Halaman

Kamis, 21 Juni 2012

kepemimpinan islam


Pendahuluan

1. Latar Belakang
Kepemimpinan adalah suatu sipat dan kemampuan yang dimiliki setiap manusia sejak lahir, kemampuan itu bisa di asah, sehingga menjadi kualitas yang baik, tinggi dan berkualitas, sehingga mampu membawa perubahan kepada atau ketengah masyarakat,yang itu merupakan tujuan utama dari seorang pemimpin, tidak hanya mampu menjadikan masyarakat yang adil dan sejahtera dalam kerukunan, pemimpin juga harus menjadi contoh an tauladan yang baik bagi pengikutnya, sehingga tercipta manusia yang bermoral di tingkat pemerintahan dan yang di pimpin.
Apalagi kepemimpinan dalam dakwah, sangat penting sekali dalam mengusai dan mengetahui keinginan masyarakatnya, dengan demikian maka terjadilah perubahan dengan segala kemampuan yang dibawa pemimpin dalam mempengaruhi yang dipimpin.

2. Batasan Masalah
            Berdasarkan judul makalah yang kami bahas maka kami membatasi masalah sebagai berikut:
Ø  Pengertian kepemimpinan dan kepemimpinan dalam dakwah
Ø  Ciri-Ciri Kepemimpinan Dalam Dakwah
Ø  Fungi Kepemimpinan Dalam Dakwah


Pembahasan

A. Pengertian Kepemimpinan
            Kepemimpinan adalah suatu bentuk cara atau kemampuan seseorang dalam mempengaruhi orang lain sehingga orang lain itu diharabkan bertingakah laku sebagai mana yang diya kehendaki.
            Dalam kata kepemimpinan ada kata pemimpin yang lebih menyebutka kepata personnya, sehingga bila dilihat dari artinya kepemimpinan itu caranya, maka pemimpin lebih menyebutkan kepada orang yang lebih mempunyai sifat kepemimpinan, yang memiliki perencanaan masa depan yang baik, mempunyai perencanaan yang besar merubah kelompoknya dan memiliki kemampuan mengelolah semua aspek yang diya pimpin serta mampu mengajak orang untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan.
            Dalam memimpin suatu kelompok maka pemipin harus tau kebutuhan yang dikehendaki dan yang diinginkan masyarakat. Maka pemimpin harus cerdas dan bijak dan memiliki sifat yang baik dan menjalankan fungsinya dalam masyarakat.
            Kepemimpinan dalam dakwah adalah sifat dan cara tingkah laku pemimipin dalam mempengaruhi dan menggerakan segala kemampuan dan daya yang ada dalam kelompoknya guna untuk mencapai tujuan dakwah yang telah ditetapkan[1]. Dengan kata lain pemimpin dakwah adalah orang yang dapat menggerakkan orang lain untuk dapat mengikutinya  dalam proses mencapai tujuan dakwah.engan demikian seorang pemimpin dakwah harus mampu mengenali motif atau kebutuhan yang ada dalam kelompoknya dan berusaha mengembangkan kemapuan dan keinginan itu.
            Seorang pemimpin dakwah diya harus menjalankan semua pungsinya dalam mengelolah dan mengarahkan masrakatnya kejaln yang benar, pemimpin dakwah bertanggung jawab atas apa yang di pimpinnya, tidak hanya mempertanggung jwabkan semua yang ia kerjakan dalam bentuk laporan melainkan pertanggung jawaban kepada manusia dan terutama juga kepada allah SWT.

            Dalam ssebuah hadits yang diriwayatka oleh imam Bazzar, bahwa Rasullullah SAW pernah bersabda
hendaklah kalian benar-benar terlibat aktif dalam kegiatan dakwah amal ma’ruf nahi mungkar. Sebab jika tidak, Allah akan memberikan kekuasaan kepada orang-orang yang jahat. Orang baik diantara kalian (tapi pasif dalam kegiatan dakwah )ketika berdoa kepada Allah do’anya tidak akan dikabulkan-NYA”.
            Dalam hadits tersebut dinyatakan bahwa junjungan kita nabi Muhammad SAW, segala contoh dan tauladan yang baik terdapat dalam dirinya[2], mendorong kita agar berperan aktif dalam proses dakwah secara menyeluruh dan di integrasikan dalam satu bidang dengan bidang yang lain, baik dakwah dilakukan dengan lisan, tulisan maupun melalui media dakwah, bukan itu saja merealisasikan kepribadian kita dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan ajaran islam, inipun sudah menjadi dakwah dengan tujuan mempengaruhi orang dalam penampilan kita. Dengan demikian kepemimpinan dakwah perlu dilakukan dalam seluruh bidang kehidupan yaitu: dengan cara meberi solusi dan cara menyikapi kehidupanndalam setiap permasalahan yang terjadi dalam masyarakat baik dalam bidang agama, ekonomi, pendidikan, politik, sosial budaya dan hubungan internasional.
            Dakwah harus menyentuh semua aspek dalam kehidupan masyarakat, mulai dari masyarakat kelas tinggi sampai pada masyarakat yang kelas rendah, mulai dari cendikiawan sampai pada orang yang kurang berpendidikan, mulai dari anak terpelihara  sampai pada anak jalanan, disusun dalam barisan yang rapi dengan memandang berbagai potensi yang ada dalam masyarakat untuk dikembangkan agar menjadi umat yang khairu ummah, sebagai mana yang dinyatakan dalam Al-Qu’an surat
öNçGZä. uŽöyz >p¨Bé& ôMy_̍÷zé& Ĩ$¨Y=Ï9 tbrâßDù's? Å$rã÷èyJø9$$Î/ šcöqyg÷Ys?ur Ç`tã ̍x6ZßJø9$# tbqãZÏB÷sè?ur «!$$Î/ 3 öqs9ur šÆtB#uä ã@÷dr& É=»tGÅ6ø9$# tb%s3s9 #ZŽöyz Nßg©9 4 ãNßg÷ZÏiB šcqãYÏB÷sßJø9$# ãNèdçŽsYò2r&ur tbqà)Å¡»xÿø9$# ÇÊÊÉÈ  
Artinya: Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
                Dakwah yang baik akan menampilkan pemimpin yang baik pula, yaitu pemimpin yang peduli terhadap masyarakatnya. Adil, jujur, amanah dan brertanggung jawab atas segala yang dipimpinnya, diya bukan memandang islam bukan sebagai sebuah prestasi dan kebanggaan, tepati lebih kepada amanah dan tanggung jawab yang yang harus dipertanggung jawabkan kepada rakyat dan terutama kepa allah SWT
            Atas dasar hal tersebut, maka pemimpin yang diharabkan mampu membangun kesejahteraan ummat dan bangsa. Pemimpin yang sejak awal terlibat dalam upaya perbaikan dalam  masyarakat. Untuk memikul beban yang begitu besar dan sedemikian rupa, masing-masing manusia memiliki kepemimpinan sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Bagi semua individu tidaklah sama tugas dan tanggung jawab yang hrus dipikulnya, karna adanya perbedaan dan berat-ringannya tugas serta kemampuan kepemimpinan bagi masing-masing individu. Tuhan tidak membebani tugas seseorang  kecuali menurut kemampuannya baginya akan diberi pahal sesuai dengan yang telah dikerjakan dan yang dikenakan imbalan siksa menurut pelanggaran yang telah dilakukan.[3]

B. Ciri-Ciri Kepemimpinan Dalam Dakwah
Seorang pemimpin dalam dakwah harus memiliki sifat-sifat dan ciri-ciri dinamis yang dapat mempengaruhi dan menggerakan kearah tujuan yang diharabkan, sehingga tercipta suatu dinamika dikalangannya dan bertujuan. Kepemimpinan dakwah juga memiliki karakter atau ciri-ciri seperti peimimpin umum. Dalam pemimpin dakwah memiliki karakter atau ciri-ciri sebagai berikut:
  a. Amanah
            Yang harus dimiliki setiap pemimpin, dan ini merupakan kunci sebuah keberhasilan dalam memimpin, karena begitu besar tugas yang di emban dan dipercayakan orang kepadanya.


b. Adanya ilmu dan keahlian
             Dalam membagun, menjalankan kepemimpinan dan memanajemen semua yang diamanahkan maka butuh ilmu dan keahlian dalam bidang itu. Agar apa yang telah diamanahkan bisa dipertanggung jawabkan.
c. Memilki kekuatan dan kemampuan merealisir
            Hal ini harus dimiliki setiap pemimmpin dalam memberanikan diri mengambil keputusan dan merealisir keputusanya  dan dia tidak dianggap sebagai hiasan saja dalam pemerintahan.
d. Rendah diri dan toleransi serta sabar
            Pemimpin harus kuat dan tidak keras, serta ramah dan rendah diri terhadap semua orang dengan demikian dia akan disukai lebih banyak orang, serta mengembangkan sikaf sabar dan toleran dalam menyelesaikan dan memberi solusi dalam masalah.
e. Benar, Adil dan jujur
            Dalam kepemimpinannya selalu berusaha mengutamakan yang benar, meskipun nanti salah maka dengan cepat mengembalikan kepada yang benar dengan mengambil sikap yang jujur dan memutuskan dengan seadil-adilnya.
f. Musyawarah
            Pemimpin islam adalah demokrasi, dalam menjalankan pemerintahan diya menghargai pendapat orang lain dan mengajak orang lain lebih banyak ikut dalam menjalankan pemerintahannya.
            Jadi kepemimpinan dakwah mempunyai cirri dan karakter kepemimpinan yang berbeda dengan kepemimpinan umum, tapi didalamnya juga ada termasuk yang nilai-nilainya mengangkat harkat dan martabat manusia, baik dalam pelaksananya maupun dihadapan allah[4]. Tentu semua yang di jalankan itu tidak terlepas dari prinsip dasar pelaksanaan kepemimpinan islam yaitu: memberikan kebesan kepada semua orang dalam berkarya dan berpendapat dengan jalan musyawarah, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan keadilan, serta islam mengajarkan manusia untuk selalu berfikit terhadap sesuatu, baik yang sedang terjadi maupun yang telah terjadi bahkan keberadaan diri mereka sendiri. Yang paling digaris bawahi cirri yang paling esensial adalah keimanan dan ketakwaan kepada allah.
            Oleh sebab itu seorang da’I dalam masyarakat merupankan seorang pemimpin, diya harus mampu dan perlu memperhatikan tipe kepemimpinan yang ada dan cirri-ciri pemimpin agar dapat diterapkan dalam proses dakwah. Selain itu, misi dakwah akan dapat berhasil dengan baik bila mana seorang da’I  dapat bekerjasama dengan berbagai pola kepemimpinan yang ada dalam masyarakat, baik pormal structural dalam pemerintahan maupun informal cultural[5].

C. Fungi Kepemimpinan Dalam Dakwah
            Untuk mengatur semua tingkah laku individu yang mempunyai banyak ragam dan coraknya, maka di butuhkan cara dan strategi dalam mengatur langkah-langkah yang tepat dalam menjadikan masyarakat atau individu kea rah yang lebih baik, semua dakwah yang ada mempunyai fungsi dan tujuan, untuk mencapai tujuan itu maka adanya individu ataupun pemimpin untuk mengatur itu semua, agar mencapai target dan harapan yang hendak dicapai.
            Berapa banyak maslah yang terjadi dalam masyarakat, maulai dari permasalahan rumah tangga yang mengalami percerraian, kemiskinan dan kebodohan yang membawa mereka kearah yang tidak baik. Itu semua perlu langkah dan stra tegi untuk menjadikan mereka kembali kejalan yang benar, maka adanya pengatur yang mengatur itu semua agar bisa kembali kejalan yang benar yang sesuai dengan tuntunan islam


Penutup


a. Kesimpulan
            Dalam kepemimpina dakwah semua pergerakan itu di iringi oleh nilai-nilai keislaman, dalam memimpin seorang pemimpin dakwah tidak hanya menjalankan pemerintahan secra ciri-ciri umum saja tapi juga menjalankan nilai-nilai keislaman, masalah kepemimpinan islam buka sebagai suatu kebanggaan dalam memimpin tapi suadah mengarah dan mempertanggung jawabkan semua apa yang diya kerjakan baik terhadap masyarakat terlebih lagi terhadap kepemimpinan tuhan.

B. Saran
            Kepemimpinan adalah suatu hal yang ada sejak manusia itu lahir dan semua manusia terlahir dalam kemampuan memimpin dan berbakat, lalu bakat itu perlu di asah dan di biasakan agar kepemimpinan setiap pribadi berkualitas dan berkemampuan lebih, maka lakukanlah apa yang dapat kita lakukan sebaik mungkin dalam hidup ini, lalu berlaku baiklah terhadap lebih banyak orang kemudian perhatikan apa yang akan terjadi.

Daftar Pustaka


Ahmadi Abu , 2007,Psikologi Sosial, Jakarta: PT.Rineka Cipta
Faizah, Effendi Muchsin. L, 2006, Psikologi Dakwah, Jakarta: Kencana
Arifin, 2000, Psikologi Dakwah, Jakarta: PT. Bumi Aksara
Harahab Ginda, 2007,Ilmu Jiwa Sosial, Pekanbaru: Suska Press UIN SUSKA Riau
Muchtarom Zaini,1996, Dasar-Dasar Manajemen Dakwah, Yoyakarta: AL-Amin Press
Htt/ Kepemimpinan . com











[1] Faizah, Effendi Muchsin, Psikologi Dakwah, (Jakarta: Kencanaah ,2006) hal 170
[2] Arifin, Psikologi Dakwah,( Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2000) hal 85

[3] Arifin, Psikolog, Ibid, hal 85
[4] Zaini Muchtarom,Dasar-Dasar Manajemen Dakwah,(Yoyakarta: AL-Amin Press,1996 ) hal 99
[5] Faizah, Effendi Muchsin, Op Cit, Hal 171

Tidak ada komentar:

Posting Komentar