PEMBAHASAN
A. Konsep Perubahan Sosial
Semua orang menyangka dan
sepakat bahwa kehidupan sosial tidak statis dan slalu dinamis. Tapi tidak semua
orang yang mengartikan sama dalam mengartikan perubahan sosial. Perubahan
sosial di anggap aebagai sebuah penomena dan menjadiproble matika sampai
sekarang ini.
Di antara banyak
penomena-penomena sosial , perubahan sosial adalah hal yang paling penting dan
mendasar di pahami dalam pembahasan sosial. Wajarlah jika baanyak kritikan dan
saran yang jadi pemikiran dan persoalan formal yang pokok adalah logika
terjadinya perubahan sosial dan apakah perubahan sosial berkaitan dengan
dimensi ruang da waktu tertentu.
Dengan adanya
perbedaan yang orientalformal itu, muncul berbagai pendapat dari berbagai
kalangan ahli sosiologi dalam melihat orientasi analisis dan tema perubahan
sosial. Karena itu kajian utama perubahan sosial adalah simestinya menyangkut
semua asfek kehidupan masyarakat atau harus meliputi semua penomena sosial yang
menjadi kajian sosologi. Cara pandang demikian menunjukan bahwa perubahan
sosial mengandung tiga dimensi yaitu: Struktursl, Kultural dan intraksi sosial.
Jadi orang baru bias menyaebut telah terjadi perubahan sosial manakala telah
ada dan sedang terjadi perbahan pada ke
tiga dimensi yang di maksut, atau dengan kata lain perubahan sosial tak
lain merupakan perubahan dalam system sosial.[1]
B. Depenisi Perubahan Sosial
Setiap kehidupan masyaraakat pasti mengalami perubahan yang dari
waktu ke waktu terus berkembang dan mengalami perubahan , itu adalah suatu hal
dan penomena yang wajar . suatu
kehidupan masyarakat antar sebelum dan sesudah mengenal surat kabar
Dan benda-benda yang berbentuk moderen. Perubahan yang terjadi bisa
kemajuan dan bahkan bisa sebaliknya yang
di sebut kemunduran. Unsure-unsur masyarakaat yang mengenai perubahan biasanya
mengenali nilai sosial, norma sosial, pola sosial, organisasi sosial,
lembaga-lembaga kemasyarakatan, stratifikasi sosial, kekuasaan sosial, tanggung
jawab, kepemimpinan dan sebagainya.[2]
Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam
struktur dan fungsi masyarrakat . para ahli filsafat, sarjana ekonomi bahkan
sosiologi mereka mengatakan perubahan sosial adalah bentuk yang wajar, yang
timbul dari pergaulan hidup manusia. Beberapa pendapat ahli sosilogi mengatakan
bahwa perubahan sosial karna adanya perubahan dalam unsure-unsur yang
mempertahankan masyaraakat dan kondisi sosial primer masyarakat.[3]
Pendapat para ahli Gillin dan Gillin menyatakan
perubahan sosial adalah suatu pariasi dari cara-cara hidup yang telah di
terima, yang di sebabkan karna perubahan geografis, kebudayaan, komposisi
penduduk dan lain sebagainya.[4]
C. Faktor Penyebab Perubahan Sosial
Pada dasarnya prubahan sosial terjadi oleh karna anggota masyarakat merasa tidak
puas lagi terhadap keadaan kehidupan lama. Norma-norma dan atau lembanga sosial
dan penghidupan yang lama tidak di anggapa lagi memenuhi kehidupan yang baru[5].
Ada tiga
penyebab utama dalam perubahan sosial:
a. Timbulnya kebudayaan dan
penemuan baru
timbulnya kebudayaan,
merupakan factor penyebab perubahan sosial yang penting. Kebudayaan dalam
masyarakat sering terjadi penimbunan yaitu semakin lama semaki banyak coraknya.tentu
hal ini melalui proses yang cukup lama.proses tersebut meliputi suatu penemuan
baru sebagai sebab terjadinya perubahan, menurut Koentjaraningrat, faktor yang
mendorong individu mencari penemuan baru:
a.
menyadari
atas kekurangan kebudayaannya.
b.
Perngsang
dri aktipitas masyarakat.
c.
Kulitas
ahli-ahli dalam suatu keadaan[6]
Penemuan baru dalam kebudayaan menyebabkan tejadinya
perubahan,bisa penemuan baru di bidang budaya jasmaniah, di samping itu juga
terdapat perubahan kebudayaan rohaniah yang berupa idiologi baru, aliran
kepercayaan yangnbaru. Kebudayaan lama yang ada pada masyarakat fanatic tidak
mudah di hilangkan dan itu akan mangakibatkan terjadinya pertentangan atau
benturan kebudayaan. Jika kebudayaan baru lebih di rasakan besar fungsinya maka
ada kecenderrungan untuk meninggalkan kebudayaan lama atau melebur dengan
kebudayaan baru.[7]
b. Perubahan Jumlah
Penduduk
perubahan jumlah penduduk
bisa di sebabkan oleh pertambahan dan pengurangan jumlah penduduk. Perubahan
tersebut lebih berpengaru kepada lembaga masyarakat, bertambah dan berkurangnya
jumlah penduduk bisa di sebabkan oleh urbanisasi dan transmigrasi. Di lehat
dari berkurangnya jumlah penduduk, masyarakat yang dulunya menghuni suatu
tempat yang dulunya padat sekali maka dengan adanya urbanisasi maka akan ada
perrubahan yang derastis, mingkin lingkungan itu kelihatan sepi dan diam. Dan di
tinjau dari pertambahan penduduk maka dari daerah yang tadinya mungkin sepi
atau ramai dengan di datangi penduduk baru maka akan menyebabkan pergeseran
situasi sosial.
c.Pertentangan (Konplik)
pertentangan yang terjadi yang terjadi dalam masyarakt
akan menyebabkan juga terjadinya perubahan sosial yang pesat. Masyarakat yang
heterogen di tandai dengan kurang dekatnya
antara orang yang satu dengan yang
lain. Individu lebih cenderung mencari jalan sendiri, sementara itu
kondisi sumberpemenuhan kebutuhan semakin terbatas, sehingga persaingan tidak
dapat di hindari.jika proses memuncak maka maka pertentangan akan terus
terjadi. Pertentangan itu bisa terjadi antara golonfan tua dan muda, palagi
pada masyarakat yang sedang dari perubahan tradisional ke modern. Dan bisa juga
pertentangan itu terjadi antara individu, induvidu dengan kelompok, dan
kelompok dengan kelompok. Yang semua itu jika menerima sesuatu yang baru akan
terjadi perubahan sosial.
D. Bentuk-BentukPerubahan Sosial
Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat dapat di bedakan atas
beberapa bentuk yaitu sebagai berikut:
a.Perubahan Evolusi Dan
Perubahan revolusi
yang di maksut
dengan perubahan evolusi adalah perubahan yang membutuhkan waktu yang cukup
lambat dan tampa
ada kehendak tertentu dari masyarakat
yang bersangkutan. Perubahan ini berlangsung mengikuti perkembangan masyarakat
, yaitu sejalan dengan usaha masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari. Dengan kata lain perubahan itu terjadi oleh karna dorongan dari
usaha-usaha masyarakat dalam rangka menyesuaikan diri terhadap kebutuhan
hudupnya dengan perkembangan masyarakat pada waktu tertentu.
Berbeda dengan
perubahan yang bersifat revolusi adalah
perubahan yang berlangsung dengan dan tidak ada kehendak ayau perencanaan
sebelumnya. Secara sosiologi perubahan revolusi adalah perubahan yang terjadi
mengenai unsure-unsur masyarakat atu
lembaga-lembaga masyarakat yang belangsung cukup cepat.[8]
b. perubahan yang di rencanakan
dan perubahan yang tidak di rencanakan
perubahan yang di
rencanakan adalah perubahan-perubahan terbadap lembaga-lembaga masyarakat yang
di dasarkan pada perencanaan yang matangoleh pihak-pihak yang menghendaki
perubahan tesebut. Perubahan yang di rencanakan selalu di bawah pengendalian
atau pengawasan. Perubahan tidak hanya terjadi pada lembaga kemasyarakatan
tertentu, tetapi juga di arahkan pada perubahan-perubahan lembaga kemasyaraktan
yang lain. Perubahan yang di rencanaka paling bagu pada masyakat yang
sebelumnya belum pernah mengadakan peruban dan ingin berubah.[9]
Sedang kan perubahan tidak di
rencanakan adalah perubahan yang berlangsung di luar perencanaan atau
pengawasan masyarakat. Perubahan yang tidak di kehendaki ini lebih banyak
menimbulkan pertentangan-pertentangan yang merugikan kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Dalam kondisi yang
demikian angota masyarakat pada umumnya lebih sulit di arahkan untuk melakukan
perubahan –perubahan, lantaran kekecewaan mereka yang mendalam.
Ini mungkin di akibatkan oleh pengalaman-pengalaman yang mereka
alami sebelumnya. Ada
juga konsef perubahan yang dikehendaki
tapi tidak di kehendaki, apakah perubahan tadi di harabkan oleh masyarakat.
Mungkin perubahan yang tidak di kehendaki sangat di harabkan dan di terima oleh
masyarakat.
E. Modernisasi
a.
KosepModernisasi
konsep
modernisasi dalam arti khusus yang di sepakati teoritis modernisasi di tahun
1950, di depenisikan tiga cara:
·
History
·
Relative
·
Analisis
Secara history moderisasi adalah
proses perubahan menuju tipe system sosoal , ekonomi dan plitik yang telah maju
di eropa barat dan amerika utara dari abad ke 17 sampai abad ke 19 dengan kemudian menyebar kenegara lain
pada abad ke 19 sampai abad ke 20 kenegara amerika selatan , asia dan afrika.
Gambaran
serupa juga di ungkapkan Wilbert moore
dia menyatakan modernisasi adalah transpormasi total masyarakat tradisional
atau pra-modren ke tipe masyarakat teknologi dan organisasi sosial yang merupai
kemajuan dunia barat barat yang ekonominya makmur situasi politik stabil.
Menurut
pengertian relative, modernisasi berupaya untuk mencapai standar yang di anggap
moderen baik oleh rakyat maupun oleh elit penguasa.
Depenisi
menurut analisi yaitu: melukiskan dimensi masyakat moderen dengan maksut untuk
di tanamkan dalam masyakat tradisional atau pra-modren. Dimana modernisasi
mencangkup bidang ekonomi , pendidikan,
agama , politik, kehidupan keluarga dan stratifikasi.[10]
b. Mekanisme
Modernisasi
mekanisme
modernisasi yang secara khusus di kemukakan oleh teori konvergensi. Di nyatakan
bahwa teknologi dominant memaksa bentukbaru organisasi sosial, politik prilaku
sehari-hari dan meyakinkan serta sikap. Dengan mempunyai tenologi perkembangannya ssendiri yang di
gerakan oleh rentetan penemuan dan ino pasi , maka cepat atau lambat teknologi modern
akan menimbulkan sindiran modernitas yang menyeluruh dan perbedaan local.
d. Kritikan
Terhadap Konsep Modernisasi
Gagasan modernisasi mendapat kritikan
gencar di ujung tahun 1960 an dan 1970. gagasan ini di serang dari sudut
landasan empiris karena bertentangan dengan fakta histories dan dari sudut
landasan teoriyis karena berdasarkan asumsi yang tak dapat di pertahankan di
lihat dari teoritis asumsi yang melandasi evolusionisme tak dapat di terima
yang mengajukan kemungkinan terjualnya perkembangan multilinier. Mengikuti
berbagai jalan modernisasi ketimbang menempuh jalan tunggal . pentingnya fakta
external dalam arti kondisi global dan penyebab dari luar perlu di perhatikan.
Terakhir
konsep perubahan modernisasi yang bebau etno sentrisme dalam arti berorientasi
barat di pertanyakan keabsahannya karena banyak masyarakat modern dan yang
sedang memodeernisasikan diri tidak di perkembang persis menurut arah
perkembangannya.[11]
e. teory
Modernisasi Dan Kovegensi
konsep
modernisasi ada tiga
1)
Agen
perubahan , taklagi terlihat sebaai pengamat upaya pemerintah dari atas
mobilisasi masa dari bawah seringkali menjadi sasaran perhatian ketimbang
pemerintah.
2)
Modernisasi
tidak terlihat sebagai strategi pemecahan masalah yang di rencanakan dan yang
di temukan oleh elit dan sebagai perlawanan seperti puling sering di anggap
dalam masyarakat.
3)
Sebagai
penganti modernitas unik yang hendak di capai oleh masyarakat terbelakang
ataudi terapkan di mana saja.[12]
Teory Moderisasi dan konvegensi memanjatkan bagai mana
peristiwa histories memberikan rangsangan kuat untuk memikir ulang , bekerja
ulang dan menulis dasar teory sosiologi
tentang perubahan.
f. Pengertian
Modernisasi
pada dasarnya
semua bangsa yang berada di dunia in
mengalami proses modernisasi, meskipun kecepatan dan arahnya berbeda antara
masyakat yang satu dengan yang lain. Proses modernisasi sangat luas dan
sampai-sampai tidak dapat di batasi ruang lingkupnya dan masalahnya. Secara
histories modernisasi adalah perubahan dari keadaan tradisional menuju masyarakat yang modern.
Proses tersebut di dorong oleh keinginan, usaha, dan cita-citanya.
Bila di lihat
dari pengeriannya. Modernisasi adalah suatu proses transpormasi dari suatu
perubahan kea rah yang lebih maju atau meningkat dalam berbagai aspek dalam
kehidupan masyarakat. Secara sederhana dapat di katakana bahwa moderni sasi
ada;ah proses perubahan dari cara-cara tradisional ke cara-cara baru yang lebih
maju, dimana di maksut untuk kesejahteraan masyarakat.[13]
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perubahan
yang ada dalam masyarakat akan terus bekembang dari waktu ke waktu baik secara
cepat atau lambat, jika perubahan itu bisa di pilterisasi dengan baik, maka
modernisasi itu kan
membawa dampak dan arti yang fositif.
B. Saran
Mungkin masyarakat menghedaki perubahan kea rah yang lebih baik,
terjadinya semua keinginan itu tidak terlepas dari usaha dan cita-cita yang
ingin di capai, maka perbaikilah cita-cita kepada perubahan.
[1] Dwi Narwoko, Sosiologi Tek
Pengantar Dan Terapan, (Jakarta:
Kencana, 2007) hlm 361
[2] Abdul syani, Sosiologi
Skematika Teory Dan Terapan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994) hlm 162
[3] Pahriza, hanout matakuliah sosoilogi
[4] Abdul syani, op. cit, hlm
163
[5] Pahriza, op. cit
[6] Abdul syani, op. cit, hlm
164
[7] Piot satanpka, sosiologi
perubahan sosial, (Jakarta:
Prenanda Media, 2004 ) hlm 152
[8] Dwi narwoko, op. cit, hlm
363
[9] Abdul syani, op. cit, hlm
169
[10] Pitr satompka, Sosiologi
Perubahan Sosial, (Jakarta: Prenanda Mediaa, 1973) hlm 747-748
[11] Bruce j. cohen, Sosiologi
Suatu Pengantar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996) hlm 167-170
[12] Piotr satampka, op. cit, hlm
152
[13] Abdul syanu, op. cit, hlm
176
Tidak ada komentar:
Posting Komentar