Halaman

Kamis, 28 Juni 2012

filsafat dakwah, muhammad iqbal

Muhammad iqbal


A. Biografi
            Muhammad Iqbal adalah seorang penyair, filosuf, ahli hokum, pemikir politik, dan repormasi muslim, dia adalah seorang tokoh domonan umat islam abad ke duapuluh. Muhammad Iqbal lahir pada bulan Dzulhijjah 1289 H, atau 22 Pebruari 1873 M di sialkot. Ia memulai pendidikannya pada masa kanak-kanak pada ayahnya Nur Muhammad yang dikenal sebagai ulama yang dikenal semua orang. Kemudian Iqbal mengikuti dan mempelajari Al-Qur’an serta pelajaran islam lainnya secara klasik di sebuah surau. Kemudia Iqbal dimasukan oleh ayahnya ke Scotch Mission College di Sialkot agar dia dapat bimbingan dari Maulawi Mir Hasan- teman  ayahnya yang ahli bahasa Persia dan Arab.
            Pada tahun 1895 ia pergi ke Lahore, salah satu kota di India yang menjadi pusat kebudayaan, pengetahuan dan kesenian. Di kota ini ia bergabung dengan para seniman dan sastrawan yang sering di undang Musya’ara, yaitu pertamuan dimana para penyair melantunkan sajak-sajaknya. Dan ini merupakan tradisi yang terus berkembang di Pakistan dan India sampai sekarang. Di kota Lahore ini dia melanjutkan sarjananya smbil mengajar filsafat. Pada tahun 1897 Iqbal memperoleh gelar BA. Kemudian dia mengambil program MA dalam bidang filsafat. Disanalah ia bertemu dengan Sir Thomas Arnol-0rientalis inggris yang mengajarkan filsafat islam di College tersebut. Keduanya terjalin hubungan yang sangat erat.
            Dengan dukungan dan dorongan Arnol, Iqbal menjadi terkenal sebagai seorang pengajar berbakat dan pensyair Lahore. Sajak-sajaknya banyak diminati orang. Pada tahun 1905, ia studi di Cambridge pada RA. Nicholson. Kemudia Iqbal belajar di Heidelberg dan munic. Di sini dia menyelesaikan doktornya pada tahun 1908. setelah  mendapatkan gelar doctor, ia kembali ke London untuk belajar di bidang keadvokatan sambil mengajar bahasa dan kesaatraan. Arab di Universitas London. Selama di sana Iqbal tak jenuh-jenuhnya menemui para ilmuan untuk mengadakan berbagai perbincangan tentang keilmuan dan kefilsafatan. Ia juga membicarakan islam dan peradabannya.di samping itu Iqbal juga memberikan dakwah islam secara sederhana dan isi ceramahnya diberitakan dibeberapa surat  kabar. Dia menyatakan setelah dia mempelajari kebudayaan barat tidak sedikitpun ia terpesona Iqbal lebih konsisten dengan kebudayaannya.
            Pada tahun 1908, Iqbal kembali ke Lahore dan mengajarkan filsafat dan sastra Inggris. Bebrapa saat ia sempat menjadi dekan fakultas kajia-kajian ketimuran dan kedua jurusan kajian-kajian filsafat. Selain itu Iqbal juga menjadi anggota dalam komisi yang menelit masalah-masalah perbaikan pendidikan di India. Kemuadian ia beralih kebidang hukum. Di samping itu, meneruskan kegemarannya dalam menulis prosa dan puisi. Dalam tulisan-tulisannya, Iqbal berusaha mengkombinasikan apa yang  dipelajari di Timur dan di Barat.
            Dalam bidang politik, iqbal juga mengambil bagian bahkan menjadi tulang punggung partai, Liga Muslim India. Pada tahun 1926 ia tepilih menjadi anggota Majelis Legislatif  di Punjab. Pada tahun 1930 ia menjadi presiden Liga Muslim India. Kemidian dia di juluki Bapak Pakistan. Pada tahun 1931 dan 1932 dia mengikuti konpensi meja bundar di London. Yang membahas masalah konstrusi baru India.dan tahun selanjutnya dia juga menghadiri Konvensi Meja Bundar yang ke tiga di London.   Aktu kembali ia ke sepanyol, ia menyaksikan peninggalan-peninggalan kaum muslimin. Kunjungannya ini menjadi inspirasi baginya untuk mengubah sajaknya. Puisinya terkenal adalah Masjid Kordova.
            Pada tahun 1922 seorang wartawan inggris mengusulkan kepada pemerintah untuk memberikan gelar Sir kepada Iqbal. Dan Iqbal mendapat undangan pertama dari pemerintah. Gelar Sir ia terima dengan syarat gurunya. Sebetulnya gurunya tidak begitu terkanal dan patut di beri gelar demikian namun Iqbal tetap bersikeras dengan syarat yang ajukan. Akhirnya syaratnya itu diterima oleh pemerintah inggris. Penerimaan Iqbal terhadap gelar yang dianugerahkan oleh pemerintahan inggris itu menimbulkan perbedaan pendapat. Sebagian surat kabar memuat kritik atas sikap Iqbal yang bersedi menerima gelar tersebut. Sepanjang hayatnya ia terus menghembuskan semangat juang dan seruan terhadapa kebebasan dan penentangan terhadap segala macam penindasan dan kezaliman. Sajak-sajaknya juga mendorong kea rah sana.
            Saat Pakistan memerlukan karya-karyanya, pada tahun 1935 istrinya meninggal dunia. Musibah ini membekas sangat mendalam dan membawa kesedihan yang berlarut-laru pada Iqbal. Akhirnya berbagai penyakit membuat fisiknya lemah. Sungguhpun demikian, fikiran dan semangat Iqbal tidak pernah mengenal lelah. Ia tak henti-hentinya mengubah sajak-sajaknya dan terus menulis pemikiran-pemikirannya. Pada tahun 1938 sakitnya bertambah parah, ia merasa ajalnya sudah semakin dekat, namun ia sempat berpesan pada sahabat-sahabatnya.
            Ku katakan kepadamu tanda seorang Mu’min
            Bila maut datang, akan merekah senyum di bibir.
Ketika fajar 21 Afril 1938, dalam usia 60 tahun   Iqbal berpulang kerahmatullah, dia menghembuskan nafas yang terakhir.

B. Karya-karyanya
            Diperkirakan Muhammad Iqbal meninggal tidak kurang dari 21 karya monumental, yaitu:
1        Ilm al-Iqtisad (1903)
2        Development Of Metaphysics in Persia (1908)
3        Islam As Amoral and Political Ideal (1909)
4        Assrai-i Khudi [Rahasia Pribadi] (1915)
5        Rumuz-i Bekhudi [Rahasia Peniadaan Diri] (1918)
6        Payam-i Masyiriq [Pesan dari Timur] (1923)
7        Bang-i Dara [Seruan Dari Perjalanan] (1924)
8        Self in the Light of Relativitiy Speeches and Statemen of Iqbal (1925)
9        Zaboor-i  ‘Ajam [Kadang Persia] (1927)
10    Khusal Khan Khattak (1928)
11    A Plea for Deeper Study of Muslim Sciientits (1929)
12    PresidentialAddres to the All-India Muslim Leaque (1930)
13    Javid Nama (Kitab Keabadian) (1932)
14    Mc Taggart Philosophy (1932)
15    The recontrucsion of religious Thought in islam [Pembanguna kembali pemikiran keagamaan islam] (1934)
16    Letter of Iqbal to Jinnah (1934)
17    Bal-i Jibril [Sayap Jibril] (1935)
18    Pas Chih Bayat Kard Aqwam-i Sharq (1936)
19    Matsnawi musafir (1936)
20    Zarb-i Kalim [Tongkat/ Pukulan nabi Musa] (1936)
21    Armughan-i Hejaz [Hadiah Dari hejaz] (1938)

C. Filsafatnya

a. Ego Atau Khudi
            Konsep tentang Ego atau individualis adalah merupakan konsep dasar dasar dari filsafat Iqbal. Dan menjadi alat penopang keseluruhan struktur pemikirannya. Hal ini di bahas dalam karyanya yang ditulis dalam bahasa Persia dengan bentuk matsnawi  berjudul Asrar-i Khudi kemudia di kembangkan dalam berbagai puisi dan dalam kumpulan ceramah yang kemudian di bukukan.
            Menurut Iqbal, Khudi arti harfiahnya ego atau self atau individulis, merupakan suatu kesatuan yang ril atau nyata. Adalah pusat dan  landasan dari semua kehidupan. Merupak suatu irodah yang kreatif yang terarah secara rasional. Arti terarah secara rasional adalah menjelaskan bahwa hidup bukanlah suatu arus tak berbentuk,elainkan suatu prinsip kesatuan yang bersifat mengatur, suatu kegiatan sintesis yang melingkupi serta memusatkan kecenderungan yang bercerai-berai dari organisme yang hidup kearah suatu tujuan konstruktif. Iqbal menerangkan bahwa Khudi merupakan pusat dan landasan keseluruhan kehidupan. Hal ini tercantum pada beberapa matsnawinya dalam Assara-i Khudi.
            Bentuk kejadian adalah akibat dari khudi
            Apa saja yang kau lihat ialah rahasia khudi
            Dijelmakannya alam cnita dan fikiran murni
            Ratusan alam terlingkup dalam intisarinya
            …………………………………………………..
                        Apa gunanya wujudmu
                        Melainkan hanya untuk mengembangkan dayamu
                        Kalau kau perkuat dirimu dengan khudi
                        Kau akan pecahkan dunia sesuka khudi mu
                        Jika kau hendak hidup, isilah dirimu dengan khudi
                        Apakah mati sebenarnya.?melepaskan semua khudi
            Kenapa berhayal itulah berpisah roh dari tubuh
            Bermukimlah dalam khudi, penaka yusuf
            Majulah dari rebutan yang satu kerebutan yang lain
            Fikirkanlah khudi mu dan  jadilah orang bereaksi
Jadilah manusia tuhan, kandunglah rahasia dari dalammu.
           
            Selain dalam matsnawi diatas, Iqbal juga menjelaskan Khudi dalam bukunaya the recotruction of religion thought in islam, bahwa realita tertinggi sebagai suatu Ego. Dan bahwa hanya dari ego tertinggi itulah ego-ego bermula. Tenaga kreatif ego tertinggi diman laku dan fikiran adalah indentik. Berfungsi sebagai kesatuan ego. Duni dan segala isinya ssejak dari gerakan mekanik dari apa yang kita namakan atom materi sampai kepada fikiran alam bebas dalam ego manusia, adalah penjelmaan diri dari ‘Aku Yang Akbar’. Setiap atom tenaga ilahiatetapa kecilpun adalah skala wujud. Adalah suatu ego. Namun ada tingkatan-tingkatan pernyataan ke-ego-an. Sementara wujud adalah ibarat sebuah lapangan bunyi, dimana terdengar nada-nada yang bertapak-tapak meninggi nada ke-ego-an yang akhirnya samapai tingkat sempunrnanya manusia.
            Meskipun Iqbal mwnyataka bahwa ego yang ada dalam alam semesta ini merupakan “Penjelmaan Diri” dari Aku Yang Akbar. Namun Iqbal sangat menolak pandangan panteisme dan pseudo-mistisisme. Ia juga tidak menyetujui pandangan Hegel. Yang melenyapkan ego dalam ego yang abadi. Sebetulnya Iqbal berpendapat. Bahwa ego harus berjuang mempertahankan individualitas dan memperkuatnya. Tujuan ego bukan membebaskan diri dari batas-batas individu, melainkan memberikan batasan tentang dirinya dengan lebih tegas. Tujuan ego adalah melihat sesuatu, bukan menjadikann  sesuatu. Pencarian ego adalah pencarian untuk mendapatkan depeisi yang lebih tepat untuk dirinya. Tindakannya bukan hanya tindakan intelek tual melainkan suatu tindakan vital. Pendirian Iqbal tentang pencarian ego lebih ditegaskan lagi dalam penapsirannya  tentang ucapan Al-Hallaj. “Akulah yang berkanan enciptakan”. Iqbal menegaskan bahwa insane itu bukan sebagai tetesan air yang melarutkan diri dalam berjuang untuk dapat mengukuhkan realitasnya serta memantapkan ego insaaninya dalam suatu pribadi yang kukuh . kodrat ego, meskipun mempunyai kemampuan berhubungan dengan ego-ego lain. Bersifat terpusat pada dirinya sendiri, mempunyai lingkungan individualitas khusus yang memungkinkan ego lain ada di dalamnya, jadi, ego itu unik dan tidak sama dengan ego lain. Demikian pula suatu ego mempunyai suatu watak, cara atau tata ragam laku yang sama.
             Iqbal membandingkan watak ego dengan watak alam. Menurutnya alam bukanlah seonggok kematerialan yang murni yang mengisi sebuah rongga. Akan tetapi diya merupakan sebuah struktur peristiwa, suatu cara tingkahlaku yang sistematis, sama organisnya dengan ego yang hakiki. Alm bagi ego ilahiat sama dengan watak bagi ego manusia. Dengan bahsan Al-quran. “alam adalah tatalaku allah”. Dari sudut pandang manusia merupakn suatu penapsiran bahwa alam adalah bagian kreatif dari ego yang mutlak. Pada saat tertentu gerakannya kemuka bersifat terbatas. Tapai kareana ego memiliki gerakan yang bersifat organis. Maka bersifat kreatif. Gerakan itu pun bertumbuh, karna itu tak mempunyai batas.
            Kemudian bagai mana kita membedakan suatu benda bergerak yang lepas dari adanya dari suatu konkrit. Yang bergerak. Iqbal memberi jawaban pengertian tentang benda bersifat menyimpulkan. Kita dapat menyimpulkan adanya gerakan dari benda-beda dari gerakan. Ilmu alam moderen telah menganggap semua benda sebagai bergerak. Apa yang kita namakan benda adalah kejadian-kejadian dalam kelanjutan alam. Yang oleh fikiran di pahami sebagai ruang. Alam semesta yang seolah bagi kita meruakan sekumpulan benda-benda, nukanlah sesuatu yang apadat menempati sebuah rongga. Jadi alam semesta bukanlah suatu benda, melainkan suatu kegiatan. Dengan demikian dunia materi menurut kodrat yang sebenarnya merupak suatu kegiatan yang terus-menerus yang oleh fikiran dipecah-pecah menjadi benda yang terpisah satu sama lain. Pikiran menjaring materi-materi dari onggokan kualitas, sseperti pisama menjaring warna pelangi dari gelombang cahaya putih yang kacau balau. Fikiran amat menyukai yang bersifat tetap. Dengan demikian suatu ego bisa bersifat tetap dan bergerak. Alam membentuk suatu system yang saling bergantung satu sama lain. Kerja alam tidak analok seperti kerja arsitek. Karna arsitek harus memisahkan bahan-bahannya dulu. Kemudia baru di satukan.
            Menurut Iqbal, fikiran bukanlah suatu yang bekerja dari benda-benda dari luar benda itu. Pikiran bukan sebagai prinsip yang mengatur dan menyatukan bahan dari luar. Melainkan sebagi sesuatu yang pormal sifatnya. Pikiran adalah landasan yang membentuk  hakikat wujud  mereka.  Iqbal mengatakan “ sesuatu yang manusia tidaklah final “. Fikiran dan realitas merupakan sesuatu yang terpisah.
            Iqbal juga meenyetujuai teory Enstein yang  menyatakan sebongkah materi tidak lagi sebuah benda yang tetap dengan keadaan yang bermacam-macam.tapi merupakan suatu system peristiwa yang saling menghubungkan. Kareana itu Iqbal berpendapat bahwa alam bukanlah sesuatu yang statis yang terletak pada suatu rongga yang bergerak. Tapai suatu struktur peristiwa yang memiliki sifat mengalir terus menerus, fikiran akan di potong-potong menjadi bentuk. Kareana adanya saling berhubungan itu kemudia timbul konsep tentang ruang dan waktu. Dengan demikian ilmu pengetahuan merupakan suatu kumpulan tinjauan dalam sebagaian realitas, sejumlah pragmen-pragmen dari seluruh pengalaman. Dari pendapat ini Iqbal menarik kesimpulan bahwa hasil tinjauan yang dilakukan intelek karena itu dengan sendirinya bersifat panteistik. Namun ia mengataka kita mempunyai sebuah pengetahuan orisinal tentang aspekapresiatif kehidupan dari alam ialah intuisi. Pikiran dan intuisi tumbuh dari akar yang samadan saling melengkapi.

b. Ketuhanan
            Pemahaman Iqbal tentang ketuhanan m engalami tiga tahab perkembangan. Sesuaai dari perngalaman yang di lalui sampai ketahap kematangan.
Tabah Pertama: pada tahab ini iqbal cenderung  sebagai mistikus-panteistik. Hal itu terlihat pada kekagumanya pada konsep mistik y ng berkembang di Persia. Pada tahab ini Iqbal meyakini bahwa tuhan adalah keindahan yang abadi. Keberadaanya tidak bergantung pada sesuatu yang mendahului sesuatu. Dan menampakan diri dalam semua itu. Iya menyukai dirinya berada di langit, di bumi, bulan , matahari, semua tempat dan waktu. Tuhan sebagai keindahan dari segala sesuatu, sebagai penyebab dari sesuatu dan semua aspek kehidupan diay mengambil peran.
Tahab kedua:Iqbal mulai menyaksikan dari sifat kekal dari keindahan dan efisiensinya, serta kausalitas akhirnya. Kemudian timbul hasrat tentang cinta, hasrat dan upaya. Pada tahab ini tuhan bukan lagi di anggap sebagai keindahan luar. Tapai sebagai kemauwan abadi. Sementara keindahan hanyalah sifat tuhan yang maha esa. Tuhan menyatakan dirinya bukan berada dalam dunia yang terindra, tapi dalam pribadi terbatas. Karena itu usaha mendekatkan diri pada nya hanya dimungkinkan lewat pribadi. Dengan menemukan tuhan, seseorang tidak boleh membiarkan dirinya di serab ke dalam tuhan dan menjadi tiada. Sebaliknya manusia harus menyerap tuhan pada dirinya, menyerap sebanyak mungkin sifat-sifatnya. Dengan menyerap tuhan kedalam diri, tumbuhlah ego,a naik ketingkat wakil tuhan.
Tahab Tiga: pada tahab ini Iqbal melakukan pengembangan dari yang kedua menuju kematangan yang luar biasa tentang konsep tuhan. Tuhan adalah hakikat sebagai suatu keseluruhan. Dia adalah sebagai sumber keseluruhan sumbe dari segala kehidupan dan dari mana ego bermula yang menunjang adanya kehidupan itu, untuk membuktiakan itu semua maka Iqbal mengambil batasan dalam al-quran surat al-ikhlas 1-4 yaitu:
ö@è% uqèd ª!$# îymr& ÇÊÈ   ª!$# ßyJ¢Á9$# ÇËÈ   öNs9 ô$Î#tƒ öNs9ur ôs9qムÇÌÈ   öNs9ur `ä3tƒ ¼ã&©! #·qàÿà2 7ymr& ÇÍÈ    
 Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
 Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
 Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."

                Ego mutlak adalah ego yang sempurna ego itu harus di lukiskan sebagai suatu berada diatas pengaruh antagonisme reproduksi. Untuk menjadi sempurna perlu suatu keadaan dimana tak ada bagian organisme yang terlepas dapat hidup secara terpisah. Dari bagian ini jelaslah bahwa individu merupakan unsure paling eseneial dalam konsepsi Al-Qur’an tentang ketuhanan.

C. Materi dan Kausalitas
            Menurut Iqbal qodrat yang sesungguhnya adalah rohanian dan semua yang sekuler sebenarnya adalah suci dalam akar-akar perwujudannya. Dalam hal ini Iqbal mensetir hadits Nabi “seluruh bumi ini adalah mesjid.
            Adapun materi adalah kelompok ego-ego berderajat rendah. Dan dari sana muncul ego yang berderajat tinggi. Apabila penggabungan mereka mencapai suatu derajat tertentu, ia mengatakan, bahwa fakta yang berderajat lebih tinggi muncul dari yang lebih rendah tidakalah mengurangu nilai dan kehormatanya. Baginya yang jadi masalah bukanlah asal, tapi kesanggupan. Arti dan pencapaian terakhir dari kemunculannya itu. Kata Iqbal pada evolusi kehidupan  sekalipun pada dasarnya mental dikuasai oleh fisik, tapi sementara kekuatanya tubuh.ia cenderung untuk mengusai yang fisik. Dan pada akhirnya mungkin sampai kepada suatu posisi di mana ia mencapai kebesan sepenuhnya. Dengan demikian apakah ego menentukan sendiri kegiatan ? bagai mana hubungan penentuan diri sendiri dari ego darai determinisme ruang dan waktu? Apakah kausalitas dalam bentuk tersamar? Iqbal berpendapat bahwa semua berhubungan dengan sebab akibat diman kita mencari tempat untuk ego. Menurut iqbal adalah suatu bentuk artificial ego untuk kepentingan ego sendiri. Ego diharuskan berada di suatu lingkungan yang kompleks, dan dia tidak dapat terus hidup tampa mengubahnya dengan suatu system. Yang dapat menjamin bahwa tata laku hal-hal di sekelilingnya sesuai untuk dirinya. Denganmenapsirkan alam secara begini. Ego dapat mengudai lingkungannya, dan degan demikian dapat mencapai serta meluaskan kemerdekaanya  dalam arti meningkatkan kualitasnya.
            Iqbal selalu menekankah bahwa kodrat kehidupan ego selalu berproses, yang berate juga selalu ada perkembangan ego yang berjuang untuk meningkatkan dirinya kearah individualitas yang lebih komplek dan lebih sempurna. Iqbal mengatakan setiap atom merupakan tunas kebesaran. Hidup tampa gejolak meramalkan kematian. Degan demikian alam semesta bukanlah produk yang selesai, tak berubah, diciptakan sekali untuk seterusnya. Alam semesta bukanlah benda, melainkan adalah perbuatan, aliran dari khaos ke khosmos, munculnya kehidupan dan kesadaran yang merupakn hasil suatu proses evolusi. Proses ini tak punya batas, sebab tak ada akhir untuk maju.
            Megenai fungsi ego yang memberi arah itu, Iqbal mengambil dasar al-qur’an surat al-isra’ ayat 85
štRqè=t«ó¡our Ç`tã Çyr9$# ( È@è% ßyr9$# ô`ÏB ̍øBr& În1u !$tBur OçFÏ?ré& z`ÏiB ÉOù=Ïèø9$# žwÎ) WxŠÎ=s% ÇÑÎÈ  
Artinya: dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu Termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit".
                Di sini di bedakan dua kegiatan kreatif Tuhan pada kita Khalaq dan amr. Khalak adalah penciptaan dam amr adalah pimpinan. Ayat di atas menjelaskan bahwa kodrat esensial roh bersifat memimpin. Karean ia bertolak dari tenaga Tuhan yang bersifat memimpin.

D. Moral
            Filasafat Iqbal adalah filsafat yang meletakkan kepercayaanya kepada manusia yang di lihatnya mempunyai keinginan yang tak terbatas, mempunyai kemampuan untuk mengubah dunia dan dirinya sendiri. Hal itu dimungkinkan karean manusia merupakan wujud penampakan diri dari Aku Yang Akbar.  Hal ini merupakn sekaligus keunikan manusia sebagai mana yang dijelaskan al-quran surat al-an’am ayat 165
uqèdur Ï%©!$# öNà6n=yèy_ y#Í´¯»n=yz ÇÚöF{$# yìsùuur öNä3ŸÒ÷èt/ s-öqsù <Ù÷èt/ ;M»y_uyŠ öNä.uqè=ö7uŠÏj9 Îû !$tB ö/ä38s?#uä 3 ¨bÎ) y7­/u ßìƒÎŽ|  É>$s)Ïèø9$# ¼çm¯RÎ)ur Öqàÿtós9 7LìÏm§ ÇÊÏÎÈ  
Artinya: dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu Amat cepat siksaan-Nya dan Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
                sudah menjadi tanggung jawab manusia untuk mengambil bagian dengan cita-cita yang lebih tinggi dari alam sekitarnya dan turut menentukan nasibnya sendiri. Manusialah yang dapat mengambil ini siatif menyiapkan diri dalam menghadapi tantangan  alam dan mengerahkaseluruh kekuatannya supaya dapat mempergunakan tenaga-tenaga lam itu untuk tujuan sendiri. Kalau manusia tidak mau mengambil inisiatif dan  mengubah keadaanya batinnya kearah hidup yang lebih tinggi, amak roh yang ada dalam dirinya akan mengeras menjadi batu. Dan iapun merosot ketingkat benda mati. Hidup dan kemajuan roh itu tergantung pada terbentuknya hubungan dengan kenyataan hidup yang dihadapinya, sesungguhnya immuan yang mengadakan hubungan ini, dan ilmu adalah persepsi indrawi yang diolah dengan pemahaman dan pengertian.
            Manusia bertalian dengan alam dan pertalian ini memungkinkan manusia mengawasi tenaga-tenaga alam yang dikerahkannya untuk mengambil mamfaatnya. Iqbal berpendapat bahwa persepsi indrawi saja tidak cukup, tapi harus di lengkapi dengan persepsi lain yaitu hati, hati adalah cara lain yang berhubungan dengan kenyataan. Apabila hati sedang bekerja maka pengindraan dalam arti fsikologi tidak memainkan suatu peranan. Kerja hati adalah untuk menjelaskan masalah kejiwaan, mistik dan kegaiban. Fakta pengalaman religius adalah sama dengan fakta lain dalam pengalaman manusia dan dan pengasilan yang dihasilkannya sederajat dengan pengetahuan. Jadi bukanlah tindakan yang tidak berharga apabila diadakan tindakan secara teliti ats pengalaman manusia sebagai hasil ini.
             Dalam mencari sebuah kebenaran kata Iqbal harus di lalui dua cara: Pertama dengan akal dan yang kedua dengan pragmatis. Ego insani menurut Iqbal kesatuan diri yang kita namakan keadaan mental. Keadaan mental ini tidak berdiri sendiri sebagai suatu iso lasi suatu sama lain. Tapi memberi arti satu sama lain.  Keadaan ini berdiri dari suatu pase yang rumit. Pemikiran mengenai suatu ruang tidaklah mungkin seseorang  harus hadir dalam ruang tersebut, oleh sebab itu ego tidaklah terikat oleh satu ruang. Selain itu ada apresiasi ego mengenai hubungan waktu, ruang dan hubungan kausal benda-benda atau data dalam suatu keseluruhan yang kompleks menuju kesuatu tujuan. demikaian . sehubungan dengan adanya itubimbingan dan control dalam kegiatan ego-insani menunjukan bahwa ego-insani adalah suatu kausalitas personal yang  merdeka. Ia ikut menghayati kehidupan dan kemerdekaan ego-tertinggi.
            Setiap tindakan ego yang merdeka menciptakan suatu situasi baru. Dan dengan demikian kemungkinan selanjutnya untuk kerja kreatif. Kenyatannya bahwa beberapa perubahan mental tentu berubah-ubah  seirama dengan perubahan jasmani. Iqbal berpendapat bahwa keterbatasan insani bukanlah suatu kemalangan. Betapaun juga nasib terakhir manusia, baginya tak ada suatu pembebasan sepenuhnya dari keterbatasan sebagai tingkat tertinggi kebahagiaan manusia. Berkah yang tak terputus pada manusia, berupa pertumbuhannya yang setapak demi setapak dalam pemilihan diri dalam keunikan dan dalam intensitas kegiatannya sebagai suatu ego.

E. Insan Al-Kamil
            Iqbal menafsirkan Insan Al-Kamil  manuia utama, setiap manusia potensial adalah suatu mikrokosmos dan bahwa insa yang telah sempurna kerohaniaannya menjadi cermin dari sifat-sifat tuhan. Sehingga sebagai seorang suci dia menjadi khalipah atau wakil tuhan dimuka bumi.
            Dalam konsepnya tentang kemungkinan  keabadian ego. Iqbal mengetengahkan tentang adanya kebangkitan ego yang di hubungkan tentang kilasan –kilasan realitas yang baru dan bersiap-siap menaikan diri dengan aspek ini. Peristiwa ini merupakan perusakan keseimbangan yang luar biasa. Yang dapat menghacurkan ego yang tak dapat mengatassinya. Tetapi ego ini terus harus berjuang sampai dapat mengumpulkan tangannya kembali dan mencapai kebangkitannya. Kebangkitan itu bukanlah suatu peristiwa lahir. Kebangkitan adalah kesempurnaan proses dalam ego, yang tak lain semacam peninjaun kembali apanyang telah di capai ego di masa lampau dan apa kemungkina dimasa depan. Manusia dengan segala pengalamannya mempunyai kelemahan, masih lebih tinggi dari pada alam. Karna ia menganggap suatu amanat besar dalam dirinya yang menurut al-qur’an langit, bumu dan gunung-gunung enggan menerimannya. Sudah tetu perjalanan hidupnya itu mempunyai suatu awal, namun ia mungkin telah di takdirkan untuk menjadi unsure permanent dalam susunan mujud ini. Ketika ditarik oleh kekuatan yang ada disekitarnya, manusia sanggup membentuk dan berusaha untuk mengusainya. Akan tetapi bila itu yang menjadi penghalangnya ia pun dapat pula membina sebuah dunia yang jauh lebih luas dalam hati sanubarinyatempat ia beroleh sumber-sumber kenikmatan serta inspirasi yang tiada tertinggi. Tak ada kenyataan hidup yang kuat, begitu berjiwa dan begitu seperti roh manusia. Demikianlah dalam wujudnya yang paling dalam, manusia adalah tenaga kreatif yang dalam begerak maju, bangkit dari suatu keadaan kekeadaan lain. Sudah menjadi nasib manusia, turut mengambil dengan bagian cita-cita yang lebih tinggi dari alam sekitarnya,dan turut menentukan nasibnya sendiri terhadap alam itu. Ia menyiapkan diri dalam menghadapi tenaga alam itu dan mengarahkan seluruh kekuatannya supaya dapat dipergunakan tenaga alam itu untuk tujuanya sendiri. Hidup adalah suatuproses terus menerus. Manusia senantiasa bergerak maju untuk selalu menerima cahaya yang baru dari suatu realitas yang tak terbatas. Setiap tindakan ego yang merdeka menciptakan suatu situasi baru dan dengan demikian memberikan penilaian yang tinggi tentang semangat manusia  untuk mengadakan pertualangan serta menaklukan alamnya.
            Iqbal berpendapat, setiap manusia merupakan suatu pribadi atau suatu ego yang berdiri sendiri.tetapi belumdia menjadi pribadi yang utama dia yang dekat kepada tuhan adalah yang utama. Semakin dekat semakin utama. Sedangkan kian jauh jaraknya dari tuhan. Kian kurang berkurang berbobotlah kepribadiannya. Pribadi sejati bukan saja menguasai alam benda tetapi juga di lingkupi sifat-sifat tuhan.
            Tentang kehidupaan adalah proses yang terus yang terus maju kedepan dan esensinya ialah penciptaan terus menerus, Iqbal tidak menyetujuai adanya perbudakan dapat merusak watak manusia, dan menyeroboskan dalam kehinaan. Perbudakan adalah segala kegiatan yang direncanakan dengan akalnya ditujukan unutk mengisab sesamanya. Tentulah demikian ini sangat melemahkan ego manusia, karena itu jika ego hendak mencapai perkembangan yang baik perbudakan harus dikikis habis,
             Iqbal berpendapat tujuan akhir dari kehidupan adalah membentuk insane yang mulia dan setiap pribadi haruslah berusaha untuk mencapainya cita-cita untuk menjadi manusia utama ini, memberiakan kepada kita ukuran baik dan buruk. Apa yang dapat memperkuat pribadi adalah baik sifatnya dan apa yang dapat melemahkan pribadi adalah buruk sifatnya. Sebagai mana diungkapkan dalam puisinya
            Hidup ini selalu menyongsong kesulitan
            Menolak segala sikap memampang
            Hidup itu selalumencipta,
            Selalu meraih yang serba baru,
            Hidup itu laksana mengubah busana indah,
            Dari sari pati air dan tanah,
            Hidup itu memamfaatkan tangan dan kaki,
            Mempungsionalkan mata dan hati.!
Namun kekuatan ini hanya dapat dimamfaatkan secara kontruktif bagi peningkatan martabat umat manusia, apabila di control dan di bombing oleh cinta. Cinta sebagai suatu daya aktif yang memungkinkan individu memiliki daya penggerak yang kuat, manakala ia di hadapkan kepada maksud maksud yang bermamfaat. Dengan demikian cinta mengandung arti yang luas dari pada arti cinta individual. Cinta adalah yang membangkitakan alam semesta semangat yang dapat mematahkan segala kesulitan dan kesukaran manusia dan yang dapat menjelmakan hal-hal dan fikiran yang indah di dunia ini. Cinta dalam arti ini mangaitkan manusia sebagai makluk kepada penciptannya, dan manusia dengan segala dayanya   mewujudkan pencipta manusia di bumi ini, yaitu meningkatkan martabat dirinya dalam rangka mengemban tugasnya sebagai khalifah di muka bumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar