Kedangkalan Sungai Menyebabkan Ekosistem
Berubah
Kampar daerah yang di aliri sungai
kampar, membentang di sepanjang wilayah ini, di sepanjang aliran sungai
terdapar pemukiman penduduk. Mereka berdiam diri sejak lama disepanjang hilir
sungai. Kebanyak dari mereka hidup sebagai nelayan dan petani sayur. Bila musim
menanam tiba mereka membuka lahan perkebunan. Disana bukan saja pemukiman
penduduk saja yang ada, tetapi juga terdapat perusahaan kayu dan tambang pasir.
Salah satu berada di hulu desa buluh cina yang keberadaannya tidak begitu jelas
perizinannya.
Tambang pasir ini sudah ada sejak
satu tahun belakangan ini, ketika saya sampai kelokasi itu, daerah yang dulunya
banyak hutan dengan keadaan alam dipinggir sungai yang alami sekarang telah
menjadi gersang akibat dari penebangan hutan untuk lahan tambang dan jalan truk
pengangkut pasir. Kondisi ini sangat mengkawatirkan, dimana pengerukan pasir
yang terus di ambil setiap hari lebih kurang 8 kubik perhari, membuat keadaan
sungai semakin dalam dan ekosistem yang berada di dalamnya terganggu, yang
biasanya ikan ramai di tempat itu untuk mencari makan, dengan adanya pengerukan
pasir tersebut, membuat ikan sulit ditangkap para nelayan.
Bukan ikan saja yang rusak akibat
pengerukan pasir, makluk hidup lain yang terdapat didalamnya, seperti rumput,
serangga, udang dan jenis binatang lainnya mengalami kepunahan dan bahkan
kematian akibat tertimbun endapan pasir di hilir sungai. Air sungai yang dahulunya
jernih dan nyaman dipakau oleh warga untuk kebutuhan sehari-hari kini telah
barubah menjadi beku ketika aktifitas pengerukan pasir berlangsung. Keadaaan
sungai di sebelah hilirnya mengalami kedangkalan sehingga menyebabkan arus
sungai tidak begitu kencang. Hal ini membuat sumber makanan ikan tidak
terpenuhi akibatnya ikan pergi mencari tempat yang banyak sumber ikannya.
Di daratan lebih kurang tiga hektar
lahan perusahaan, seperti tanah tandus yang berdiri hanya besi-besi tiang
penyangga. Keadaan ini menimbulkan kebanjiran yang dapat di rasakan oleh
manusia di sepanjang sungai kampar akibat penebangan hutan, hutan yang dulunya
hijau dan padat, sekarang menjadi lahan gersang bagi hewan lainnya, banyak dari
jenis hewan dan burung migrasi dari tempat itu, di sebabkan karena sumber
makanan tidak terpenuhi, akhirnya para hewan dan jenis yang lainnya mengungsi
ke pemukiman penduduk yang memakan kebun-kebun petani. Kalau sudah seperti ini,
akibat yang di rasakan oleh tangan yang tidak bertanggung jawab juga di
rasyakan oleh masyarakat luas. Mereka bukan kehilangan ekosistem yang dulunya
seimbang, tetapi juga tidak menemukan lagi tumbuhan-timbuhan kecil yang
bernilai jual tinggi. Hal itu disebabkan keserakahan manusia yang tidak peduli
dengan lingkungan. Sebagai pemerintah desa, yang berwenanga dalam mengambil
keputusan perlu mempertimbangkan lagi kebijakan yang di ambil dan menstop para
penambang yang tidak memiliki izin tertulis.
Dapat diperkirakan lima atau sepuluh tahun
mendatang, keadaan sungai kampar di hilir desa Buluh Cina mengalami kedangkalan
akibat endapan pasir. Hal Ini akan menyebabkan naiknya air jika hujan turun dan
mengalami kebanjiran. Apa lagi daerah ini merupakan dataran rendah yang setiap
tahunnya mengalami kebanjiran.
Bisa minta kontak personya mas
BalasHapus