Pendahuluan
1. Latar Belakang
Kepemimpinan adalah suatu sipat dan kemampuan yang dimiliki setiap
manusia sejak lahir, kemampuan itu bisa di asah, sehingga menjadi kualitas yang
baik, tinggi dan berkualitas, sehingga mampu membawa perubahan kepada atau
ketengah masyarakat,yang itu merupakan tujuan utama dari seorang pemimpin,
tidak hanya mampu menjadikan masyarakat yang adil dan sejahtera dalam
kerukunan, pemimpin juga harus menjadi contoh an tauladan yang baik bagi
pengikutnya, sehingga tercipta manusia yang bermoral di tingkat pemerintahan
dan yang di pimpin.
Apalagi kepemimpinan dalam dakwah, sangat penting sekali dalam
mengusai dan mengetahui keinginan masyarakatnya, dengan demikian maka
terjadilah perubahan dengan segala kemampuan yang dibawa pemimpin dalam
mempengaruhi yang dipimpin.
2. Batasan Masalah
Berdasarkan judul makalah
yang kami bahas maka kami membatasi masalah sebagai berikut:
Ø Pengertian kepemimpinan dan kepemimpinan dalam dakwah
Ø Ciri-Ciri Kepemimpinan Dalam Dakwah
Ø Fungi Kepemimpinan Dalam Dakwah
Pembahasan
A. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah suatu
bentuk cara atau kemampuan seseorang dalam mempengaruhi orang lain sehingga
orang lain itu diharabkan bertingakah laku sebagai mana yang diya kehendaki.
Dalam kata
kepemimpinan ada kata pemimpin yang lebih menyebutka kepata personnya, sehingga
bila dilihat dari artinya kepemimpinan itu caranya, maka pemimpin lebih
menyebutkan kepada orang yang lebih mempunyai sifat kepemimpinan, yang memiliki
perencanaan masa depan yang baik, mempunyai perencanaan yang besar merubah
kelompoknya dan memiliki kemampuan mengelolah semua aspek yang diya pimpin
serta mampu mengajak orang untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan.
Dalam memimpin
suatu kelompok maka pemipin harus tau kebutuhan yang dikehendaki dan yang
diinginkan masyarakat. Maka pemimpin harus cerdas dan bijak dan memiliki sifat
yang baik dan menjalankan fungsinya dalam masyarakat.
Kepemimpinan dalam
dakwah adalah sifat dan cara tingkah laku pemimipin dalam mempengaruhi dan
menggerakan segala kemampuan dan daya yang ada dalam kelompoknya guna untuk
mencapai tujuan dakwah yang telah ditetapkan[1].
Dengan kata lain pemimpin dakwah adalah orang yang dapat menggerakkan orang
lain untuk dapat mengikutinya dalam
proses mencapai tujuan dakwah.engan demikian seorang pemimpin dakwah harus
mampu mengenali motif atau kebutuhan yang ada dalam kelompoknya dan berusaha
mengembangkan kemapuan dan keinginan itu.
Seorang pemimpin
dakwah diya harus menjalankan semua pungsinya dalam mengelolah dan mengarahkan
masrakatnya kejaln yang benar, pemimpin dakwah bertanggung jawab atas apa yang
di pimpinnya, tidak hanya mempertanggung jwabkan semua yang ia kerjakan dalam
bentuk laporan melainkan pertanggung jawaban kepada manusia dan terutama juga
kepada allah SWT.
Dalam ssebuah
hadits yang diriwayatka oleh imam Bazzar, bahwa Rasullullah SAW pernah bersabda
“hendaklah kalian
benar-benar terlibat aktif dalam kegiatan dakwah amal ma’ruf nahi mungkar.
Sebab jika tidak, Allah akan memberikan kekuasaan kepada orang-orang yang jahat.
Orang baik diantara kalian (tapi pasif dalam kegiatan dakwah )ketika berdoa
kepada Allah do’anya tidak akan dikabulkan-NYA”.
Dalam hadits
tersebut dinyatakan bahwa junjungan kita nabi Muhammad SAW, segala contoh dan
tauladan yang baik terdapat dalam dirinya[2],
mendorong kita agar berperan aktif dalam proses dakwah secara menyeluruh dan di
integrasikan dalam satu bidang dengan bidang yang lain, baik dakwah dilakukan
dengan lisan, tulisan maupun melalui media dakwah, bukan itu saja
merealisasikan kepribadian kita dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan
ajaran islam, inipun sudah menjadi dakwah dengan tujuan mempengaruhi orang
dalam penampilan kita. Dengan demikian kepemimpinan dakwah perlu dilakukan
dalam seluruh bidang kehidupan yaitu: dengan cara meberi solusi dan cara
menyikapi kehidupanndalam setiap permasalahan yang terjadi dalam masyarakat
baik dalam bidang agama, ekonomi, pendidikan, politik, sosial budaya dan
hubungan internasional.
Dakwah harus
menyentuh semua aspek dalam kehidupan masyarakat, mulai dari masyarakat kelas
tinggi sampai pada masyarakat yang kelas rendah, mulai dari cendikiawan sampai
pada orang yang kurang berpendidikan, mulai dari anak terpelihara sampai pada anak jalanan, disusun dalam
barisan yang rapi dengan memandang berbagai potensi yang ada dalam masyarakat
untuk dikembangkan agar menjadi umat yang khairu ummah, sebagai mana yang
dinyatakan dalam Al-Qu’an surat
öNçGZä. uöyz
>p¨Bé& ôMy_Ì÷zé& Ĩ$¨Y=Ï9 tbrâßDù's? Å$rã÷èyJø9$$Î/
cöqyg÷Ys?ur Ç`tã Ìx6ZßJø9$# tbqãZÏB÷sè?ur «!$$Î/
3
öqs9ur ÆtB#uä ã@÷dr& É=»tGÅ6ø9$#
tb%s3s9
#Zöyz
Nßg©9 4 ãNßg÷ZÏiB
cqãYÏB÷sßJø9$# ãNèdçsYò2r&ur tbqà)Å¡»xÿø9$# ÇÊÊÉÈ
Artinya: Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.
Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara
mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
Dakwah yang baik akan
menampilkan pemimpin yang baik pula, yaitu pemimpin yang peduli terhadap
masyarakatnya. Adil, jujur, amanah dan brertanggung jawab atas segala yang
dipimpinnya, diya bukan memandang islam bukan sebagai sebuah prestasi dan
kebanggaan, tepati lebih kepada amanah dan tanggung jawab yang yang harus
dipertanggung jawabkan kepada rakyat dan terutama kepa allah SWT
Atas dasar hal tersebut, maka pemimpin yang diharabkan
mampu membangun kesejahteraan ummat dan bangsa. Pemimpin yang sejak awal
terlibat dalam upaya perbaikan dalam
masyarakat. Untuk memikul beban yang begitu besar dan sedemikian rupa,
masing-masing manusia memiliki kepemimpinan sesuai dengan kebutuhan
masing-masing. Bagi semua individu tidaklah sama tugas dan tanggung jawab yang
hrus dipikulnya, karna adanya perbedaan dan berat-ringannya tugas serta
kemampuan kepemimpinan bagi masing-masing individu. Tuhan tidak membebani tugas
seseorang kecuali menurut kemampuannya
baginya akan diberi pahal sesuai dengan yang telah dikerjakan dan yang
dikenakan imbalan siksa menurut pelanggaran yang telah dilakukan.[3]
B.
Ciri-Ciri Kepemimpinan Dalam Dakwah
Seorang
pemimpin dalam dakwah harus memiliki sifat-sifat dan ciri-ciri dinamis yang
dapat mempengaruhi dan menggerakan kearah tujuan yang diharabkan, sehingga
tercipta suatu dinamika dikalangannya dan bertujuan. Kepemimpinan dakwah juga
memiliki karakter atau ciri-ciri seperti peimimpin umum. Dalam pemimpin dakwah
memiliki karakter atau ciri-ciri sebagai berikut:
a. Amanah
Yang harus dimiliki
setiap pemimpin, dan ini merupakan kunci sebuah keberhasilan dalam memimpin,
karena begitu besar tugas yang di emban dan dipercayakan orang kepadanya.
b. Adanya ilmu dan keahlian
Dalam membagun, menjalankan kepemimpinan dan
memanajemen semua yang diamanahkan maka butuh ilmu dan keahlian dalam bidang
itu. Agar apa yang telah diamanahkan bisa dipertanggung jawabkan.
c. Memilki kekuatan dan kemampuan merealisir
Hal ini harus
dimiliki setiap pemimmpin dalam memberanikan diri mengambil keputusan dan
merealisir keputusanya dan dia tidak
dianggap sebagai hiasan saja dalam pemerintahan.
d. Rendah diri dan toleransi serta sabar
Pemimpin harus kuat
dan tidak keras, serta ramah dan rendah diri terhadap semua orang dengan
demikian dia akan disukai lebih banyak orang, serta mengembangkan sikaf sabar
dan toleran dalam menyelesaikan dan memberi solusi dalam masalah.
e. Benar, Adil dan jujur
Dalam
kepemimpinannya selalu berusaha mengutamakan yang benar, meskipun nanti salah
maka dengan cepat mengembalikan kepada yang benar dengan mengambil sikap yang jujur
dan memutuskan dengan seadil-adilnya.
f. Musyawarah
Pemimpin islam
adalah demokrasi, dalam menjalankan pemerintahan diya menghargai pendapat orang
lain dan mengajak orang lain lebih banyak ikut dalam menjalankan
pemerintahannya.
Jadi kepemimpinan dakwah
mempunyai cirri dan karakter kepemimpinan yang berbeda dengan kepemimpinan
umum, tapi didalamnya juga ada termasuk yang nilai-nilainya mengangkat harkat
dan martabat manusia, baik dalam pelaksananya maupun dihadapan allah[4].
Tentu semua yang di jalankan itu tidak terlepas dari prinsip dasar pelaksanaan
kepemimpinan islam yaitu: memberikan kebesan kepada semua orang dalam berkarya
dan berpendapat dengan jalan musyawarah, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
dan keadilan, serta islam mengajarkan manusia untuk selalu berfikit terhadap
sesuatu, baik yang sedang terjadi maupun yang telah terjadi bahkan keberadaan
diri mereka sendiri. Yang paling digaris bawahi cirri yang paling esensial
adalah keimanan dan ketakwaan kepada allah.
Oleh sebab itu
seorang da’I dalam masyarakat merupankan seorang pemimpin, diya harus mampu dan
perlu memperhatikan tipe kepemimpinan yang ada dan cirri-ciri pemimpin agar
dapat diterapkan dalam proses dakwah. Selain itu, misi dakwah akan dapat
berhasil dengan baik bila mana seorang da’I dapat bekerjasama dengan berbagai pola
kepemimpinan yang ada dalam masyarakat, baik pormal structural dalam
pemerintahan maupun informal cultural[5].
C. Fungi Kepemimpinan
Dalam Dakwah
Untuk mengatur semua tingkah
laku individu yang mempunyai banyak ragam dan coraknya, maka di butuhkan cara
dan strategi dalam mengatur langkah-langkah yang tepat dalam menjadikan
masyarakat atau individu kea rah yang lebih baik, semua dakwah yang ada
mempunyai fungsi dan tujuan, untuk mencapai tujuan itu maka adanya individu
ataupun pemimpin untuk mengatur itu semua, agar mencapai target dan harapan
yang hendak dicapai.
Berapa banyak
maslah yang terjadi dalam masyarakat, maulai dari permasalahan rumah tangga
yang mengalami percerraian, kemiskinan dan kebodohan yang membawa mereka kearah
yang tidak baik. Itu semua perlu langkah dan stra tegi untuk menjadikan mereka
kembali kejalan yang benar, maka adanya pengatur yang mengatur itu semua agar
bisa kembali kejalan yang benar yang sesuai dengan tuntunan islam
Penutup
a.
Kesimpulan
Dalam kepemimpina dakwah semua
pergerakan itu di iringi oleh nilai-nilai keislaman, dalam memimpin seorang
pemimpin dakwah tidak hanya menjalankan pemerintahan secra ciri-ciri umum saja
tapi juga menjalankan nilai-nilai keislaman, masalah kepemimpinan islam buka
sebagai suatu kebanggaan dalam memimpin tapi suadah mengarah dan mempertanggung
jawabkan semua apa yang diya kerjakan baik terhadap masyarakat terlebih lagi
terhadap kepemimpinan tuhan.
B.
Saran
Kepemimpinan adalah suatu hal yang
ada sejak manusia itu lahir dan semua manusia terlahir dalam kemampuan memimpin
dan berbakat, lalu bakat itu perlu di asah dan di biasakan agar kepemimpinan
setiap pribadi berkualitas dan berkemampuan lebih, maka lakukanlah apa yang
dapat kita lakukan sebaik mungkin dalam hidup ini, lalu berlaku baiklah
terhadap lebih banyak orang kemudian perhatikan apa yang akan terjadi.
Daftar Pustaka
Ahmadi Abu , 2007,Psikologi Sosial, Jakarta: PT.Rineka Cipta
Faizah, Effendi Muchsin. L, 2006, Psikologi Dakwah, Jakarta: Kencana
Arifin, 2000, Psikologi Dakwah, Jakarta: PT. Bumi Aksara
Harahab Ginda, 2007,Ilmu Jiwa Sosial, Pekanbaru:
Suska Press UIN SUSKA Riau
Muchtarom Zaini,1996, Dasar-Dasar Manajemen
Dakwah, Yoyakarta: AL-Amin Press
Htt/ Kepemimpinan . com
[1] Faizah, Effendi Muchsin, Psikologi
Dakwah, (Jakarta:
Kencanaah ,2006) hal 170
[2] Arifin, Psikologi Dakwah,( Jakarta:
PT. Bumi Aksara, 2000) hal 85
[3] Arifin, Psikolog, Ibid, hal
85
[4] Zaini Muchtarom,Dasar-Dasar
Manajemen Dakwah,(Yoyakarta: AL-Amin Press,1996 ) hal 99
[5] Faizah, Effendi Muchsin, Op
Cit, Hal 171
Tidak ada komentar:
Posting Komentar