Pendahuluan
1. Latar Belakang
Masalah kepemimpinan adalah
masalah yang sudah ada sejak manusia itu lahir, dan ada ditengah kelompoknya
sendiri dari situlah muncul maslah kepemimpinan, hal ini berarti menyangkut
maslah kelompok.
Dalam psikologi ini
dibahas dengan keberadaan manusia itu sendiri, bahwa keberadaannya itu butuh
seorang pemimpin yang mampu mengubah dan membawa mereka kearah yang lebih baik
dari sekarang. Bila dipandang dari perspektif islam maka seorang pemimpin itu
sangat diperlukan, bahkan islam itu menganjurkan dari setiap yang dipimpin harus patuh dan hormat dengan orang yang memimpin.
Bahkan banyak didalam hadis disebutkan tuntutan untuk mematuhi pemimpin.
Yang baru-baru ini
kita dengar dengan patwa MUI mengharamkan bagi yang tidak memilih pemimpin,
dengan landasan betapa pentingnya seorang peimpin bagi banyak umat dan dengan
itu harus ada satu orang yang cerdas dan baik yang ditugaskan dan mampu untuk
memimpin.
2. Batasan Masalah
Berdasarkan judul yang telah
diberikan dosen pembimbing, maka dalam
penyelesaian makalah ini kami membahas tentang:
Ø Pengertian kepemimpinan dalam perspektif
psikologi dan islam
Ø Tugas yang
harus dikerjakan oleh seorang pemimpin
Ø Tipe kepemimpin
Pembahasan
A. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah suatu
bentuk cara atau kemampuan seorang pemimpin dalam memimpin orang bawahannya,
atau dapat juga diartikan suatu kemampuan seseorang dalam mempengaruhi orang
lain sehingga orang lain itu diharabkan bertingakah laku sebagai mana yang diya
kehendaki.
Dalam kata
kepemimpinan ada kata pemimpin yang lebih menyebutka kepata personnya, sehingga
bila dilihat dari artinya kepemimpinan itu cara atau prosesnya maka pemimpin
lebih kepada orang yang mempunyai sifat kepemimpinan tadi, yang punya tujuan
masa depan yang baik, perencanaan yang besar dan memuliakan kelompoknya serta
mampu mengajak orang untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan. Dalam memimpin
seorang pemimpin meliputi segala tindakan seseorang atau kelompok yang
menyebabkan pergerakan dalam masyarakat.
Kepemimpinan ada yang
bersifat resmi yaitu kepemimpinan yang tersimpul dalam suatu jabatan dan ada
kepemimpinan yang diakui kemampuannya oleh masyarakat untuk memimpin suatu
kelompok. Perbedaan yang mencolok anatra kepemimpinan resmi dan yang tidak
resmi adalah berada diatas landasan-landasan atau aturan yang resmi. Sehingga
daya cangkupnya pun terbatas. Kepemimpinan tidak resmi memiliki cangkupan yang
tidak terbatas atau bebas, kareana diya diakui oleh masyarakat.
Menurut pendapat
para ahli George R. Terry kepemimpinan
adalah aktivitas empengaruhi orang lain agar dengan suka rela menuju kenyataan
tujuan bersama. Ada
juga menurut Ordway Tead kepemimpinan
adalah aktivitas mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama menuju pada
kesesuaian tujuan yang mereka inginkan[1].
B. Kepemimpinan Dalam
Perspektif Psikologi
Masalah kepemimpinan adalah
masalah yang sudah ada sejak manusia itu lahir dalam kelompok, dalam kelompok
itu sudah muncul masalah kepemimpinan yang bakat dari kepemimpinan itu dimiliki
oleh setiap pribadi dari kita. Secara psikologi dalam diri manusi itu sudah ada
bakat kepemimpinan yang perlu diasah, dengan adanya usaha yang demikan maka
bentuk dari kepemimpinan itu akan tampak. Secara kecil saja manusuia itu sudah
jadi pemimpin dirinya sendiri[2]
dengan segala kemampuan yang diya miliki dia mampu mengubah hidup dan tujuan
masa depannya yang dimulai sekarang.
Kepmimpinan adalah
suatu proses mempengaruhi orang lain, dimana pemimpin mengikut sertakan
bawahannya dengan hasrat dan kemampuannya sendiri yang berusaha untuk mencapai
tujuan organisasi.dari pengertia itu dapat di ambil variabel
ü Adanya pemimpin
ü Adanya kelompok yang dipimpin
ü Adanya aktivasi
ü Adanya interaksi
ü Adanya otoritas
Kepemimpinan adalah suatu sifat yang di miliki oleh seorang
individu dengan segala kemampuannya memimpin anggota kelompoknya. Memimpin
disini bearti mampu menggerakan orang dan bergaul dengan kelsompoknya sehingga
orang –orang dengan tidak merasa terpaksa melakukan atau tidak melakukan
tindakan seperti yang dikehendaki pemimpin.
C. Kepemimpinan Dalam
Perspektif Islam
Dalam Alqur’an terdapat
banyak kata yang menyatakan tentang pemimpin , salah satunya adalah kata
“umara” yang sering disebut sebagai Ulil Amri yang diartikan sebagai pelayan
ummat. Sebagai makna mewujutkan kholifah dimuka bumi dengan tujuan pembaik bagi
umat. Kepemimpinan dalam islam adalah kemampuan atau cara seseorang dalam
melaksanakan tugas, mengatur serta membawa orang yang di pimpinnya kejalan yang
benar, dan bertanggung jawab atas semua kepercayaan orang terhadapnya dengan
jalan memberi soslusi dan nasehat serta menjadi panutan bagi orang banyak yang
berlandaskan nilai-nilai keislaman yaitu Al qur’an dan hadist.
Kepemimpinan dalam
islam bukan saja sebagai suatu kebanggaan, tetapi lebih kepada amanah dan
tanggung jawab dalam pelaksanaannya, baik bertanggung jawab terhadap diri
sendiri maupun orang lain dan yang paling utama sekali pertanggungan jawaban
terhadap allah[3].
Maka seorang pemimpin dalam islam diya harus mampu menjadi suri tauladan yang
baik, baik perkataan maupun ucapan sebagai tanda wujud realisasi dalam
kehidupan sehari-hari. Sebagi mana sabda Nabi yang diriwayatkan oleh imam
Bukhari dari Abdullah bin Umar sebagai
berikut:
Dari Abdullah bin
Umar berkata, aku mendengar rasullulah
bersabda, “masing-masingkamu adalah pemimpin dan masing-masing kamu bertanggung
jawab terhadap yang di pimpin, seorang imam adalah pemimpin dan bertanggung
jawab atas yang dipimpin, seorang laki-laki adalah pemimpin didalam keluarganya
dan bertanggung jawab atasnya dan seorang perempuan adalah pemimpin dirumah
suaminya dan bertanggung jawab atasnya dan seorang pembantu adalah pemimpin
atas harta tuannya dan bertanggung jawab atasnya”
Dalam uraian diatas
jelas bahwa dari segala segi kehidupan menpunyai tugas pemimpin menjaga,
memelihara dan bertanggung jawab dihadapan Tuhan dan manusia. Jelas bagi
seorang pemimpin mempunyai tugas yang berbeda antaranya, karna kemampuan manusia
berbeda-beda dan tugas itu diberikan berdasarkan kemampuan masing-masing.
Karakter Kepemimpinan islam biasanya memiliki beberapa
kategori.
a. Amanah
Yang harus dimiliki
setiap pemimpin, dan ini merupakan kunci sebuah keberhasilan dalam memimpin, karena
begitu besar tugas yang di emban dan dipercayakan orang kepadanya.
b. Adanya ilmu dan keahlian
Dalam membagun, menjalankan kepemimpinan dan
memanajemen semua yang diamanahkan maka butuh ilmu dan keahlian dalam bidang
itu. Agar apa yang telah diamanahkan bisa dipertanggung jawabkan.
c. Memilki kekuatan dan kemampuan merealisir
Hal ini harus
dimiliki setiap pemimmpin dalam memberanikan diri mengambil keputusan dan
merealisir keputusanya dan dia tidak
dianggap sebagai hiasan saja dalam pemerintahan.
d. Rendah diri dan toleransi serta sabar
Pemimpin harus kuat
dan tidak keras, serta ramah dan rendah diri terhadap semua orang dengan
demikian dia akan disukai lebih banyak orang, serta mengembangkan sikaf sabar
dan toleran dalam menyelesaikan dan memberi solusi dalam masalah.
e. Benar, Adil dan jujur
Dalam
kepemimpinannya selalu berusaha mengutamakan yang benar, meskipun nanti salah
maka dengan cepat mengembalikan kepada yang benar dengan mengambil sikap yang
jujur dan memutuskan dengan seadil-adilnya.
f. Musyawarah
Pemimpin islam
adalah demokrasi, dalam menjalankan pemerintahan diya menghargai pendapat orang
lain dan mengajak orang lain lebih banyak ikut dalam menjalankan
pemerintahannya.
Jadi islam
mempunyai karakter kepemimpinan yang berbeda dengan kepemimpinan umum yang
nilai-nilainya mengangkat harkat dan martabat manusia, baik dalam pelaksananya
maupun dihadapan allah[4].
Tentu semua yang di jalankan itu tidak terlepas dari prinsip dasar pelaksanaan
kepemimpinan islam yaitu: memberikan kebesan kepada semua orang dalam berkarya
dan berpendapat dengan jalan musyawarah, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
dan keadilan, serta islam mengajarkan manusia untuk selalu berfikit terhadap
sesuatu, baik yang sedang terjadi maupun yang telah terjadi bahkan keberadaan
diri mereka sendiri.
D. Tuugas Pemimpin
Diantara banyaknya
tugas seorang pemimpin maka secara umum dapat diklasifikasikan menjadi tiga
bentuk.
- Stuching The situation
Seorang pemimpin harus bisa memberi penerangan dan
penjelasan jika kelompoknya sedang mengalami situasi suklit yang mungkin butuh
penerangan atau penjelasan, hal ini diharabkan mampu memberi solusi dan
gambaran tentang suatu masalah kepada kelompoknya.
- Controling group Behavior
Pemimpin bukan saja mengatur dan mengarahkan, tapi juga
mengawasi dari sikaf individu yang menyeleweng atau yang tidak selaras agar
tetap pada aturan yang telah disepakati bersama dan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
- Spokesman Of The Group
Seorang pemimpin diharapkan mampu sebagai penyambung
lidah dan memahami serta menjelaskan kebutuhan, keinginan dan tujuan
kelompoknya. Untuk mejalankan tugas itu maka dibutuhkan cara-cara yang baik,
maka seorang pemimipin harus mempunyai lima
hal:
1
Kemampuan
2
Kecakapan
3
Keberanian
4
Kejujuran
5
Mengutamakan
kepentingan umum dari kepentingan pribadi.
Namun disamping itu seorang pemimpin mempunyai fungsi.
a. Fungsi Eksekutif
Seorang pemimpin berkiprah dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan dan bertanggung jawab atas pelaksanaan yang telah di sepakati
kelompok.
b. Sebagai Perancang
Pemimpin bertugas membuat rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan oleh kelompoknya, semua hal-hal yang pelu kerjakan dirancang
dengan kesepakatan bersama.
c. Sebagai Pembuat Kebijakan
Pemimipin menentukan kebijakan kelompok dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
d. Sebagai Perwakilan Keluar
Pemimpin adalah perwakilan kelompoknya keluar dan
sebagai symbol cerminan sifat dari kelompoknya.
e. Fungsi Pengawasan
Seorang pemimpin harus peka dan tahu sikon yang terjadi
dalam kelompoknya dan melakukan perbaikan jikaa itu tidak sesuai dengan tujuan
yang akan dicapai[5].
F. Tipe Pemimpin
Malah kepemimpinan dapat
dibedakan menjadi beberapa bagian, meskipun banyak dari para ahli yang masih
berbeda pendapat yang di bedakan dari sudut pandang yang berbeda.
1. Kepemimpinan Otoroter
Pemimpin ini menentukan
segala-galanya tugas, semua aktivitas bawahan menjadi bagian dari tugas dan
intstruksi darinnya[6]. Pemimpin
ini tidak melibatkan anggota kelompoknya dalam perencanaan kegiatan kelompok.
Segalanya berjalan dengan kehendaknya dan sulit sekali anggotanya kreatif dalam
membuat hal-hal baru , dalam kepemimpinan ini antara atasan dan bawahan jarang
sekali terjadi komunikasi yang efektif dan bahkan kemungkinan kecil sekali.
2. Kepemimpinan Demokrasi
Kepemimpinan demokrasi
memberikan kesempatan kepada yang
dipimpin untuk berpartisipasi dan ambil bagian dalam proses
kepemimpinan. Disini ada keja sama antara pemimpin dan anggotanya, semua
keputusan kelompok dijalankan atas dasar kesepakatan bersama. Pemimpin
meletakan anggotanya sebagai teman kerja dan bukan sebagai lawan orang yang
dipekerjakan. Tentu hal ini berbeda dengan otoriter yang lebih cenderung
dictator sedangkan demokrasi melayani sebagi wakil kelompok.
3. Kepemimpinan Liberal
Bentuk pemimpinnya pasif,
semua tugas yang ada dalam kepemimpinannya dan semua permasalahan yang terjadi
diya tidak ikut serta, diya seperti berada diluar kelompok dan melepaskan anggotanya,
diya selalu menyerahkan semuanya kepada bawahannya, tidak pernah menegur
kesalahan anggotanya, lebih cenderung bersikap baik[7].
Istilah kata boleh dibilang melengkapi struktur yang ada.
Penutup
1. Kesimpulan
Kepemimpinan dalam psikologi berkaitan erat dengan jiwa manusia itu,
karna sejak manusia itu lahir sudah ada tertanam bakat dan kemauwan untuk
memimpin dan membawwa dirinya dan kelompok berubah dan berkembang menuju masa
yang lebih baik, tinggal pengasahan
terhadap bakat itu, lalu dalam pelak sananya kita butuh cara-cara yang bagus
dan yang lebih tepat dalam melaksanakannya.
Dalam islam seorang
pemimpin sangat dibutuhkan untuk membawa umat kearah dan kekehidupan yang lebih
bagus dan berkembang dari yang sebelumnya untuk mencapai kesejahteraan dan
kebahagian dunia dan akhirat.
2. Saran
Jika dalam kepemimpinan
seorang pemimpin tau dengan tugas yang akan diya laksanakan dan seslalu besikap
yang baik terhadap bawahan dan menganggapnya sebagai teman kerja dan bukan
orang yang diperjskan maka tujuan dari kelompok akan tercapai dengan baik dan
terarah.
Daftar Pustaka
Ahmadi Abu , 2007,Psikologi Sosial, Jakarta: PT.Rineka Cipta
Faizah, Effendi Muchsin. L, 2006, Psikologi Dakwah, Jakarta: Kencana
Arifin, 2000, Psikologi Dakwah, Jakarta: PT. Bumi Aksara
Harahab Ginda, 2007,Ilmu Jiwa Sosial, Pekanbaru:
Suska Press UIN SUSKA Riau
Muchtarom Zaini,1996, Dasar-Dasar Manajemen
Dakwah, Yoyakarta: AL-Amin Press
Htt/ Kepemimpinan . com
[1] Abu ahmadi, Psikologi Sosial,
(Jakarta:
PT.Rineka Cipta, 2007) hal 114
[2] Htt/ Kepemimpinan . com
[4] Zaini Muchtarom,Dasar-Dasar
Manajemen Dakwah,(Yoyakarta: AL-Amin Press,1996 ) hal 99
[5] Ginda Harahab, Ilmu Jiwa
Sosial, (Pekanbaru: Suska Press UIN SUSKA Riau, 2007) hal 57
[6] Abu ahmadi,Op cit, hal 123
[7] Abu ahmadi,Ibid, hal127
Tidak ada komentar:
Posting Komentar