Pendahuluan
1. Latar Belakang
Dalam sebuah penelitian,
mengambil kesimpulan teoritis sebagai hasil akhir penelaahan kepustakaan maka
variabel perlu di adakan identifikasi yang akan di telitinya. Maka dalam
penelitian ini di butuhkan penetapan pariabel agar apa yang diteliti jelas apa
yang seharusnya di bahas dan apa yang seharusnya di ungkap dalam penelitian
itu. Dalalm sebuah penelitian itu mungkin manyak mengandung variable-variabel
yang ada dalam permasalahan yang akan dibahas , karna variabel adalah suatu hal yang berbentuk
konsep yang bernilaidan konsep yang berpariasi.Variabel dalam psuatu penelitian
ditentukan oleh landasan teorinya, dan akan ditegaskan oleh hipotesis
penelitian.
2. Batasan Masalah
Dalam pembahasan ini, sesui
dengan judul makalah maka kami membatasi masalahnya sebagai berikut:
Ø Pengertian dari Variabel
Ø Macam-macam Variabel dalam penelitian
Ø Pengukuran Variabel
Pembahasan
A. Pengertian Variabel
Secara singkat variabel
adalah konsep yang mempunyai pariasi nilai, dalam pengertian ini dapat dilihat pengertian konsep
adalah jeneralisasi terhadap kejadian atau
penomena-penomena yang ada itu, misalnya seperti rumah, itu merupakan konsep
yang semua orang sudah mengetahui bentuk rumah. Jeneralisasinya adalah
tepat manusia beristirahat dalam kehidupannya[1].
Pendapat lain juga
mengatakan variabel adalah sesuatu yang menjadi objek pengamatan
penelitian dan sering orang menyatakan
sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan
diteliti. Variabel dalam suatu penelitian ditentukan oleh landasan teorinya dan
ditegaskan oleh hipotesisnya. Karna itu landasan teorinya berbeda,
variabel-variabel penelitiannya juga akan berbeda. Makin sederhana
penelitiannya maka akan melibatkan variabel-variabel yang makin sedikit
jumlahnya dan sebaliknya. Sebagai contoh hipotesis tentang perbedaan pengaruh
metode diskusi dan metode ceramah tehadap prestasi belajar.yaitu metode
mengajar dan prestasi belajar. Dalm contoh ini terdapat dua variabel.
Akan tetapi secara
teori, definisi variabel penelitian adalah merupakan suatu obyek, atau sifat,
atau atribut atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai
bermacam-macam variasi antara satu dengan lainnya yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya[2].
Misalnya saja mahasiswa. Kalau kita berbicara tentang mahasiswa
saja, hal ini belum bisa dikatakan variabel. Karena mahasiswa saja hanya
merupakan sebuah konsep. Akan tetapi kalau kita sudah berbicara tentang
Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Mahasiswa Fakultas Teknik, Mahasiswa Fakultas
Hukum, artinya kita sudah membicarakan variabel. Karena mahasiswa Fakultas
Ekonomi, Teknik dan Hukum merupakan konsep yang memiliki bermacam-macam
variasi. Atau jika kita membicarakan tentang badan. Hal ini belum bisa
dikatakan variabel. Karena badan saja hanya merupakan sebuah konsep. Akan
tetapi sebaliknya, kalau kita sudah berbicara tentang tinggi badan mahasiswa,
jenis kelamin mahasiswa, atau berat badan mahasiswa, atau aktivitas mahasiswa,
berarti kita sudah berbicara tentang variabel. Karena tinggi badan, jenis
kelamin, berat badan dan motivasi mahasiswa memiliki bermacam-macam variasi.
Untuk kepentingan penelitian, konsep bisa diubah menjadi
variabel. Hal itu kita lakukan dengan cara memusatkan perhatian terhadap
karakteristi-karakteristik dari variabel itu sendiri. Misalnya saja konsep
tentang konsumsi, bisa diubah menjadi variabel makanan ringan, makanan
berlemak, makanan berserat, dan lain-lain.
Akan tetapi konsep-konsep sosial yang sudah
diterjemahkan menjadi satuan yang sudah kita anggap lebih operasional itu,
variabel dan konstruk (construct), biasanya belum sepenuhnya siap untuk diukur.
Karena variabel dan konstruk sosial memiliki alternatif dimensi yang bisa
diukur dengan cara berlainan
B. Macam-Macam Variabel
Setelah kita membicarakan
beberapa pengertian dasar tentang variabel, berikut ini kita akan membicarakan
beberapa macam variabel ditinjau dari aspek hubungan antar variabel yang
digunakan untuk penelitian.
1. Variabel dependen (terikat).
Variabel ini
merupakan variabel terikat yang besarannya tergantung dari besaran variabel
bebas. Besarnya perubahan yang disebabkan oleh variabel terikat ini, akan
memberi peluang terhadap perubahan variabel terikat sebesar koefisien (besaran)
perubahan dalam variabel bebas. Artinya, setiap terjadi perubahan sekian kali
satuan variabel bebas, diharapkan akan menyebakan variabel terikat berubah
sekian satuan juga. Sebaliknya jika terjadi perubahan (penurunan) variabel
bebas sekian satuan, diharapkan akan menyebabkan perubahan variabel terikat
sebesar sekian satuan juga[3].contoh
pengguaan Pupuk dalam satua Kwintal, dan hasil produksi padi dalam satuan Ton.
Bila terjadi perubahan pada pupuk
sebesar 1 satuan kwintal, diharapkan
akan terjadi perubahan pada produksi sebesar 2 satuan Ton.
2. Variabel Moderator
Analisis hubungan
yang menggunakan minimal dua variabel, yakni satu variabel terikat dan satu atau
beberapa variabel bebas, adalah variabel yang selain bisa memperkuat hubungan
antar variabel, dilain pihak juga bisa memperlemah hubungan antara satu atau
beberapa variabel bebas dan variabel terikat. Misalnya pelatihan yang diikuti
karyawan sebuah perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan ketrampilan
menyelesaikan tugas-tugas administrasi. Seluruh karyawan yang mengikuti
pelatihan tersebut memiliki jenjang pendidikan yang sama. Tetapi setelah
selesai mengikuti pelatihan dan dilakukan uji ketrampilan, ternyata kemampuan
karyawan yang berasal dari sekolah kejuruan, memiliki ketrampilan yang lebih
baik dibandingkan dengan karyawan yang berasal dari Sekolah Unum[4].
Perbedaan ketrampilan karyawan yang berasal dari sekolah Kejuruan, dibendingkan
dengan Ketrampilan Kerja disebabkan oleh adanya perbedaan kemampuan menyerap
materi yang disampaikan ketika melaksanakan pelatihan.
Kondisi ini bisa saja terjadi karena ada variabel
moderator yang bisa menyebabkan karyawan yang berasal dari Sekolah Umum
memiliki motivasi yang lebih rendah untuk mengikuti pelatihan jika dibandingkan
dengan Karyawan yang berasal dari sekolah Kejuruan. Dalam contoh di atas
pelatihan adalah variabel independen, prestasi kerja adalah variabel dependen,
dan motivasi untuk mengikuti pelatihan adalah variabel moderator.
3. Variabel Intervening.
Variabel yang bisa
memperkuat atau memperlemah hubungan antar variabel (variabel moderator),
secara teori merupakan satuan yang bisa diukur. Akan tetapi variabel yang
nilainya secara satuan relatif tidak dapat diukur secara pasti, misalnya sedih,
gembira, sakit hati, stress, frustasi dan sebagainya, merupakan variabel
intervening. Contoh: meningkatnya hasil produksi padi dalam suatu lahan sawah
yang diukur dengan satuan penggunaan biaya pupuk tinggi, biaya pembelian bibit
padi tinggi, dan pengairan yang baik, tetap tidak mengalami peningkatan hasil
produksi padi secara signifikan. Kemudian setelah diteliti secara seksama,
ternyata sebagian besar lahan sawah sedang terserang hama tikus[5].
4. Variabel Kontrol
Variabel yang
sering digunakan dalam penelitian mahasiswa, selain variabel moderator dan
variabel intervening adalah variabel kontrol. Variabel ini (kontrol), kualitas
dan kuantitasnya bisa dikendalikan oleh peneliti sesuai dengan waktu dan tempat
yang dikehendaki. Misalnya saja produktivitas lahan sawah sebagai variabel tak
bebas yang diukur dengan satuan penggunaan bibit sebagai variabel. Peneliti
menggunakan variabel kontrol dalam bentuk penggunaan pupuk, tentunya dalam
kualitas dan kuantitas yang sama, akan tetapi penggunaan bibit sebagai bariabel
bebas, kualitas dan kuantitas berbeda. Kualitas dan kuantitas bibit padi
sebagai variabel bebas diukur dalam satuan kg, sedangkan produktivitas lahan
sawah merupakan variabel tak bebas yang diukur dalam satuan ton.
C. Pengukuran Variabel
Mengukur variabel adalalah
mengidentifikasi konsep-konsep dan variabel-variabel dengan besaran nilai .Hal
ini dilakukan setelah memperoleh ketentua data dari variabel-variabel itu. Hal
ini disebabkan karan pengukur variabel itu adalah indicator-indikator variabel
yang bersangkutan. Betapa perlunya validasi indicator variabel yang bersangkutan,
maka kembali kepada pemahaman defenisi variabel itu.
Variabel mana yang dapat diukur, apakah semua
pariabel dapat diukur? Tentu tidak. Hanya variabel yang bersifat penomena continue
yang dapat diukur itu. Sedangkan variabel dari penomena diskrit atau penomena
terpisah-pisah, tidak dapat diukur tapi dapat dihitung saja. Seperti orang akan
dapat mengukur berapa tinggi rendahnya suatu benda, tapi tidak dengan menangis.
Penutup
a. Kesimpulan
variabel adalah sesuatu yang
menjadi objek pengamatan penelitian dan
sering orang menyatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa
atau gejala yang akan diteliti. Variabel dalam suatu penelitian ditentukan oleh
landasan teorinya dan ditegaskan oleh hipotesisnya. Karna itu landasan teorinya
berbeda, variabel-variabel penelitiannya juga akan berbeda. Makin sederhana
penelitiannya maka akan melibatkan variabel-variabel yang makin sedikit
jumlahnya dan sebaliknya. Sebagai contoh hipotesis tentang pebedaan pengaruh
metode diskusi dan metode ceramah tehadap prestasi belajar.yaitu metode
mengajar dan prestasi belajar. Dalm contoh ini terdapat dua variabel.
Akan tetapi secara
teori, definisi variabel penelitian adalah merupakan suatu obyek, atau sifat,
atau atribut atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai
bermacam-macam variasi antara satu dengan lainnya
b. Saran
Dalam penelitian variabel
adalah hal yang paling sulit bagi
mahasiswa, maka semakin singkat dan jelas variabel maka semakin mudah
dan dan mempercepat proses penelitian.
Daftar Pustaka
Nasir Muhammad, 1983, Metode Penelitian, Jakarta:
Graha Indonesia
Tamrin Husni, 2008, Metodelogi Penelitian, Pekanbaru: Suska
Press
Suryabrata Sumadi, 2006, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada
Htt/ Variabel Dalm Penelirian Dakwah.Com
Htt/ Pengertian
Variabel.co.id
[1] Muhammad Nasir, Metode
Penelitian, (Jakarta: Graha Indonesia, 1983) hal 122
[2] Htt/ Pengertian Variabel.co.id
[3] Husni Tamrin, Metodelogi
Penelitian. (Pekanbaru: Suska Press, 2008) hal 47
[4] Sumadi Suryabrata, Metodologi
Penelitian, (Jakarta:
PT.Raja Grafindo Persada,2006) hal 25
[5] Htt/ Variabel Dalm Penelirian
Dakwah.Com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar