PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Seiring berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi yang makin hari makin pesat yang tujuannya untuk
memudahkan manusia dalam segalaa hal, seiring itu putla ilmu pengetahuan agama
dan sejarah agama. Sejarah sangat penting bagi kehidupan manusia, selain
sebagai pengalaman masa lalu juga sebagai sebagai pengalaman untuk bertindak di
kehidupan selanjutnya. Kita tidak bias baik hari ini jika tidak ada masa lalu
atau sejarah, begitu besar arti sejarah
dalam diri manusia. Tidak banyak orang tau tentang perkembangan islam di asia
tenggara khususnya di Negara Singapura,
sebetilnya telah banyak pera ahli menuliskan dan mempelajarinya tapi, itu hany sebagian kecil,
jangan sejarah islam di bangsa atau Negara lain, perkembangan islam di Negara
sendiripun kadang banyak dari sebagian kita
kirang mengetahuinya, bangi mereka yang penting bukanlah sejarah, tapi
ilmu pengetahuan mereka yang sedikit.
Dengan mengetahui
sejarah perkembangan islam di asia tenggara,
mendorong munculnya wawasan sejarah yang luas, di mulai sejarah perkembangan
islam di kota-kota kecil sampai perkembangan islam ke kota-kota besar yang
cukup membawa pengaruh bagi Negara-nagara lain yang menerima islam dengan
kehendak mereka sendiri.
iii
Yang semuanya itu prlu di tinjau dan di lihat kembali buku-buku
sejarah yang mungkin dapat membantu sumber-sumber data yang di perlukan untuk
tercapainya sebuah sejarah yang rinci. Perkembangan dan masuknyaislam di
Singapura merupakan tofik yang baik dan hangat untuk di ungkapkan dan di
pelajari.
B. Batasan masalah
Dengan masuknya islam di simgapura dengan berbagai cara dan
perkembangannya, telah membawa perkembangan besar dan berarti bagi singapura
dan orang-orang yang ada dan berdiam di sana
pada masa itu. Mengingat pembahasan dan kajian ini cukup luas, maka penulis
mempunyai batasan dalam pembahasan ini, yaitu:
v Sejarah
Singkat Singapura
v Proses
Masuknya Islam di singapura
v Perkembangan
Islam di Singapura
PEMBAHASAN
A.Sejarah Negara Singapura
Asal usul nama singapura semula
bernama Temasik,Tumasik (Jawa), Tamasek (Cina), sebagai mana di jelaskan dalam
kitab Tufat al-Nafis di mana saat itu sultan Singapura di pimpin oleh Sultan
Husein Syah (1819). Ada versi lain, nama asal Singapura, ini muncul ketika
pangeran dari Sumatra bernama Sang Nila Utama singgah di pulau ini tahun 1299
dan menemukan seekor binatang mirib singa, sehingga pulau ini di sebut Lion
City (Kota Singa).[1] Nila
Utama dan rombongan menetap dan membangun wilayah baru tersebut seta menamai
wilayah itu dengan nama “Singapura”. Ada versi lain bahwa nama Singapura
itu adalah dari kata singgah dan pura berarti ( Kota), jadi Singapura Kota
Singapura, pada akhir abad ke 14 simgapura menjadi bagian wilayah kekuasaan
Malaka. Sebab Singapura ini di kuasai oleh Parameswara dan selanjutnya di
serahkan ke Majapahit. Akibatnya Parameswara tersingkir ke Malaka dan
mendirikan kerajaan Islam Malaka. Dan Singapura menjadi bagian kekuasaan sultan
Malaka. Kerajaan Malaka ini banyak bergaul dan berhubungan dengan pedagang
muslim, khususnya yang dating dari Bandar-bandar di Sumatra dan akhirnya
Pameswara pun memeluk islam dan bergelar Sultan Iskandar Shah. para pedagang
dari penjuru manapun suka singgah di sana.[2]
Pada tahun 1819, SirThomas Stamford Raffles berhasil mendarat
di sebuah pulau yang di sana
terdapat orang-orang melayu islam dsn sekumpulan orang-orang laut yang berdiam
di semenanjung tanah melayu. Sebagai wakil syariat India timur Inggris, Raffles
mengadakan perjanjian dengan tokoh masyarakat setempat, Temanggung Daing Abdul
Rahman, untuk sebuah pusat perdagangan di Singapura.
Dalam kurun waktu
sekejab, pulau ini di singgahi banyak kapal yang ingin berdagang di pulau ini, bahkan banyak kapal-kapal dari
bagsa lain yag berdatangn seperti pedagang dari tanah Arab, Gujarat, Parsi,
Benggali, Pegu, Siam dan China untuk mengadu nasif si Negara ini. Dalam kurun
waktu yang cukup lama dan melalui proses dari wakyu kewaktuu sehingga mencapai
kegemilangan dan kejayaan.[3]
Negara Singapura
adalah Negara kota, berdiri pada tanggal 9
Agustus 1965 atau keluar dari Negara federasi Malaysia. Negara ini menganut paham
“Secular Moderen” dimana pemerintah bersikap netral terhadap
semua agama dam ras. Etnis melayu musliam berlatar belakang dari pesisir
Malaiysia, Jawa, Bugis, Bawean. Selain ada juga dari muslim India, Cina,
Pakistan dan
Arab. Penduduk Mayoritas Cana 77%,
Melayu 15%, (Kurang lebih 376.000 jiwa) dari 4 juta lebih; India 6% dan
lain-lain. Melayu muslim kebanyakan hidup dengan standar ekonomi lebih
rendah di bandingkan dengan non- Melayu,
termasuk tertingal di bidang pendidikan sosial ekonomi dan politik. Tahun 1980
hanya terdapat 679 orang yang lulus sarjana.
Singapura adalah
sebuah Negara Republik dengan system pemerintahan parlementer. Dalam UUD Negara
ini terdiri dari Eksekutuf, Legislatif dan Yudikatif. Presiden adalah sebagai
kepala Negara, tetapi tidak memiliki kekuatan politik. Sedangkan perdana Menteri
adalah pemimpin cabinet dan adminitrasi pemerintahan sehingga otomatis kekuatan
politik di pegang penuh oleh perdana Mentri.[4]
B. Masuknya Ajaran Islam Ke Singapura
Pada awal abat pertengahan sampai abat ke 19, penduduj islam
bertambah banyak, hal ini tidak terlepas dari peran seorang mubaligh sufi
Hadramaut di Yaman dan dari bagian-bagian selatan India dan cina yang berdagang
ke Singapura. Pada saat itu Singapura
terkenal sebagai tempat yang maju
yang di singgahi banyak kapal dari berbagai bangsa-bangsa lain yang
menjadikannya tempat perdagangan. Kemudian pada saat yang bersamaan, islam pun
tumbuh dan berkembang yang di tandai dengan bergolaknya pelbagai kegiatan.[5]
Pusat kegiatan
islam lebih kurang 80% di mesjid-mesjid yang ada di sana. 1 Juli 1968 di bentuklah MUIS (Majlis
Ulama Islam Simgapura) yang mampunyai tanggung jawab besar atas aktivitas ke
agamaan , kesehatan, kesejahteraan, pendidikan, ekonomi, masyakat dan sejarah
kebudayaan islam.[6]
Islam di Singapura
disyarkan oleh para ulama dari berbagai bangsa belahan Asia Tenggara dan benua kecil India yang berdagang ke sana. Seperti Syaikh Ahmad Haminuddun
(Minamgkabau), Syaikh Tuanku Mudo (Aceh), syaikh Ahmad Hminudin, Syaikh Syed
Usman bin Yahya bin Akil (mufti Betawi), Syaikh HabibAli Habsi (Kwitang,
Jakarta), Syaikh Anwar Sribandung (Palembang), syaikh Muhammad Jamil Jaho
(Padang Panjang) dan lain-lain.[7]
Masuknya islam di
Singapura boleh di katakana tidak ada hambatan, walaupun ada, itu magkin hany
bagian kecilnya, baik dati segi politik dan birokrasi . muslim di Singapura
mencapai lebih kurang 15% dari jumlah penduduk yaitu, lebihkurang 476.000 orang
islam.[8]
Oramg-oramg yang berdagang kesana mareka menetap dan
bahkan menikahi wanita-wanita yang ada di sana,
sehingga terjadilah sebuah keluarga yang berkembang makin waktu kewaktu terus
berkembang. Ada juga dari para pedagang Arab
yang membawa istri dan anak-anaknya tinggal bermukim di sana. Bagi yang belum membawa keluarga
setelah dapat ongkos mereka baru membawa keluarganya . mereka terus menjadi
orang Arab- Melayu dan “Jawi Peranakan “ yang keturunan India Melayu yang
tersendiri. Orang Arab yang berdagang ke sana
memamfaatkan keuntungngan mereka dengan berbuat amal kebaikan, membangun
mesjid, membantu houspital, serta menganjurkan pertemuan pada tanggal penting
islam.
Sebagai keuntungan
yang di peroleh orang Arab melalui bayaran pelaksanaan haji. Ketika bangsa Indonesia di jajah, banya dari masyarakat Indonesia
yang pergi haji melalui Singapura. Persinggahan orang islam yang pergi haji ini
seringkali agak lama. Banyak sebagian dari mereka bekerja baru pulang ke Indonesia dan ada juga yang menetap di sana. Kehadian orang Arab
dan proses pelaksanaan jamah haji meningkatkan
keharuman nergi singapura sebagai sebagai pusat kegiatan islam.
Dalam bukunya, Origins Of Malay Nationalisme,
seorang ahli sejarah William Roff
mengatakan bahwa:
Para
penuntut ilmu agama islam dari seluruh kepulauan
Yang ingin melanjutkan pelajaran dalam
bidang hikum dan
Asas, telah pergi ke Mekah atau negri selat,
maka ramailah
Ramailah para pelajar muda dating ke
singapura, berguru
Dengan sarjana-sarjanislam yang terlatih
dari Timur Tengah.
Banyak buku-buku di terbitkan dan karya-karya agama pada akhir abad
ke 19, ini juga meningkatkan kedudukan islam sebagai pusat islam dan
kesastraan. Masyarakat Jawi Peranakan mengusai pasaran penerbitan dan mereka
adalah golongan terdidik.[9]
C. Perkembangan Islam Di Singapura
Pada tahun 1940-1950 orang islam boleh kawin dan bercerai deengan
mudah melalui beberapa kodi yang bergerak dari satu tepat ke tempat yang lain.
Ketidak teraturan ini di pergunakan dengan salah guna. Ada kodi yang kurang teliti dalam segi taraf
perkawinan dengan hasrat wali mereka yang sah. Perceraian juga diperbolehkan
dengan senang.[10]
Dalam hal ini
imam-imam atau guru-guru sangat berpengaruh terutama dalam praktek agama,
realitas upacara-upacara sosial ke agamaan dengan berbagai macam Negara yang
datang ke Singapura membawa banyak agama
dan keperrcayaan.. [11]
Namun pemerintah dalam hal ini bersifat netral , untuk
meyakinkan kaum muslimin bahwa pemerintah memegang prinsip kebebasan dalam
beragama dan melindungi keyakinan mereka, maka MUIS (Majelis Ulama Islam Singapura ) didirikan di bawah
perundang-undangan dan ketentuan AMLA (Administration
Of Muslim Law Act OF 1966 ). MUIS
bertanggung jawab dalam mengatur administrasi hokum islam di Singapura,
termasuk mengumpulkan zakat mall, pengaturan perjanjian haji, setipikasi halal,
aktifitas dakwah, mengorganisasi sekolah-sekolah agama, mengorganisa
pembangunan mesjid dan manajerialnya, pemberian bantuan biayasiswapelajar
muslim, bbertugas mengeluarkan patwa agama. Keta dan MUIS di angkat dan di
berhentikan oleh Presiden, melalui usulan dari kelompok muslim.[12]
Dalam bidang
pendidikan singapura menganut sistem
pendidikan islam moderen dari awal hingga sekarang merujuk pada system mesir
dan barat sepeti madrasah, sekolah arab atau sekolah agama, tetapi tidak
mengenal pondok pesantren. Ada
4 madrasah terbesar di singapura yaitu:
1. Madrasah Aljunied, didirikan pada tahun 1927 M, oleh
pangeran Syarif al-Syaid Umar bin
Ali Aljuneid dari palembang.
1.
Madrasah
Al-Ma’arif, didirikan pada tahun 1940-an gurunya dari lulusan AL-Azhar Mesir.
2.
Madrasah
Wak Tajung AL- Islamiyah , didirikan tahun 1955 M.
3.
Madrasah
AL-Sagoff, didirikan pada tahun 1912 di atas tanah wakaf Syed Muhammad bin
Syed al- Sagoff.[13]
Ada juga pengembangan dalam masyarakatnya,di antara badan-badan yang
menyediakan berbagai pelayanan MENDAKI
(Majelis Perkembangan Masyaraka Islam Singapura ), muncul sebagai organisasi
utama, dengan berbagai kegiatan yang menyeluruh , dan pendidikan kepada
ekonomi. MENDAKI menerima dukungan dan bantuan
keuangan dari pemerintah. Badan ini di tumbuhkan pada tahun 1981 atas usaha
ahli-ahli parlemen Melayu-islam untuk mengatasi kemerosotan orang Melayu,
seperti yang di perliatkan pada tahun 1980. dalam tujuh tahun pertama, mendaki
sangat perhatian terhadap soal pendidikan. Ia mengadakan kelas bimbingan setiap
menggu dan nasehat kepada pelajar dan kkeluaga mereka. MENDAKI tidak perlu
berjaya, kelembapannya kaadang-kadang mejadi kritikan.
Pada tahun 1989,
satu seminar diadakan di dewan persidangan singapura, untuk memutar haluan baru
bagi MENDAKI. Perlu ada komitmen sepenuhnya dan usaha. Dengan komitmen
sepenuhnya orang melayu yang kaya atau yang punya kekayaan untuk membantu
saudaranya yang kurang mampu,komitmen dukungan masyarakat terhadap rancangan
MENDAKI, komitmen pemerintah sebagai bukti anda mau bekerja sama mencapai
aspirasi masyarakat anda.” Para peserta
seminar dari berbagai masyarakat islam setuju dengan beliau. Mereka menyokong
MENDAKI agar meluaskan kegiatan serta menyususn semula rancangan-rancangannya
dengaan menawarkan lebih banyak program pedidikan. Di sampang mengajukan
kegiatan sosial dan ekonomi. “ sebagian keberhasilan orang melayu-islam dalam
pendidikan adalah di sebabkan oleh Mendaki. Program terkemuka adalah bimbingan
pada akhir minggu. Kelas-kelas utamanya semula pada Februari 1980 degnan 60
orang pelajar kelas “A”, menghadiri kelas setiap hari Ahad di mesjid AL-Anshar
di Chai Chee dan mesjid Al-muttaqin di Ang Mo Kio.
MENDAKI
mengendalikan lebih dari 10.000 orang pelajar di 14 pusat. Rata-rata berumaur
sekitar sembilan hingga delapan belas tahun. Para
pelajar manghabiskan petang sabtu atau pagi ahad mendalami pelajaran yang di
peroleh dari sekolah. Ada
juga program-program khusus, seperti kelas matematik lanjutan dan kelas bahasa
inggrais yang intensif untuk pelajar yang sederhana kebolehannya. Dua lagi
projek utama merupakan bagian dari strategi pengayaan untuk semua MENDAKI,
yaitu untuk pelajar pandai dan untuk pelajar yang pencapaiannya di bawah
standar.
Kegiatan lain
MENDAKI adalahn kelas-kelas computer, ceramah tentang orang tua yang baik,
bengkel membaca, kemah-kemah cuti sekolah, anugrah dan beayasiswa. Dia juga
memberi pinjaman tampa
angsuran. Bagi pihak pemerintah, MENDAKI menguruskan subsidi iyuran pendidikan
tinggi bagi orang melayu, satu proyek yang membolehkan orang melayu yang
membolehkan pendidikan gratis di peringkat perguruan tinggi.[14]
Proyek utama
MENDAKI dalam bidang sosial dan kebajikan adalah mendirikan pusat pelayanan
keluaga dengan kerjasama persatuan pemudi islam singapura (PPIS). Dalam bidang
ekonomi, MENDAKI mencatat perkembangan besar mmelalui amanah salam mendaki
(ASM), sebuah tabung bagi masayarakat islam. MENDAKI juga telah memasuki bidang
memberi latihan kepada pekerja islam dan kepada pekerja sama denga Lembaagi
Penghasil Negara (NPB) Untuk tujuan ini. Para
penyokong mendaki sadar bahwa banyak banyak keberhasilan yang telah di capai.
Yang lain juga merasa banyak lagi yang bileh di lakukan. berawal perdebatan
ini, lahir sebuah badan yang hampirsama tujuannya yaitu angkatan kariawan islam
(AMP). Parapenggerak uatamanya iyalah sekumpualan kariawan islam yang muda
bekas pemimpin pelajar yang aktif takkala di uni versitas dulu. Setelah
memantapkan kerja dan keluarga masing-masing, mereka merasa masyarakat
memerlukan komitmen mereka.
Kerap di anggap
pesaing MENDAKI, AMP dengan segera menyiapkan pelbagai rancangan dari pada
bersipat pendidikan kepada kauseling untuk keluarga serta individu dan program-program
latihan bagi para pekerja. Pada awal tahun 1994, AMP mendirikan pusat latihan
untuk meningkatkan kemahiran pekerja melayu islam. Dan kemajuan kemahiran pemerintah
telah menyumbang lebih $2 juta dalam usia ini. Dalam masa tiga tahun akan
datang kira-kira 6,600 orang pekerja islam akan menjalani latihan. AMP juga
giat dalam usaha niaga, ia mendirikan sarikat pemegangan untuk kegiatan
perdagangan dan pembangunan di rantau ini. Sebuah lagi badan melayu sosial
islam ialah taman bacaan pemuda pemudi melayu singapura,didirikan tahun 1959 untuk
memupuk minat terhadap kesastraan dengan meminjamkan jurnal dan buku
kepadaahli-ahlinya. Beberapa tahun kemudian taman bacaan bertukar peranan untuk
memenuhi kepeluan masyarakat. Ia mulai mengendalikan bengkel untuk ibu bapak
dan pelajar seta rancangan-rancangan pendidikan termasuk aspek-aspek kemahiran,keibubapaan,
pengurusan waktu dan kelas-kelas bahasa.
Sebuah lgi badan
berusia tiga abad ialah Lembaga Biayasiswa Kenangan Maulud (LBKM). Pada tahun
1965, beberapa minggu selepas singpura merdeka pada tanggal 9 Agustus,
perwakilan 77 pertumbuhan Melayu-Islam menghadiri perhimpunan di Dewan
Peringatan Victoria untuk melancarkan LBKM. Dengan LBKM mulai usaha mendirikan
lembaga bagi pembantu para pelajar islam yang berpontensi untuk melannjutkan
pelajaran tampa
terhambat oleh biaya.
Lebihkurang setahun
kemudian , lembaga itu mempunyai uang yang cukup untuk menawarkan biaya siswa
kepada 18 orang pelajar. Lembaga ini juga mengeluarka bantuan penyelidikan dan
dua kali setahun mengadakan cerama-ceramah peringatan oleh sarjans-sarjana
islam terkenal. Badan islam yang lebih mudah ialah Pertapis (Persatuan Taman
Pengajian Islam Singapura ) yang memberikan perhatian kepada kebajikan
masyarakat dan pendidikan. Pertapis juga mengendalikan rumah-rumah orang tua,
rumah kanak-kanak dan pusat bagi wanita dan kanak-kanak. Di samping kursus
pendidikan. Badan ini juga memepunyai beberapa cabang di Singapura.
Bagi kebanyakan
orang islam, lorong 12 sama artinya dengan Jamiyah.yang beribu pejabat di situ.
Jamiyah (Persatuan Seluruh Islam Singapura) mempunyai sejarah kegiatan dakwah
dan sosial yang lama. Pada awalnya, Jamiyah hany mengasuh kelas-kalas agama,
bukan hanya untuk anggota masyarakat tetapi juga angota pasien di houspital dan
di penjara. Badan ini juga membantu mengislamkan orang bukan islam sambil
mengadakan ceramah oleh para sarjana-sarjana islam setepat atau antar bangsa.
Tidak jauh dari
Jamiyah, di Haigsville Drive,
ialah persatuan Pemuda Islam Singapura (PPIS). PPIS yang juga muncul dan
berkembang dari kesadaran sekumpulan kecil umat islam didirikan oleh beberapa
orang wanita yang belatar belakang dan dari kumpulan etnik yang berbeda.Terbentuk
pada tahun 1952, PPIS mendapat perhatian ahli-ahlinya, memberi pandangan kepada
jawatan yang bersidang tetang akta pelayanan hukum islam (AMLA) pada tahun
1966. PPIS mengesakan jawatan itu supaya menaikan umur minimum perkawinan islam
dari yang di canangkan 15 tahun sampai 18 tahun, selaras dengan piagam wanita
Singapura. Jawatan tersebut musyawarah baru dengan menetapkannya 16 tahun.
Satu lagi
pertumbuhan ialah Muhammadiyah yang didirikan pada tahun 1957 oleh sekumpulan
pelajar yang memanggil diri mereka Ahlul Sunnah Wal-jamaah. Bermula dengan
kelas-kelas agama, kegiatan badan ini telah berkembang ke bidang-bidang lain termasuk
taman kanak-kanak dan madrasah. Turut memberi sumbangan adalah Darul Arqam
(Persatuan Muallaf Singapura), mengambil nama sempena dengan nama Arqam,
sahabat nabi saw,. Yang memberi perlindunga ke pada pemeluk baru agama islam.
Belakangan ini, Darul Arqan gigih berusaha untuk mengajak orang islam dan juga
bukan islam berdakwah. Ia ingin islam di lihat sebagai agama bukan saja orang
melayu, tetapi untuk semua bangsa.
Darul Arqan telah
membawa islam ke dunia antar bangsa melalui pertukaran antar kebudayaan denagn
orang islam di seluruh dunia. Tokoh-tokoh islam terkemuka kerap di undang untuk
menyampaikan ceramah-ceramah umum dan berbincang dengan ahli-ahlinya. Ia juga
berhubungan rapat dengan banyak badan islam antar bangsa, termasuk perhimpunan Belia Islam Sedunia.
Sebuah lagi pertumbuhan agama ialah Persatuan
Tabung Amanah Muslimin (MTFA) yang menguruskan rumah anak-anak yatim Darul
Ihsan Lilbanin untuk budak laki-laki, dan Darul Ihsan Libanat untuk budak
perempuan. Anak-anak yatim yang tidak tinggal di rumah-rumah tersebut juga
boleh memohon bantuan keuangan atau pendidikan dari MTFA, pada tahun 1993, MTFA
memberi $75,000 dalam betuk bantuann pendidikan. Dengan di capainya hal tersebut
maka menjadikan masyarakat Singapura mendapat tempat tinggal yang lebih baik.[15]
[1] Abd. Ghopur, Handout Mata
Kuliah Study Islam Asia Tenggara
[2] Asmal May dan Aripudin, Handoud Mata Kuliah Sejarah Islam Asia
Tenggara
[3] Suhaimi, Cahaya Islam Di Ufuk
Asia Tenggara, Pekanbaaru, Suska Perss UIN Suska Riau, 2008, hlm 172
[4] Abd. Ghofur, op. cit,
[5] Suhaimi, op. cit, hlm 173
[6] Htt// Perkembangan Islam Di
Singapura. com
[7] Abd. Ghopur, op. cit,
[8] Htt// Perkembangan Islam Di
Singapura. com
[9] Suhaimi, op. cit, hlm
173-176
[10] Ibit, hlm 214
[11] Asmal May dan M. Arifuddin, op.
cit, hlm 117
[12] Abd. Ghopur, op. cit, hlm
34
[13] ibit
[14] Suhaimi, op. cit, hlm 222
[15] Ibit, hlm224-228
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus