kehidupannya.
Perbaikan kehidupan masyarakat harus berasal dari mereka sendiri yang ingin
maju dan berkembang, begitu juga manusia tidak dapat hidup tanpa manusia yang
lain. Sebagaimana yang tercantum dalam Al Qur’an11.
Artinya:
bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka
dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah[3].
Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah
keadaan[4]
yang ada pada diri mereka sendiri. dan
apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang
dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
Dari berbagai pendapat
dan penjelasan di atas maka dapat di artikan manajemen pengembangan masyarakat islam adalah suatu upaya
memadukan ide-ide beserta gagasan-gagasa baru dengan membentuk
pengorganisasian, perencanaan dan memamfaatkan sumber daya yang ada untuk
merubah masyarakat ke keadaan yang lebih baik[5]. Dalam
merancang sebuah perencanan perubahan maka yang di perlukan adalah kesesuaian
antra rencana yang kita lakukaan bersesuaian hendaknya dengan keadaan
masyarakat.butuh ketelitian dalam mengelolahnya, dan cara pandang kedepan yang
lebih luas dalam membawa perubahan. Kita harus tau krakteristik dari masyarakat
setempat serta mampu bergaul dan di senangi di tengah masyarakat. Dengan
manajemen yang kita atur dan tetapkan maka tinggal bagai mana kita melaksanakan
dari apa yang telah kita tetapkan itu untuk mencapai tujuan yang telah di
tetapkan.
B.
Pengertian Manajemen Dakwah
Terlebih dahulu kita memahami pengertian
dakwah, dakwah berasal dari bahasa arab yaitu da’a, yad’u, da’wan. Du’a. yang beratri mengajak, memanggil,
permohonan dan permintaan.
Dakwah adalah mengajak atau menyeru orang untuk melakukan
yang ma’ruf dan meninggalkan yang mungkar dan beriman kepada allah untuk
memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat[6]. Jadi
dakwah suatu kegiatan yang membawa perubahan pada semua orang, baik perubahan
dalam jasmani maupun rohaninya. Tampa
dakwah agama tidak berkembang pemeluknya, tamapa dakwah juga prilaku individu
tidaklah baik karna dakwah sebagai nasehat bagi yang mendengarkan dan obat bagi yang bersungguh-sungguh berubah dalam
kesedihan.
Dengan begitu manajemen dakwah adalah proses perencanaan
tugas, mengelompokan tugas, mnghimpun dan menempatkan tenaga-tenaga pelakasana
dalam kelompok tugas kemudian mengerakkannya kearah tujuan dakwah[7]. Ini lah
yang mrupakan ini dari tujuan manajemen dakwah, yaitu sebuah pengaturan yang
sistematis dan koordinatif dalam kegiatan dan aktivitas dakwah yang di mulai
dari seblum pelaksanaan sampai akhir dari kegiatan dakwah. Jika aktivitas
dakwah di jalankan sesuai dengan manajemennya, maka dakwah akan mencapai
tujuananya. Oleh karena itu dakwah di pandang sebagai propesi. Evektifitas dan
efisiensi dalam penyelenggaraan dakwah itu adalah yang menjadi prioritas utama.
Dapat di katakana berefek apabila dakwah yang di sampaikan benar-benar mencapai
tujuannya.
C.
Hubungan Manajemen PMI Dengan Manajemen Dakwah
Dari penjelasan di atas kita sudah
sama- sama mengetahui dan membaca pengertian dari masing-masing manajemen, baik
manajemen PMI maupun manajemen dakwah. Jika di ambil dari pengertian manajemen
saja maka manajemen PMI dan Manajemen dakwah, berfungsi sebagai mengatur dari
aktifitas keduanya untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Jika keduanya
menggunakan prinsip manajemen yang bagus dalam mengatur dan mengelola apa yang
di kembangkan dan di nasehatkan maka tidak tdak akan lama lagi yang ingin dicapai
akan di dapatkan[8].
Manajemen PMI dan manajemen dakwah keduanya mempunyai
hubungan sama-sama mengembangka masyarakat dari satu keadaan ke keadaan yang
lebih baik, dalam membangun sebuah masyarakat yang mungkin terbelakang atau
minimnya pendidikan. Ketika manajemen PMI memperbaiki keadaan fisik sosial
masyarakat maka di dalamnya , pengembangan masyarakat itu harus juga di bubuhi
nilai dakwahnya, karena tidak mungkin masyarakat mencapai kesejahteraan dan
kenyamanan jika pengetahuan agama melalui dakwah tidak di samapaikan. Maka
perlu lagi manajemen dakwah dalam mengatur dan menjalankan prinsip dakwah untuk
mengapai tujuan. yang namanya pengembangan mansyarkat islam, tidak
hanya menyangkut dari aspek fisik ekonomi saja, tetapi manajemen Pengembangan masyarakat islam mencangkup semua aspek
kehidupan[9], baik itu mengatur atau mengembangkan dala
bidang kemiskinan, perekonomian, pendidikan, kesehatan, budaya, kesenian dan
agama. Dalam bidang agama, untuk mengembangkan agama dan memberi pengetahuan agama lebih baik maka
adanya manajemen dakwah. Yang mengatur semua yang akan di krjakan mulai dari
sebelum di kerjakan samapai pada akhir pekerjaannya nantik mencapai tujuannya.
Jadi jika kita lihat hubungan keduanya maka
jelaslah bahwa keduanya sangat erat hubungan dalam memajukan masyarakat kearah
yang lebih baik, dalam membangun kesejahteraan msyarakat tmpa memberi tahukan
pengapdian pada allah, tanpa kemauwan untuk berbuat baik kepada sesama, hanya
membangun pada material saja, ini akan menimbulkan mala petaka, sebalinya hanya
membangun dakwah atau penghambaan pada allah saja, melupakan tugas membangun
kehidupan sesama, akan menjadikan hidup hampa, kurang bemamfaat. dan sia-sia.
Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an
Artinya:
dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu
dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana
Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di
(muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan.
Bab
III
Penutup
1.
Kesimpulan
Dalam mengembangkan sebuah mansyarakat maka
tidaklah mudah, tidak seperti yang orang bilang membalikan telapak tangan,
karena masalah yang paling banyak terdapat di masyarakat. Oleh sebab itu jika
kita memang di tugaskan oleh allah di permukaan bumi sebagai khalifah, mengapa
tidak gunakan itu untuk berbuat baik kepada sesame, karena orang yang melakukan
perubahan bagi hidup dan lingkungannya adalah orang yang kehidupannya lebih
baik dari hari kemaren.
2.
saran
Jika kita ingin di kasihi allah tugas yang besar
bersyukurlah bahwasanya kemampuan kita telah besar untuk mengatur serta
memajukan masrakat baik dalam bidang dakwah maupun pengembangan fisiknya, jadi
lakukan apa yang dapat kita lakukan hari ini, agar kita tidak menajdi orang
yang menyesalai diri kita nanti.
Daftar Pustaka
Ali. M.Zazri . 2008.Dasar-Dasar Manajemen. Pekanbaru: SUSUKA
PRESS
Muslim Azizi.2009. Metodologi Pengembangan Masyarakat.Yogyakarta:
TERAS
Munir. M. 2006. Manajemen Dakwah. Jakarta: Kencana. 2006
Htt/
Manajemen .com
[1] Zazri m, Ali. Dasar-Dasar
Manajemen. (Pekanbaru: SUSUKA PRESS. 2008) hal 2
[2] Aziz Muslim. Metodologi
Pengembangan Masyarakat.(Yogyakarta:
TERAS. 2009 ) hal 2-3
[3] Bagi tiap-tiap manusia
ada beberapa Malaikat yang tetap menjaganya secara bergiliran dan ada pula
beberapa Malaikat yang mencatat amalan-amalannya. dan yang dikehendaki dalam
ayat ini ialah Malaikat yang menjaga secara bergiliran itu, disebut Malaikat
Hafazhah.
[4] Tuhan tidak akan merobah
Keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebab-sebab kemunduran mereka.
[5] Aziz Muslim. Ibit, hal 6
[6] M. Munir. Manajemen Dakwah. (Jakarta: Kencana. 2006)
hal 17
[7] M. Munir.Ibit. hal 36
[8] Htt/ Manajemen .com
[9] M. Munir.Op cit. hal 9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar