Halaman

Kamis, 21 Juni 2012

ekosistem alam


Kedangkalan Sungai Menyebabkan Ekosistem Berubah

            Kampar daerah yang di aliri sungai kampar, membentang di sepanjang wilayah ini, di sepanjang aliran sungai terdapar pemukiman penduduk. Mereka berdiam diri sejak lama disepanjang hilir sungai. Kebanyak dari mereka hidup sebagai nelayan dan petani sayur. Bila musim menanam tiba mereka membuka lahan perkebunan. Disana bukan saja pemukiman penduduk saja yang ada, tetapi juga terdapat perusahaan kayu dan tambang pasir. Salah satu berada di hulu desa buluh cina yang keberadaannya tidak begitu jelas perizinannya.
            Tambang pasir ini sudah ada sejak satu tahun belakangan ini, ketika saya sampai kelokasi itu, daerah yang dulunya banyak hutan dengan keadaan alam dipinggir sungai yang alami sekarang telah menjadi gersang akibat dari penebangan hutan untuk lahan tambang dan jalan truk pengangkut pasir. Kondisi ini sangat mengkawatirkan, dimana pengerukan pasir yang terus di ambil setiap hari lebih kurang 8 kubik perhari, membuat keadaan sungai semakin dalam dan ekosistem yang berada di dalamnya terganggu, yang biasanya ikan ramai di tempat itu untuk mencari makan, dengan adanya pengerukan pasir tersebut, membuat ikan sulit ditangkap para nelayan.
            Bukan ikan saja yang rusak akibat pengerukan pasir, makluk hidup lain yang terdapat didalamnya, seperti rumput, serangga, udang dan jenis binatang lainnya mengalami kepunahan dan bahkan kematian akibat tertimbun endapan pasir di hilir sungai. Air sungai yang dahulunya jernih dan nyaman dipakau oleh warga untuk kebutuhan sehari-hari kini telah barubah menjadi beku ketika aktifitas pengerukan pasir berlangsung. Keadaaan sungai di sebelah hilirnya mengalami kedangkalan sehingga menyebabkan arus sungai tidak begitu kencang. Hal ini membuat sumber makanan ikan tidak terpenuhi akibatnya ikan pergi mencari tempat yang banyak sumber ikannya.
            Di daratan lebih kurang tiga hektar lahan perusahaan, seperti tanah tandus yang berdiri hanya besi-besi tiang penyangga. Keadaan ini menimbulkan kebanjiran yang dapat di rasakan oleh manusia di sepanjang sungai kampar akibat penebangan hutan, hutan yang dulunya hijau dan padat, sekarang menjadi lahan gersang bagi hewan lainnya, banyak dari jenis hewan dan burung migrasi dari tempat itu, di sebabkan karena sumber makanan tidak terpenuhi, akhirnya para hewan dan jenis yang lainnya mengungsi ke pemukiman penduduk yang memakan kebun-kebun petani. Kalau sudah seperti ini, akibat yang di rasakan oleh tangan yang tidak bertanggung jawab juga di rasyakan oleh masyarakat luas. Mereka bukan kehilangan ekosistem yang dulunya seimbang, tetapi juga tidak menemukan lagi tumbuhan-timbuhan kecil yang bernilai jual tinggi. Hal itu disebabkan keserakahan manusia yang tidak peduli dengan lingkungan. Sebagai pemerintah desa, yang berwenanga dalam mengambil keputusan perlu mempertimbangkan lagi kebijakan yang di ambil dan menstop para penambang yang tidak memiliki izin tertulis. 
             Dapat diperkirakan lima atau sepuluh tahun mendatang, keadaan sungai kampar di hilir desa Buluh Cina mengalami kedangkalan akibat endapan pasir. Hal Ini akan menyebabkan naiknya air jika hujan turun dan mengalami kebanjiran. Apa lagi daerah ini merupakan dataran rendah yang setiap tahunnya mengalami kebanjiran.

1 komentar: